Wattpad Original
There are 7 more free parts

10. Melihat Dunia

22.4K 1.5K 64
                                    

Kim merasa kepalanya begitu sakit saat bangun dari tidurnya. Rasanya sangat lelah, seperti baru saja olahraga berat.

"Udah bangun Tuan Puteri?" sapa seseorang, yang langsung membuat Kim terjaga karena kaget.

"Tor?!"

"Kok mukanya kaget gitu? Bukannya kamu udah tau kalau kamu bakal pulang ke Indonesia?" tanya pemuda berpakaian casual itu. Dia tersenyum geli melihat ekspresi Kim.

Jantung Kim berdebar keras, bukan karena dia deg-degan dengan kehadiran Pemuda itu. Melainkan Kim belum siap. Terutama... "kemana Raja?" batin Kim sambil mengedarkan pandangan.

Tor berjalan mendekat, kemudian duduk di tepi ranjang. "Gimana mungkin kamu tidur tanpa memakai apa-apa di hadapan bodyguard kamu, Kim?" tanya Tor menyelidiki.

Seketika itu juga Kim menaikkan selimut lebih tinggi hingga ke bawah dagu. Dia ingat, semalam dia bercumbu dengan Raja. Meski tidak sampai ke tahap Sex, tetap saja intim.

"Kenapa harus ditutupi," kata Tor sambil menurunkan tangan Kim agar melepas selimut itu. Kepalanya sudah mendekat hendak mengajak berciuman.

"Tor..." tolak Kim sambil menjauhkan wajah dan mempererat pegangan pada selimutnya.

"Why baby? Kamu nggak kangen sama aku?" tanya Tor kecewa.

Kim diam saja.

"Okey... Kamu pasti kaget karena tiba-tiba aku ada di sini. Its okey, rileks. Aku bakal pergi. Aku dateng cuma untuk bilang ke kamu kalau nanti malem Papa undang kamu, Om Abraham dan Tante Mariko untuk makan malam di Rumag."

"Oke..." sahut Kim sekenanya.

"Dandan yang cantik ya buat aku," bisik Tor.

Kim diam saja.

Tor pun berdiri. "See you tonight baby," ucapnya sambil berjalan keluar dari kamar itu.

Kim memijat pelipisnya, rasa pening jadi bertambah. Tor kembali, itu artinya pernikahannya dengan pemuda itu sudah dekat.

Tak lama kemudian pintu kamar terbuka dan Raja masuk. Dia terlihat biasa saja, sama sekali tidak menunjukkan ekspresi cemburu seperti yang Kim inginkan.

"Kenapa kamu biarin dia masuk?" tanya Kim dengan nada marah, melampiaskan kesal.

"Aku nggak punya hak buat nggak izinin calon tunangan kamu masuk," jawab Raja.

Kim tersentak. "Ta-tau dari mana dia calon tunangan aku?" tanyanya terbata.

"Dia yang bilang."

Kim menghela nafas, tentu saja Tor yang bilang. Kalau tidak mana mungkin dia bisa masuk seenaknya seperti tadi.

Kim pun turun dari ranjang, tanpa malu membiarkan dadanya tak tertutupi. Dia berjalan ke lemari dan mengambil sembarang atasan lalu memakainya, setelah mengenakan bra hitamnya yang bersih.

Kim berjalan ke meja rias, mengamati bekas merah dari hasil kecupan Raja yang menjalar hingga dada. "Kenapa cuma sampe sini?" tanyanya menatap pemuda itu lewat pantulan cermin.

Raja diam saja, sepertinya dia sedang memikirkan hal lain.

Kim membalikkan badan dan menoleh. Wajah Raja menunjukkan rasa cemburu yang Kim minta. "Aku nggak cinta sama dia. Kami dijodohkan," beritahunya.

"Dan kamu mau?" tanya Raja.

"Awalnya iya. Nggak ada pilihan lain, aku nggak pernah tau dunia luar itu seperti apa. Sampe akhirnya..." Kim mendekati Raja, berhenti di hadapan pemuda itu. "Aku ketemu kamu dan merubah pandangan aku. Aku punya pilihan sekarang."

RajaWhere stories live. Discover now