07🌧penampilan baru

2.2K 271 6
                                    

bimbingan pertama skripsinya telah selesai dan membuat kepala jay nyaris pecah. kebetulan ia mendapatkan dosen pembimbing yang killer dan juga strike, sedangkan jay orangnya super santai. mau tidak mau ia harus bisa beradaptasi dengan dosen tersebut.

kebetulan cheryl sudah selesai kelas duluan dan kini ia sedang berada di kafe belajar bersama teman-temannya untuk mengerjakan tugas, dan beberapa menit lalu cheryl pun mengirim pesan teks untuk minta dijemput oleh jay.

jay berjalan menuju parkiran kemudian mendapati sasha yang sudah menunggu di samping mobilnya sambil melamun. penampilan feminim sasha memang tidak pernah berubah dan selalu membuat jay terpesona.

kini sasha mengenakan dress selutut berwarna baby pink, kemudian di balut kardigan putih yang dibelikan oleh jay beberapa bulan lalu. sasha juga kerap mengenakan jepit rambut lucu atau bando yang semakin mempercantik penampilannya.

sasha melihat ke arah jay yang berjalan ke arahnya kemudian melambaikan tangan dengan senyuman manis.

"gimana bimbingan pertamanya?"

"yah okelah, dimarahin hampir dua jam."

sasha tertawa kecil mendengarnya.

"kamu gimana?"

"tadi aku bimbingan rame-rame sih sama yang lain, jadi masih oke-oke aja."

jay memerhatikan sekilas kepada sasha dan ada yang berbeda darinya.

"kamu potong rambut?"

sasha terkejut kemudian menyisipkan rambutnya ke belakang telinga sambil tersenyum malu.

"akhirnya nyadar juga hehe, gimana? cocok ga sama aku?"

jay memiringkan kepalanya dan memicingkan matanya.

"keliatan lebih fresh sih soalnya kamu ga pernah sependek ini rambutnya."

sasha memang terkenal dengan rambut panjangnya yang bisa menyentuh sampai pinggang. kalau potong rambut pun paling maksimal hanya se sikut. namun kini, sasha memangkasnya sampai di atas bahu.

mereka masuk kedalam mobil dan melangsungkan perjalanan untuk pulang. kebetulan hari masih siang dan jalanan tidak macet. hujan juga belum turun meskipun sudah sangat mendung.

"jay, kata berita ramalan cuaca tadi pagi nanti malem ga akan hujan."

"ohiya?"

"jalan yuk! besok libur kan?"

jay tampak berpikir atas ajakan dari sasha. tentu ada kemungkinan jay memiliki janji dengan cheryl.

"kalau mau ajak cheryl gapapa kok. yang penting aku bisa jalan sama kamu malem ini."

"emang mau jalan kemana?"

"aku pengen ke toko buku, mau beli beberapa buku bacaan."

jay hanya manggut-manggut.

"coba liat nanti ya."

"yeaay! oke!" sasha tampak kegirangan padahal jay belum pasti bisa datang.

jay sudah sampai mengantarkan sasha sampai rumah.

"jay, mau mampir dulu ga? mamih bikin seblak. kamu biasanya suka banget seblak kan?"

awalnya jay tergiur dengan seblak buatan mamih sasha yang super enak. apalagi dimakan saat musim hujan seperti ini. namun, jay harus menjemput cheryl. di satu sisi, ia juga merasa tidak enak pada mamihnya sasha, karena bagaimana pun sebenarnya mereka sudah tidak menjalin hubungan lagi.

nanti, jika jay melihat sikap baik dari mamihnya sasha tentu akan memunculkan rasa bersalahnya.

"aku harus jemput cheryl, lain waktu ya." tolak jay secara halus.

perubahan air muka sasha yang tadi cerah seketika hilang dan bisa diibaratkan seperti mendung saat ini. namun, sasha berhasil menyembunyikannya dengan memasang senyuman manis palsunya.

"yaudah deh, makasih ya jay? hati-hati!" sasha melambaikan tangannya dan jay membalasnya dengan senyuman simpul.

"...nanti malem jangan lupa ya!" tuding sasha sebelum akhirnya turun dari mobil.

"oke."

🌧🌧🌧

a rainy day ; jay parkWhere stories live. Discover now