track 20 : puzzle

4.6K 668 280
                                    

Miso duduk bersandar di pinggir ranjangnya sembari menegak segelas air dihadapannya. Setelah menahan dahaga luar biasa akhirnya ia bisa membasahi kerongkongannya.

Ujung mata Miso bergerak mengikuti tubuh Namjoon yang melangkah keluar dari kamar mandi. Pria itu sudah berpakaian lengkap padahal rambutnya masih basah. Bahkan handuk masih bertengger di lehernya.

Miso kemudian meletakkan gelasnya dan memandang penuh tanya pada tangan kanan Namjoon yang tampak memerah dengan guratan yang samar. Ia baru menyadarinya padahal sudah sejak tadi Namjoon ada di apartemennya.

"Ada apa dengan tanganmu?" tanya Miso terheran.

Namjoon mengangkat tangannya dan berkedik begitu melihat guratan di tangan kanannya itu.

"Itu mirip bekas cakaran" lanjut Miso.

"Ya, semalam aku mencoba untuk mengusap perut Seokjin saat ia tidur. Tiba-tiba saja, dia bangun dan mencakar tanganku sambil menggeram marah" jawab Namjoon.

Miso tertawa lepas sedangkan Namjoon menatap perempuan itu dengan sedikit kesal. Namjoon tidak tahu apa alasan Seokjin mencakarnya, tetapi yang jelas semalam Omeganya itu benar-benar menggeram marah padanya sambil menatapnya melotot.

"Tenang saja itu normal" ucap Miso setelah meredakan tawanya. "Itu insting alami Omega untuk melindungi bayi dalam perutnya"

Namjoon berkedik. "Bahkan itu bekerja sekalipun aku Alphanya?"

Miso mengangguk-anggukan kepalanya. "Sudah kubilang itu normal"

"Apa kau juga begitu saat dulu hamil?" tanya Namjoon hati-hati.

"Ya, tapi aku tidak sampai seperti itu. Aku ini Alpha" jawab Miso. "Sudah tugas Omega untuk mengandung dan mengurus anak, naluri mereka akan lebih kuat"

Namjoon menganggukkan kepalanya tanda paham dengan penjelasan perempuan di hadapannya. Kelihatannya masa mengandung Seokjin akan menjadi masa-masa yang berat untuk Namjoon pula.

"Apa ayah dan ibu sudah tahu jika Omega itu sedang mengandung anakmu?"

Namjoon menggeleng. Memikirkan itu benar-benar membuatnya jadi gila. Ia sudah seperti Alpha bodoh yang kelebihan hormon dengan menggauli Omeganya secara rutin tanpa memikirkan kedepannya. Sekarang urusan yang perlu ia selesaikan menjadi bertambah.

"Belum" jawab Namjoon. "Aku belum memberitahu orang tuaku"

Miso sedikit terkejut. "Lalu kapan? Menunggu bayi itu lahir?"

Namjoon akui, ia belum mempersiapkan momen dan peluang yang tepat untuk memberitahu kedua keluarga tentang ini. Pikiran Namjoon masih tertuju pada urusan perusahaan baru dan pada Miso. Bahkan Namjoon belum memberitahu orang tuanya perihal kembalinya calon menantu mereka.

Miso menggeleng tidak habis pikir melihat Namjoon yang justru terdiam dengan menundukkan kepalanya seraya menghembuskan napas berat. "Kau harusnya bersyukur aku sesabar ini, Joon. Jika itu orang lain mereka pasti sudah memakimu habis-habisan"

Mendengar ucapan Miso, Namjoon tersenyum sedih. Benar. Jika saat itu bukan Miso yang ia kenalkan pada orang tuanya, mungkin saat ini Namjoon sudah dilaporkan pada pihak berwajib karena penipuan. "Terimakasih"

"Apa rencanamu pada anak itu?" tanya Miso. "Maksudku kau perlu mempertimbangkan kemungkinan terburuknya"

"Dia tetap anakku, apapun yang terjadi nanti" jawab Namjoon dengan tegas dan nada suara yang yakin.

Miso menggeleng pelan, berusaha mengabaikan ucapan Namjoon. Entah kenapa setelah mengetahui fakta jika Omega Namjoon tengah mengandung sehingga akan memiliki bayi, perasaan aneh merambati hati Miso.

Burn The Soul [NamJin]Место, где живут истории. Откройте их для себя