track 7 : brother

6.6K 858 49
                                    

Jimin berdiri diam menatap Namjoon dan Taehyung yang tengah mendapatkan pengobatan di area wajah dan punggung. Ia dan Yoongi datang saat adegan pukul memukul antara keduanya tengah berlangsung.

Tidak peduli karena apa dan siapa yang salah, Jimin langsung berusaha memisahkan keduanya dengan cara memukul rahang masing-masing hingga tersungkur. Apa boleh buat, keduanya tidak ada yang mau mengalah saat ia berusaha melerai.

Firasat Jimin soal kedua sahabatnya sejak kecil ini sudah tidak baik setelah beberapa hari yang lalu Taehyung bilang padanya jika aroma Namjoon tercium begitu kuat dari tubuh Seokjin. Ditambah kemarin sore dengan takut-takut Jungkook berkata jika ia melihat bekas gigitan diantara leher dan bahu Seokjin. Dapat dipastikan Namjoon sudah memberi gigitan klaimnya pada adik Taehyung.

Keduanya terbaring tidak berdaya setelah Jimin memukul rahang masing-masing sekuat tenaga. Yoongi sempat merutuk bagaimana caranya membawa dua tubuh tersebut. Beruntung penjaga keamanan rumah sakit segera datang dan membawa Namjoon dan Taehyung menuju IGD untuk diobati.

Keduanya tengah duduk dan meringis saat perawat menempelkan obat luka luar di luka pada sudut bibir masing-masing yang cukup lebar dan dalam. Itu hasil karya Jimin tentu saja.

Begitu perawat selesai mengobati, Jimin berdiri dengan melipat lengan di dada menatap keduanya. Luka Namjoon tampak lebih parah dari Taehyung, ia sempat melihat Namjoon yang tampak pasrah saat Taehyung menghajarnya habis-habisan. "Maaf untuk pukulannya tadi"

Namjoon mengangguk sedangkan Taehyung hanya diam dengan tangan terkepal. Jimin meraih tangan Taehyung dan berusaha melepaskan kepalan tangannya.

"Seokjin sedang dirawat dan Jungkook sendirian menemani Seokjin tetapi kalian justru berkelahi di rumah sakit" ujar Jimin dengan suara yang berat dan dalam. "Kalian sudah tidak punya malu?"

Keduanya hanya terdiam. Jimin dapat melihat tubuh keduanya yang meremang karena tidak mengenakan pakaian atas sedangkan suhu udara malam mulai dingin.

Kemudian Yoongi datang dengan memegang 2 cup kopi yang uapnya masih mengepul keluar dan membagikannya pada Namjoon dan Taehyung untuk menghangatkan diri.

Setelah meminum beberapa teguk kopi, dengan tanpa perasaan Yoongi melempar kemeja masing-masing ke kepala keduanya.

"Jangan merepotkan Seokjin dan Jungkook untuk mengurus kekonyolan yang kalian lakukan" gerutu Yoongi kesal.

Jimin tersenyum kecil mendengar ucapan Omega yang berstatus sebagai tunangannya itu. Kadang ucapan Yoongi memang terdengar kejam tetapi tamparan lewat kata-kata memang dibutuhkan sesekali. Watak Yoongi yang tegas memang cocok untuk melengkapi Jimin yang lembut dan tidak enakan. 

"Jadi bagaimana kelanjutan masalah kalian?" tanya Jimin.

Yoongi tertawa kecil. "Kita cukup menunggu siapa yang akan mati lebih dulu, Jim"

"Kau berhutang penjelasan padaku, Joon" ucap Taehyung menuntut. Ia melirik tajam pada Namjoon yang tengah mengancingkan kemejanya.

"Bicaralah di taman. Disana cukup terang dan sepi" suruh Yoongi. "Kami juga bisa mengawasi kalian dari kamar Seokjin"

Namjoon mengangguk dan bangkit dari duduknya. "Terimakasih. Aku titip Seokjin"

Taehyung memutar bola matanya malas dan mendengus kesal mendengar ucapan Namjoon.



Baik Namjoon maupun Taehyung tidak ada yang membuka pembicaraan setelah 5 menit duduk di bangku taman. Padahal keduanya berjalan beriringan dari IGD hingga ke taman.

Taehyung memandang langit malam yang cerah menampilkan bintang-bintang di atas sana. Dia teringat beberapa tahun yang lalu saat Seokjin kecil berseru senang menghubungkan bintang-bintang itu menjadi rasi bintang seperti yang dijelaskan dalam buku pelajarannya.

Burn The Soul [NamJin]Where stories live. Discover now