03🌧cuman pura-pura

3.1K 366 18
                                    

cheryl

kak kayaknya dosennya agak ngaret dikit :(
jam 5 baru bisa keluar kayaknya

gapapa, aku tunggu di parkiran ya

oke kak

semangat kelasnya

hihi makasih kak

<3

jay berjalan menuju parkiran untuk menunggu cheryl selesai kelasnya. nafasnya dihela ketika melihat sasha berdiri di samping mobilnya.

masih dengan mata sembap, dan termenung.

jay menekan tombol di kunci mobil sehingga menimbulkan bunyi yang membuat sasha terperanjat.

"aku mau pulang bareng-"

"gabisa sha, aku gabisa pulang sama kamu-"

"tapi kan biasanya kita pulang bareng?"

jay mendecak pasrah kemudian memijat kedua pelipisnya.

"jay.. sebulan ini kita pacaran lagi.. jadi ga ada yang berubah-"

"sasha bisa ga kamu jangan ngerengek terus? ini di kampus sha! ga seharusnya urusan kita dibawa sampe ke kampus. emang kamu ga malu diliatin banyak orang dengan keadaan kayak gini, hah?" jay mulai frustasi dengan sikap sasha.

sasha yang terus menangis, merengek tidak mempedulikan keadaan sekitar justru membuat jay sedikit malu dan muak.

"y-ya aku juga gamau kalau nangis terus jay... kamu mana ngerti perasaan aku-"

"kak jay?"

jay maupun sasha menoleh ke sumber suara yang ternyata ada cheryl tak jauh sedang berdiri terpaku. senyuman manisnya tetap dipaksakan meskipun melihat ada perempuan lain di samping jay.

sasha mengernyitkan dahinya ketika melihat cheryl kemudian balik menatap jay seakan meminta penjelasan.

"aku bakal jelasin nanti." tukas jay cepat.

"sekarang."

"nanti-"

"aku maunya sekarang-"

"bisa jangan ribut disini, sha? malu. banyak orang ngeliatin." bisik jay.

sasha tidak mendebat lagi dan kini mereka bertiga masuk ke dalam mobil. sasha duduk di kursi penumpang depan, sedangkan cheryl di kursi penumpang belakang.

suasana sangat canggung dan tidak ada suara sama sekali selain suara mesin kendaraan. jay yang fokus menyetir sesekali melempar pandangan kepada cheryl melalui central mirror mobilnya.

terpaksa jay mengantarkan cheryl lebih dulu karena ia pasti akan berbincang serius dengan sasha. setelah mengantarkan cheryl, jay ikut turun dari mobil sebentar.

"cheryl.."

jay memegang kedua tangan cheryl.

"aku udah putusin dia, tapi dianya gamau.."

cheryl tidak berani menatap mata jay.

"...tapi tenang, aku udah ga ada rasa sama sekali sama dia. aku maunya sama kamu.."

"iya kak, aku percaya kok. udah ya."

"cheryl! ck!"

cheryl melepaskan genggaman dari jay dan langsung masuk ke dalam rumah. perasaan jay sama sekali tidak tenang karena takut hubungannya dengan cheryl akan kandas begitu saja.

jay lagi sayang-sayangnya dengan cheryl.

jay kembali masuk ke dalam mobil dan langsung mengendarai mobil menuju rumah sasha. sampai di rumah, tentu mereka berdua tak langsung turun.

"kamu udah punya pacar lagi?" sasha menghadapkan tubuhnya kepada jay yang tidak menatapnya sama sekali.

"...jay jawab-"

"aku belum jadian sama dia!"

"belum?"

sasha mendecih sebal kemudian menatap lurus ke depan. tangannya dilipat di depan dada dan matanya sudah membendung air mata.

"aku juga ga akan ngelarang kok kalau kamu punya cowok lain. udah saatnya kita move on."

"sejak kapan kamu sama dia?"

jay terdiam.

"jawab."

"baru dua bulan yang lalu."

"baru? dua bulan..?" lirih sasha.

sasha membelalakan matanya tidak percaya dan tersenyum miris.

"pantesan di bulan-bulan itu kamu susah banget dihubungin, susah banget ditemuin. jadi cuek banget.. ternyata udah nemu yang baru.."

"maaf."

hanya itu yang bisa jay ucapkan.

"jay.."

sasha meraih kedua tangan jay dan mulai menangis lagi. jujur jay tidak ingin sasha malah terkesan mengemis kepadanya.

jay yakin sasha bisa mendapatkan seseorang yang jauh lebih baik darinya.

"sebulan ini anggap aja kamu masih pacaran sama aku ya?"

"kenapa sih kamu gamau banget aku putusin sha? padahal kamu udah tau brengseknya aku kayak gini?"

"bagiku kamu bukan brengsek kok, jay. aku ngemaklumin kalau kamu lagi bosen aja sama aku... dan aku yakin kamu bisa berubah lagi..."

sasha menunduk melepas tangisnya. dadanya benar-benar sesak karena ia sama sekali belum siap menghadapi patah hati pertamanya.

"aku juga belum siap putus dari kamu.. aku masih pengen sama kamu..."

"tapi, lambat laun kamu juga bakal bisa move on, sha. kamu harus coba."

"ya tapi aku gamau sekarang.. lagian, tujuh taun bukan waktu yang sebentar jay..."

sasha langsung memeluk jay dan menangis disana. jay tidak bisa berbuat apa-apa selain membalas pelukan sasha.

lebih tepatnya hanya melingkarkan saja tangannya di pinggang sasha dan menepuk punggung sasha pelan.

"jay.. anggap aja kamu masih jatuh cinta sama aku ya.. gapapa kok cuman pura-pura. habis itu, aku bakal lepasin kamu..."

🌧🌧🌧

a rainy day ; jay parkTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang