27

5K 156 0
                                    

"Besok gue harus cari tau siapa orang itu disekolah" batin Arion kemudian melangkahkan kakinya kembali kedalam rumah sakit untuk mengecek kondisi Kayra.

Saat ia sampai didepan ruang ICU, ia melihat tempat itu sepi (tidak ada keluarga kayra disana), akhirnya Arion memutuskan untuk masuk keruang ICU agar ia bisa melihat Kayra lebih dekat.

Setelah memakai pakaian khusus, Arion pun masuk keruang ICU, ia berjalan mendekati Kayra yang sedang terbaring lemah dengan tubuh yang dipasangi alat-alat medis rumah sakit.

Arion mengenggam tangan Kayra lalu mencium punggung tanganya sambil menangis.

"Kay, maafin aku karena udah gagal jagain kamu" ucap Arion.

"Dan maafin aku juga, karena aku selalu bersikap kasar sama kamu"

"Kay, plis bangun dan bicara sama aku, aku kangen sama kamu, kangen sama senyum kamu, canda kamu, kamu yang cerewet, aku kangen semuanya, plis kamu bangun Kay, aku nggak bisa bayangin kalo aku hidup tanpa kamu" ucap Arion.

Tes

Kayra meneteskan air mata dalam komanya, hal itu membuat Arion terkejut sekaligus senang.

"Itu artinya Kayra denger apa yang gue omongin barusan" gumam Arion.

"Kay plis bangun Kay, aku mohon sama kamu, cuma itu aja yang aku mau saat ini, plis bangun kamu denger aku kan Kay"

Tidak ada pergerakkan dari Kayra, ia masih tetap terbaring lemah diatas kasur rumah sakit.

"Ayo ikut gue" seseorang menarik tangan Arion agar Arion keluar dari ruangan Kayra.

"Lo mau apa nemuin adek gue, mau bikin dia celaka lagi, hah" bentak Angga.

"Gue nggak mungkin nyakitin Kayra kak, karena dia itu perempuan spesial dihidup gue" tolak Arion yang sudah tidak sabar lagi karena terus-terusan dituduh oleh Angga.

"Terus kenapa lo nyakitin dia? "

"Karena selama ini gue salah paham sama dia kak, sebenernya gue nggak ada niat buat nyakitin Kayra gue cuma mau jauhin dia aja, dan dengan gue ngebentak Kayra gue pikir Kayra bakal ngejauh dari gue dengan sendirinya" jelas Arion pada Angga.

"Lo salah paham apa sama adek gue? "

"Gue dapet informasi kalo bokap lo yang udah ngebunuh bokap gue, makanya gue bermaksud buat jauhin Kayra, karena dengan gue deket sama dia itu cuma akan menambah rasa sakit hati gue"

Angga kini mulai paham dengan masalah yang menimpa Arion.

"Lo nuduh bokap gue pelakunya? Asal lo tau bokap gue nggak mungkin ngebunuh orang apalagi itu bokap lo" ucap Angga tak terima karena papanya dituduh sebagai seorang pembunuh.

"Gue tau kalo gue salah selama ini, gue udah nuduh bokap lo sebagai pembunuh, untuk itu gue minta maaf sama lo dan bokap lo, gue juga baru tau tadi dari seseorang kalo ternyata bokap lo bukan pembunuh bokap gue"

"Pembunuh? " ucap seseorang yang membuat Angga dan Arion kaget.

"Papa"

"Membunuh siapa? Saya tidak pernah menyakiti orang apalagi sampai membunuh" ujar Pak Mehendra bingung.

"Om Mahendra, maafkan saya karena selama ini saya sudah menuduh om sebagai pembunuh papa saya" Arion menunduk.

"Siapa papa kamu? "

"Pak Rafael dan ibu saya Lisa Maurinda" Mahendra kaget saat mendengar nama sahabatnya itu disebut.

"Ra-fa-el, apa benar dia papa kamu? " Arion mengangguk.

"Lalu apa alasan kamu menuduh saya sebagai pembunuh papa kamu? " ucap Mahendra lembut.

"Saya tidak punya alasan om, tapi sekarang saya tau bahwa saya salah paham sama om"

"Rafael itu sudah saya anggap seperti saudara saya sendiri, dan waktu saya berada diluar negeri saya mendapat kabar bahwa Rafael telah meninggal dunia karena dibunuh oleh seseorang tak dikenal, waktu itu jantung saya seakan berhenti berdetak mendengar kabar kematianya dan akhirnya saya memutuskan untuk kembali ke Indonesia untuk melayat Rafael, dan saat itu saya datang kerumah sakit bersama istri saya dan saat kami sedang berjalan menuju ruang jenazah, kami tidak sengaja melihat mama kamu yang sedang duduk dikursi pojok rumah sakit sambil menangis, akhirnya saya menyuruh istri saya untuk menemani mama kamu dan menenangkanya" jelas Mahendra.

"Penjelasan Pak Mahendra ternyata sama dengan cerita mama"  batin Arion.

"Sekali lagi saya minta maaf sama om karena sudah menuduh om tanpa bukti" Mahendra tersenyum hangat lalu mengangguk.

"Dan gue juga minta maaf sama lo kak, mungkin selama ini gue sering nyakitin Kayra, tapi sekarang gue janji sama lo kalo gue akan selalu jagain Kayra dimana pun dan kapan pun" Angga menepuk bahu Arion.

"Gue udah maafin lo kok, dan gue percaya kalo lo pasti akan jagain adek gue, gue juga minta maaf karena udah sering nonjok lo" Angga terkekeh.

"Btw kok jadi maaf-maafan sih kayak lebaran aja" mereka semua tertawa.

•••

Pagi ini Arion sedang membungkus makanan dirantan untuk dibawa kerumah sakit, yah meskipun bukan untuk Kayra tapi kan bisa dimakan oleh keluarganya Kayra, hehe.

Setelah semuanya beres, Arion segera pamit kepada mamanya dan bergegas pergi menuju ke mobilnya.

Setelah 20 menit perjalanan, akhirnya Arion telah sampai dirumah sakit dimana Kayra dirawat, setelah mobilnya terparkir, Arion segera memasuki rumah sakit dengan tangan kananya yang menenteng rantan.

"Kak" panggil Arion, Angga pun menoleh.

"Eh lo Yon, pagi amat datengnya" Angga bangkit dari duduknya dan mensejajarkan tingginya dengan Arion.

"Ah elah, salah mulu gue sama lo, dateng pagi salah, dateng siang salah, apa gue dateng malem aja" sewot Arion.

"Sa ae lo, bawa apaan tu? " Angga melirik kearah tangan kanan Arion.

"Oh, sebenernya ini makanan buat Kayra tapi berhubung Kayranya belum sadar ya jadi makanan ini buat lo aja deh" Arion memberikan rantan itu pada Angga.

"Lo sendiri aja, om mahendra sama tante hana mana? "

"Mereka gue suruh pulang tadi subuh, soalnya gue kasihan sama mereka pasti capek banget karena jagain Kayra semaleman" jelas Angga.

"Lo sendiri kenapa nggak kuliah? "

"Gue ambil cuti satu hari buat jagain adek gue, lo ngapa jadi kayak wartawan sih nanya mulu" Arion terkekeh.

"Sorry, ya udah gue cabut dulu mau sekolah, biar jadi orang sukses dan bisa bahagiain adek lo" Arion kemudian pergi.

"Sa ae lo tong"



Bersambung...

Hay apa kabar semuanya👋
Aku update lagi nih, happy reading ya

Please vote and comment👇

ILY KETUA OSIS [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang