Wattpad Original
There are 5 more free parts

12. Makan Malam

16.4K 1.2K 26
                                    

Makan malam di kediaman keluarga Barayuda ini sangatlah mengerikan. Mereka makan di meja panjang nan mewah, dengan segala jenis makanan lezat, namun dikelilingi pria-pria bersenjata. Termasuk Raja, yang juga ikut berdiri mengawasi.

Abraham dan Barayuda menganggap mereka adalah sahabat baik, tapi tidak saling memiliki kepercayaan. Kenyataannya, masing-masing dari pengawal pribadi mereka yang terpecaya disuruh untuk berjaga satu sama lain, layaknya musuh. Seakan-akan, dua Boss besar itu takut jika salah satu di antara mereka ada yang berkhianat.

Tor, pria yang tadi pagi masuk ke kamar Kim dan mengusir Raja dari dalam sana, duduk di sebelah Kim. Dia bersikap sangat manis, memperlakukan Kim layaknya seorang Ratu. Sementara Kim selalu menolak apa yang ditawarkannya.

"Bram, bagaimana menurut lo, apa kita langsungkan saja pertunangan mereka minggu depan?" tanya Barayuda.

Kim langsung menatap Ayahnya, tak ingin sang ayah menerima tawaran itu. Sementara Tor, begitu antusias dan senang.

"Hahahaha. Sepertinya lo udah nggak sabar ngambil anak gue, Yuda?" ujar Abraham tertawa.

Tawa pun pecah di ruangan itu.

"Om, saya yang sebenarnya udah nggak sabar membawa Kim ke Amerika untuk hidup bersama saya di sana," ujar Tor.

"Kalau begitu, bukan pertunangan yang harus dipercepat, tapi penikahan," sahut Abraham.

Kim menjatuhkan sendok dan garpu ke atas piring hingga suaranya tedengar nyaring. Semua menoleh ke arahnya. "Apa nggak ada yang nanya pendapat Kim, di sini? Kalau begitu buat apa Kim datang?" protesnya.

"Come on baby, pendapat kamu tentu lebih penting. Tanpa persetujuan kamu, aku nggak akan menikahi kamu," bujuk Tor.

"Kalo gitu aku nggak setuju," cetus Kim langsung. kemudian dia berdiri dan meninggalkan ruangan itu.

Tor mengikuti Kim.

Pengawal pribadi Tor dan Raja pun ikut mengikuti Boss mereka itu dari belakang.

"Hahahaha. Biarkan saja, itu masalah anak muda. Tugas kita di sini adalah melakukan persiapan," kata Barayuda mengambil alih.

Abraham pun tertawa dan setuju.

Mariko dan Denada saling pandang dengan senyuman tipis di wajah. Terlihat sekali kalau kedua istri dari Boss besar tersebut sedang bersaing. Entah itu dalam karir, kecantikan ataupun ketenaran.

Keempat orang itu mengangkat gelas tinggi-tinggi, bersulang untuk ikatan baru hubungan mereka.

✾ ✾ ✾

Tor mengejar Kim hingga ke luar rumah, dia menghalangi gadis itu saat akan masuk ke mobil.

"Beb, kamu kenapa sih? Ada yang berubah dari kamu. Apa selama aku di Amrik, kamu punya cowok lain?" tanya Tor.

Secara refleks mata Kim melirik Raja yang juga sedang menatap ke arahnya. Tapi Kim mana mungkin bilang pada Tor, bisa-bisa terjadi pertumpahan darah di sana. "Aku cuma nggak siap untuk menikah terlalu cepat."

"Nggak siap kenapa?" tanya Tor bingung.

"Tor, banyak hal yang harus aku lakuin dalam hidup aku. Aku masih punya banyak Planning yang belum diselesaikan."

"Beb..." Tor mengusap pipi Kim, tapi gadis itu memalingkan wajah. Mana bisa Tor ditolak, apalagi di depan para pengawal pribadi yang melihat ke arah mereka. Dengan paksa, Tor menarik tengkuk Kim hendak mencium bibir gadis itu.

"Tor!" tolak Kim, mendorong wajah pemuda itu. Tapi Tor malah menghimpit tangan Kim di antara tubuh mereka dan terus mendekatkan bibir.

Melihat Kim dipaksa, Raja tidak menyukainya. Dia mendekat, menarik kerah belakang kemeja Tor dengan kuat.

RajaWhere stories live. Discover now