04🌧hujan dan macet

2.7K 335 5
                                    

sore ini hujan turun dengan sangat deras. jay yang malas berhujan-hujanan untuk ke parkiran lebih memilih menunggu di loby bersama kedua temannya, jake dan sunghoon. kebetulan hari ini cheryl tidak ada kelas, jadi ia tidak datang ke kampus.

saat sedang asyik mengobrol, tiba-tiba jake mengkode dengan kepalanya untuk menunjuk seseorang yang baru datang dari arah pintu masuk. sontak jay dan sunghoon yang membelakangi pintu masuk langsung menoleh ke belakang.

terlihat sasha tersenyum sambil membawa payung polkadot pink-putihnya. sasha menghampiri jay yang sedang diledeki habis-habisan oleh jake dan sunghoon.

"ayo jay, pulang. aku bawa payung."

"duluan aja." jawab jay dingin.

"kan aku pulang sama kamu?"

"anterin pulang jay! tega bener lo!" sunghoon mendorong bahu jay begitu juga jake yang ikut-ikutan mengompori.

sasha cuman bisa tersenyum kecil melihatnya.

karena sudah merasa risih dengan ledekan dari sunghoon dan jake, akhirnya jay beranjak dan mengajak sasha untuk pulang.

"mulut lo pada pengen gue jait. yaudah gue balik duluan."

"hati-hati jay park! mantannya dianterin sampe rumah dengan selamat ya~"

jay menghiraukan celotehan dari kedua temannya dan berjalan keluar loby diikuti sasha.

"kamu gapapa kan pulang duluan?"

"ya."

sasha membuka payung namun jay sudah berjalan duluan menerobos hujan dengan modal menutupi kepalanya dengan tas ranselnya. sontak sasha sedikit berlari mengejar jay untuk mengiringi langkahnya yang cukup cepat.

"jay! nanti kamu bisa sakit! sini payungan sama aku!"

"gausah, kamu aja." tolak jay.

jay hanya tidak ingin terlihat begitu dekat dengan sasha. satu payung untuk berdua seperti pasangan saja pikir jay.

jay berjalan lebih cepat sehingga sasha tertinggal di belakang. sampai di dalam mobil, jay langsung meraih tissue dan mengelap area yang terkena basahnya air hujan. sasha pun mengambil alih tissue yang dipegang jay namun sayang jay menghindarinya.

"gue bisa sendiri." terlihat jay sangat tidak nyaman dengan perlakuan sasha.

"o-oke.."

sasha tersenyum menyembunyikan sakitnya ketika mendengar kata "gue" yang terlontar dari jay.

setelah selesai mengelap wajah dan rambutnya, jay segera menyalakan mesin mobil dan meninggalkan area kampus.

kebetulan hujan semakin deras, dan sekarang adalah jam yang bertepatan dengan bubaran kantor sehingga jalanan sangat macet. hal itu membuat suasana hati jay sedikit buruk.

beberapa kali jay mendecak kesal dan menekan klakson mobil cukup keras.

"jay percuma klaksonin, lagi macet gini." ucap sasha dengan lembut.

"emang tadi harusnya nunggu dulu di kampus sampe rada redaan dikit, karena pasti jalan bakal macet banget." nada jay terdengar sangat kesal.

"maaf jay, aku ga kepikiran sampe situ. soalnya kemarin-kemarin ga semacet ini.."

jay hanya menggelengkan kepalanya kesal kemudian mengambil hpnya untuk mengirim beberapa pesan teks kepada cheryl.

"k-kamu udah dapet dosen pembimbing?" sasha membuka percakapan untuk memecah hening.

"belum, tapi udah ngajuin."

sasha hanya manggut-manggut dan tidak melanjutkan lagi pembicaraan karena jay terlihat tidak tertarik. dan sepertinya jay juga sibuk dengan hpnya.

sasha memandang kaca mobil di samping yang penuh dengan bulir air hujan berjatuhan. sama seperti bulir air matanya yang mulai berjatuhan karena merasakan sedih dan patah hati. sasha segera menghapus air matanya yang tiba-tiba jatuh.

jay melirik menyadari kalau sasha menangis kemudian berdeham pelan.

"kamu jadinya milih topik yang mana?" tanya jay.

sasha menoleh dan menyunggingkan senyumannya.

"aku pilih SDM aja, soalnya cuman itu yang aku rasa mampu. kamu?"

"bukannya matkul SDM kamu nilainya kecil ya?"

"ish! kamu kali, justru matkul SDM ku tuh yang paling besar nilainya, makanya aku pede."

"hah? emang iya yah? haha."

jay tertawa dan membuat sakit hati sasha sedikit terobati. setidaknya raut kesal jay sudah luntur dari wajahnya.

meskipun sasha tau penyebab suasana hati jay membaik pasti bukan karenanya.

dan memang benar.

tapi karena pesan manis dari cheryl yang mengatakan bahwa ia sangat merindukan jay, dan berharap jay bisa datang kerumahnya malam ini.

🌧🌧🌧

a rainy day ; jay parkWhere stories live. Discover now