track 35 : the final

8.9K 717 420
                                    

Map Of The Soul : 7
army, we did it!


terakhir
panjangnya 2x track biasanya (4,6)
update mumpung tanggal langka

29 Februari 2020

jangan lupa vote di akhir cerita


Namjoon mengerjapkan matanya saat suara gumaman lucu bayinya memenuhi indera pendengarannya. Ia menyesuaikan matanya dengan cahaya pagi. Diliriknya ke arah jam dinding. Ia bangun kesiangan. Namun, bukan masalah. Ia juga tidur tengah malam karena menyelesaikan banyak pekerjaan kantor.

Saat sampai di rumah. Soobin sudah tidur nyenyak di kotak bayinya. Namjoon semalam tak mencium bayinya karena ia sendiri bahkan tidak mandi karena terlalu lelah. Ia baru saja mendatangi proyek di lapangan sehingga khawatir Soobin akan kotor karenanya.

Namjoon memiringkan tubuhnya ke sisi kanan ranjang. Dilihatnya Soobin sudah duduk sambil menggenggam beberapa mainan. Lalu Soobin mengeluarkan suara lucu dari mulutnya ketika ia menggerakkan mainan yang mengeluarkan bunyi.

"Kim Soobin, selamat pagi!"

Soobin tertawa ketika mendongak dan mendapati ayahnya tengah menatapnya.

Soobin melemparkan mainan yang ia pegang dan menggerakkan tangannya dengan heboh ke atas. Memberi kode pada ayahnya agar membawanya keluar dari kotak tidurnya.

Namjoon terkekeh melihat betapa pintar anaknya yang kini sudah berusia satu tahun itu. Ia beranjak dari kasurnya dan langsung mengangkat tubuh kecil Soobin dalam gendongannya.

Bayinya itu terdiam ketika di gendongan sang ayah. Ia melengkungkan bibir ke bawah kemudian langsung menangis dan meronta dalam gendongan Namjoon.

"Ayah bau ya? Kamu tidak suka" tawa Namjoon geli. Ia kemudian meletakkan Soobin di atas kasur miliknya.

Namjoon menuju ke sebuah meja di sudut kamarnya. Ia kemudian membuat susu hangat untuk Soobin. Pasti Soobin juga lapar.

"Anak Ayah lapar?" tanya Namjoon menyodorkan botol susu pada Soobin.

Soobin menjerit senang dan meraih cepat botol itu. Ia memasukkan ujung yang berupa karet itu ke dalam mulutnya dan mulai menghisap air susu yang ada di dalam sana. Satu tangannya ia gunakan untuk memegang botolnya dan satunya meraba wajah ayahnya.

Namjoon hafal betul kebiasaan Soobin yang suka memainkan sesuatu dengan tangan kirinya saat minum susu. Jadi ia membelikan Soobin botol susu dengan ukuran kecil dan ringan agar dapat dipegang satu tangan.

Setelah menghabiskannya, Soobin langsung melemparkan botol susunya tanpa rasa bersalah

"Ayah memang bisa membelikanmu botol susu dengan pabriknya, tapi tolong berhenti melemparnya, Sayang" gerutu Namjoon sambil memungut botol itu dari lantai dan meletakannya di atas meja susu Soobin.

Soobin tertawa senang. Ia kemudian merangkak ke tepi kasur untuk mendekati ayahnya. Dengan gerakan cepat, Namjoon mengangkat tubuh Soobin yang nyaris saja jatuh ke lantai.

"Kamu banyak geraknya sekarang" ujar Namjoon mengeluh.

Namjoon menepuk pelan pantat Soobin yang tengah menarik daun telinganya. Soobin sepertinya senang sekali menarik telinga, hidung dan menusuk mata Namjoon.

Burn The Soul [NamJin]Onde histórias criam vida. Descubra agora