track 1 : wake up

19.9K 1.3K 74
                                    

Seokjin menggeliat bangun merasakan sekujur tubuhnya terasa kaku. Sesaat kemudian ia meringis merasakan bagian bawahnya terasa ngilu. Mata Seokjin menatap sosok disebelahnya yang masih memejamkan mata. Dada Seokjin bergemuruh, ia menggigit bibirnya menahan amarah melihat sosok itu bisa-bisanya tertidur pulas. Tak terasa air mata mulai berjatuhan dari kedua mata indah Seokjin sembari isakan kecil keluar dari mulutnya. Tangan Seokjin meremat kuat selimut yang menutupi  tubuh keduanya yang tanpa busana.

Pria disebelah Seokjin bergumam pelan kemudian matanya perlahan terbuka. Netra tajamnya langsung menangkap pemandangan sosok cantik di sebelahnya yang tengah menangis dalam diam. Sepasang mata indah itu terus mengeluarkan air mata. Dada Namjoon terasa sesak tetapi ia sudah tahu alasan Seokjin menangis tanpa perlu bertanya.

Ya, omega itu mengalami heat semalam dan Namjoon membantunya.

Tangan Namjoon terulur hendak mengusap air mata yang membasahi pipi Seokjin. “Sayang—“

Belum sempat tangan Namjoon menyentuh pipi gemuk itu, Seokjin sudah menepisnya.

“Kenapa?” tangis Seokjin terdengar memilukan. “Kenapa kau melakukannya? Apa kau lupa kalau kita akan bercerai?!”

“Tidak” jawab Namjoon tegas.

Seokjin mendongakkan kepalanya menatap wajah sosok yang sudah menjadi pasangannya selama 8 bulan belakangan.

“Kau tahu kapan aku heat dan aku sudah memperingatkanmu untuk tidak mendekat!” raung Seokjin. Tangannya berusaha mendorong tubuh Namjoon untuk menjauh.

“Aku sengaja membantumu tadi malam”

Seokjin terkejut. “Apa?”

“Perjanjian pernikahan kita akan segera berakhir tetapi aku tidak akan melepaskanmu” jelas sang Alpha sembari menyingkirkan rambut yang menutupi wajah omeganya. “Aku sudah mengikatmu”

“Bodoh, Kim Namjoon bodoh! Semalam aku heat bagaimana jika aku—“. Suara Seokjin pecah, airmata hendak meluncur lagi dari kedua matanya, sekuat tenaga ia berusaha agar itu tidak terjadi.

Namjoon menyeringai. “Memang itu tujuanku, kau akan mengandung anakku agar para orang tua itu tidak bisa memisahkan kita”

Tubuh Seokjin bergetar, tangannya kembali meremas selimut putih yang kusut karena aktivitas semalam. “Mengandung anakmu? Bahkan aku masih berusia 21 tahun”

“Apa ada masalah dengan itu?”

Namjoon menelusupkan kepalanya ke leher Seokjin, menjilat perlahan tanda klaim yang dibuatnya semalam.



Canggung. Satu kata yang menggambarkan perasaan Seokjin pada Namjoon sekarang. Pertengkaran bangun tidur tadi dihentikan Namjoon dengan pelukan dan kecupan. Sungguh, Seokjin malu sekali. Bisa-bisanya dia menuruti Alpha itu. Padahal Seokjin sudah melatih naluri omeganya untuk tidak patuh pada perintah Namjoon.

Alpha yang telah mengklaimnya tadi malam itu masuk ke kamar sembari membawa segelas susu dan meletakkanya di meja kecil sebelah ranjang keduanya. “Minumlah, kau harus mengisi perutmu” suruh Namjoon kemudian melangkah masuk ke kamar mandi untuk membersihkan diri.

Seokjin meringis saat menarik kakinya. Ia penasaran apa saja yang dilakukan Alpha itu sampai sekujur tubuhnya sesakit ini. Seokjin memeluk tubuhnya sendiri. Bayang-bayang murka orang tuanya terlintas di benak Seokjin. Apakah ayahnya dan ayah Namjoon akan memutuskan persahabatan yang sudah terjalin sejak keduanya kecil? Atau jangan-jangan Taehyung, kakaknya, akan menghabisi Namjoon saat itu juga.

Lebih buruk dari itu, Seokjin rasanya ingin mencabik-cabik Namjoon. Bagaimana bisa pria itu berkata semudah itu agar ia mengandung. Seokjin tidak mau, tentu saja. Ia bahkan harus kehilangan masa mudanya yang berharga penuh kebebasan seperti mahasiswa pada umumnya untuk memenuhi perjanjian kedua keluarga, menjadi pasangan Kim Namjoon selama 10 bulan.

Burn The Soul [NamJin]Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon