20🌧surprise

2.4K 190 10
                                    

desember memasuki minggu terakhir. suasana menyambut tahun baru sudah mulai terasa. namun tidak dengan jay yang sama sekali tidak tertarik.

sudah hampir seminggu sejak pertemuan terakhirnya dengan sasha karena kekasihnya itu harus kembali masuk ke ruang ICU dan tidak dapat dijenguk. yang membuat jay semakin lemas adalah kabar bahwa sasha tidak sadarkan diri.

jay terdiam mengaduk minumannya yang daritadi belum disentuh. sunghoon dan jake yang sibuk bercengkrama soal rencana tahun baru kini saling bertatapan melihat jay yang lesu.

"jay? lo gapapa?" tanya jake polos.

jay tidak menjawab.

"dodol lu jake masih bisa-bisanya nanya gitu." bisik sunghoon sambil menjitak kepala jake.

"kenapa lu bedua ga hajar gua aja sih pas gua bilang mau mutusin sasha?" tiba-tiba jay mengangkat wajahnya yang daritadi di tekuk.

jake dan sunghoon kembali saling berpandangan.

"kenapa lu bedua ga hajar gua aja pas gua bilang mau deketin cheryl?"

"gua udah ngingetin lu berkali-kali. lu sama sasha udah 7 taun pacaran ga mungkin ga ada di fase bosen, tapi gausah sampe harus cari pelampiasan-"

"ya terus kenapa lu bedua tetep diem aja?!"

jake menggebrak meja dan membuat semua mata tertuju ke arah mereka bertiga.

"lu tau batu besar yang didepan pintu masuk? yep, lu keras kepalanya sama kayak tu batu yang ada di depan. gak, bahkan lu lebih batu. gua sampai muak liat lu yang ga pernah mau dengerin gua sama sunghoon. kenapa? lu sekarang nyesel liat sasha kayak gini-"

"jake-" sunghoon berusaha melerai.

"lu ga inget pas sasha pingsan waktu acara outing? sasha pingsan di depan lu yang lagi mesra-mesraan sama cheryl! lu ga inget lu sama sekali ga bergerak bantuin sasha pas itu? lu ga inget malah gue yang gendong sasha ke kamar pas dia pingsan? lu ga inget siapa aja yang bantuin sasha waktu dia kejang? lu gatau yang nengokin sasha ke kamar cuman sunghoon?! LU KEMANA PAS ITU BANGSAT-"

jay mengepalkan tangannya dan gantian menggebrak meja. nafasnya berat karena emosi yang nyaris meledak. ia tak menanggapi sama sekali ucapan jake dan segera meraih tasnya dan beranjak dari kantin tanpa mengatakan sepatah kata pun.

"jake, udah tenang. pada ngeliatin anjir!" sunghoon menenangkan.

"gapapa, biar dia sadar seberapa gatau dirinya dia waktu itu. giliran tau sasha sakit, sekarang dia menye-menye kagak mau ditinggalin. dasar setan."

🌧🌧🌧

jay masuk ke dalam toilet kemudian membasuh wajahnya di westafel. rasanya ia sangat ingin berteriak dan menghancurkan sekitar karena emosi. setelah mendengar luapan emosi jake mengenai dirinya, jay merasa sangat marah pada dirinya sendiri.

jay sadar selama ini, dirinya lah yang salah. dirinya sendiri yang mengacaukan semuanya. bukan sasha. jay benar-benar menyesal dan andaikan waktu dapat diulang, tentu ia tidak akan mengambil langkah bodoh mendekati cheryl hanya untuk dijadikan pelampiasan karena ia sedang berada di fase jenuh dengan sasha.

jay menunduk. menangis disana.

ini kali pertamanya ia menangis karena frustasi pada dirinya sendiri. ia ketakutan setengah mati bila harus kehilangan sasha. jay tidak dapat membayangkan bagaimana dirinya akan bertahan hidup bila tidak ada sasha.

bunyi dari hpnya tiba-tiba membuatnya langsung merogoh saku celananya untuk meraih hpnya. terlihat panggilan masuk dari mamih sasha membuatnya langsung menerima panggilan tersebut.

a rainy day ; jay parkWhere stories live. Discover now