track 13 : sin

6.3K 758 77
                                    

M🚫
contain mature content


“Jimin!” bisik Yoongi sembari mengguncangkan tubuh Alphanya yang tengah tertidur.

Yoongi mendengus kesal karena Jimin yang tidak memberikan tanggapan apapun. Ia kini mengguncangkan tubuh Jimin kuat-kuat sembari mencubit perutnya.

“Yoon, astaga!” desis Jimin kesal dengan mata setengah tertutup.

“Jimin, bangun!” rajuk Yoongi memaksa.

Jimin mengusap kasar wajahnya kemudian bangun dan duduk dengan bersandar di dashboard ranjang. Ia menatap Yoongi dengan wajah datar karena masih merasa kesal tidurnya diganggu. Padahal Jimin baru mulai tidur sekitar 1 jam yang lalu untuk menyelesaikan pekerjaan kantornya.

Tangan Jimin terulur mengusap perut Yoongi yang sudah membesar. “Tidur yang tenang ya anak baik, jangan merepotkan aku dan Yoongi”

Yoongi memutar bola matanya kesal. Jimin hanya mau enaknya saja. Alpha itu gencar sekali mengajak Yoongi berhubungan tetapi setelah hamil, Jimin jadi sering menyibukkan diri di kantor dan melupakan Yoongi yang susah payah membawa anak mereka kemana-mana.

“Semangka segar” ucap Yoongi.

“Huh?”

“Sekarang, Jim” ujar Yoongi merajuk. “Aku ingin makan semangka segar! Yang masih bulat utuh, kau yang mengiriskannya buatku”

Jimin mendesah berat. “Besok pagi saja ya? Mana ada orang yang menjual semangka tengah malam seperti ini”

“Sekarang atau aku akan mencari Alpha lain yang mau bertanggungjawab pada bayi ini!” ancam Yoongi dengan nada memaksa.

Jimin mengangguk-angguk beringsut mencium perut Yoongi kemudian bangkit meraih pakaian hangat dan kunci mobilnya.

“Baik-baik sampai aku pulang!”

Yoongi mengangguk gemas seperti anak kucing.

Jimin berlalu keluar sembari mengetikkan nama grup chat nya dengan yang lain di ponsel dan melakukan panggilan grup. Ditunggunya beberapa saat hingga Hoseok dan Taehyung mengangkat panggilan.

“Masalah kantor, Jim?” tanya Taehyung.

“Bisa aku minta tolong?” tanya Jimin mengabaikan pertanyaan Taehyung.

“Cepatlah, kau menganggu tidurku!” gerutu Hoseok kesal.

“Mana toko yang menjual semangka segar utuh tengah malam seperti ini?”

Begitu pertanyaan itu terlontar, seketika telinga Jimin mati rasa mendengar tawa menggelegar Hoseok dan Taehyung.

“Yoongi mengidam?” tanya Hoseok.

“Ya” jawab Jimin singkat.

“Coba kau pergi ke cafe yang masih buka, mungkin mereka mengijinkan semangkanya dibeli” usul Taehyung

Jimin mengangguk sendiri.

“Terimakasih untuk sarannya” ucap Jimin terkekeh.

“Ngomong-ngomong, Namjoon tidak mengangkat teleponnya” celetuk Hoseok.

“Dia sedang rut, sudah sejak kemarin tidak berangkat ke kantor” jawab Jimin.

“Namjoon sedang rut?” tanya Taehyung memastikan.

“Yasudah, aku tutup teleponnya. Yoongi sudah menunggu” putus Jimin di akhir.

Sementara itu, di seberang telepon, Taehyung terdiam begitu mendengar jika Namjoon sedang rut. Entah kenapa perasaannya tidak enak. Padahal biasanya Taehyung tidak bepikir negatif seperti saat ini. Daripada berkutat dengan kekhawatirannya, Taehyung memutuskan untuk menelepon Seokjin.

Burn The Soul [NamJin]Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora