14

783 48 2
                                    

Deven masih dengan keadaan melongo didepan bangku Joa dan tiba tiba Charisa menghampirinya,

"Dev?kenapa?"tanya charisa

"Engga itu,si Anneth"

"Kenapa dia?"

"Iya dia sakit,sakit garagara aku cha"

"Gara gara kamu? Ko kamu?"

"Susah dijelasin cha"

"Ah udah lah dev gausah dipikirin,Anneth sakit gara gara dia lah ga jaga diri sendiri.Kamu itu jangan karena udah berteman lama sama Anneth jadi apa apa nyalahin diri kamu kalau Anneth kenapa napa,udah lah ya gausah dipikirin."ucap Charisa sembari memegang pundak Deven
"Dah yu sekarang duduk dulu," lanjut charisa pada Deven

****

Bel pulang sekolah telah berbunyi,seperti biasa manusia manusia mulai keluar dari pintu ke pintu dengan gembira terkecuali Deven ia terburu buru ketika pulang sekolah

"Deven!"teriak perempuan dibelakang

Dengan malas Deven menghentikan langkah nya

"Kenapa cha?"ucap Deven pada Charisa,ya Charisa lagi.

"Kamu mau kemana?ga anterin aku?"tanya Charisa

"Sorry cha buat hari ini ga dulu,kamu pulang sama yang lain dulu aja ya,aku buru buru."ucap Deven dengan meninggalkan Charisa dibelakang.

Deven pun langsung menuju parkiran dan mengambil motornya.

Diperjalanan ia terburu buru,sempat mampir ke supermarket untuk membeli buah dan pada akhirnya Deven sampai disebuah rumah,rumah yang sudah lama ia tidak datangi
Iya,itu rumah Anneth
Deven segera turun dari motor sembari membawa buah buahan yang tadi ia beli.

Tok..tok..tok

"Permisi,"ucap deven sambil mengetuk pintu rumah Anneth

Tak lama kemudian pintu rumah nya dibuka,dibuka oleh ibunya Anneth

"Eh deven,apa kabar nak?"ucap ibu Anneth ketika melihat Deven

Deven segera memberi salam pada ibu nya Anneth

"Baik tante hehe,tante Deven denger denger Anneth sakit ya tante?"tanya Deven

"Oh iya,anak itu sepulang dari pesta ulang tahun kamu langsung demam tinggi,untung aja waktu itu ada Joa sama temen cowok nya yang nganterin Anneth kesini."

"Temen cowok?siapa tante?friden?"tanya Deven

"Bukan,tante lupa namanya katanya sih anak basket kaya kamu juga nama nya sa..sa..sa apa ya duh,"ucap ibu Anneth kebingungan

"Samuel tante?"

"Nah iya itu samuel,aduh nama sesimple itu ko tante bingung ya,"

"Iya tante,kalau gitu saya mau ketemu Anneth boleh tan?"

"Oh iya bener juga,kamu dari tadi belum tante suruh masuk ya maaf maaf,yaudah yu masuk langsung naik ke lantai 2 aja" ucap ibu Anneth

Deven pun masuk lalu menuju ke kamar Anneth,

Sesampainya dikamar Anneth terlihat Anneth sedang beristirahat,namun terbangun ketika pintu kamar nya dibuka,Anneth segera melihat siapa yang datang dan ternyata itu Deven Anneth sangat malas bertemu dengan Deven sekarang ini

"Neth,"panggil deven

"Hm" gumam Anneth

"Gue udah tau ceritanya dari Joa,maafin gue ya Neth gue ga sengaja ngomong gitu,"

"Iya"

"Plis maafin gue neth,gue bercanda doang,"

Mendengar kata bercanda Anneth langsung menatap wajah Deven

"Bercanda lo bilang?ngatain gue itu bercanda?gila lo dev,"

"Gue minta maaf lagian lo ga biasanya dandan kek gitu bikin gue heran aja,"

"Heh!kalau bukan karena Joa yang maksa gue ga akan mau dandan kek gitu ke acara orang," ucap anneth "lo ngatain gue dengan nada serius dan ga ada unsur bercanda nya dev,lo mikir ga sih perkataan lo itu nyakitin banget?apa lo mikir hah?"bentak anneth

"Gue minta maaf Neth,"

"Lu kenapa sih dev?kenapa semenjak sama Charisa lo jadi berubah! Lo bahkan sejak dulu ga pernah ngehina gue mau segimanapun tampilan gue!tapi semenjak Charisa ada lo berubah,lo ngehina gue,lo bukan Deven yang dari kecil gue kenal."

"Kenapa lo jadi bawa bawa Charisa?"

"Karena Charisa yang bikin lo berubah!"bentak Anneth

"Dia ga salah apa apa udah lah gausah bawa bawa Charisa,gue kesini niat baik mau minta maaf,tapi lo malah membawa nama orang lain"ucap Deven "Nih buah buat lo,cepet sembuh."ucap Deven sembari memberikan buah dan pergi dari kamar Anneth

"Iya sana lu pergi aja males gue liat muka lo!"teriak Anneth.

Setelah Deven pergi,lagi lagi dan lagi Anneth meneteskan air mata,air mata yang mengungkapkan sebuah ketidak percayaan,ketidak percayaan bahwa Deven teman kecil nya yang sejak dulu melindungi ia kini berubah drastis

Beberapa hari setelah kejadian itu,Anneth sudah sembuh,sudah bisa bersekolah seperti biasanya
Bertemu dengan teman teman nya kembali,pada saat itu juga Joa dan Sam semakin dekat namun Anneth,Deven,Joa,Friden semakin jauh persahabatan yang dikira akan terus berlanjut sampai maut menjemput ternyata justru sekarang renggang hanya karena 2 teman lelaki nya yang sekarang mengejar ngejar satu perempuan yang sama dan tidak mempedulikan keadaan Anneth dan Joa,setiap bertemu dengan Deven dan Friden Joa dan Anneth tidak pernah tersenyum,selalu menghindar dan tidak ingin melihat mukanya,sampai akhirnya dikelas mereka dipersatukan lagi oleh guru mereka didalam satu kelompok yang dipilih oleh gurunya tugas dari guru ini cukup berat butuh ke kompakan yang benar benar agar dapat mendapatkan nilai yang bagus

"Ini gimana?"ucap Deven membuka obrolan karena sejak tadi mereka hanya terdiam

"Ya tinggal kerjain"ucap Anneth

"Tugas ini ga gampang loh,"ucap Deven

"Gue tau,kita semua tau."balas Anneth

"Yaudah tinggal tentuin,mau kapan kerjain nya dan dimana."ucap Friden

"Yaudah kapan?besok?"tanya Deven

"Besok gue ga bisa,nemenin sam latihan."ucap Joa

"Sam?dia basket kan?besok ga ada latihan perasaan,"balas Deven

"Elah emang dikira sam main basket disekolah doang,"

"Lo apaansi jo lebih mentingin bucin dibanding nilai,"balas Friden

"Kenapa?lo sirik?lo ga bisa ngebucin?atau karena lo ngebucin nya harus gantian sama temen sebelah lo?"ucap joa dengan sinis

"Apaansii jo,yaudah kalau ga bisa ga usah.."ucapan deven terpotong

"Gausah bawa bawa Charisa,"potong Anneth dalam pembicaraan Deven.

Setelah itu mereka semua terdiam,tidak ada yang bicara lagi mereka kembali sibuk pada gadget nya masing masing.
Tidak ada yang membuka pembicaraan lagi,bahkan hanya untuk membicarakan tugas ini mereka tidak mengucapkan apa apa
Sampai akhirnya bel pulang tiba dan benar benar tidak ada yang bicara untuk membicarakan tugas atau apapun itu.

Cinta Dan Rahasia (Selesai)Where stories live. Discover now