28

5.1K 142 0
                                    

Setelah sampai diparkiran sekolah, Arion langsung saja bergegas menuju ke kelasnya untuk menemui Arkan dan Bimo, ia berjalan dengan sangat terburu-buru tanpa memperdulikan sapaan genit dari para fansnya. 

"Hai Arion hari ini aku cantik nggak? "

"Hai Arion, makin ganteng aja"

"Arion, mau nggak jadi pacar aku? "

Begitulah ucapan-ucapan genit dari fans Arion.

"Masa bodo lah lo pada mau ngapain" gumam Arion pelan.

Setelah sampai dikelasnya, Arion langsung mencari keberadaan Arkan dan Bimo.

"Nah itu mereka" ucap Arion sambil melihat kearah bangku paling belakang.

"Woy, para jomblo" ucap Arion.

"Iye iye, yang udah punya pacar" balas Bimo sementara Arion terkekeh.

"Kemana aja lo Yon, kemarin nggak masuk, sampe anak osis pada nyariin lo kekelas? " tanya Arkan.

"Gue kemarin dirumah sakit" jawab Arion santai.

Arkan dan Bimo saling pandang mereka masih bingung dengan ucapan Arion.

"Lo sakit Yon, mana yang sakit? Aduh kacian siganteng" ucap Bimo dengan nada dibuat-buat.

"Jijik gue oncom" Arion menoyor kepala Bimo.

"Gue ada misi rahasia nih"

Bimo dan Arkan mendekatkan wajah dan telinga mereka ke wajah Arion.

"Misi apaan Yon? " tanya Arkan setengah berbisik.

Arion kemudian membisikan sesuatu ke telinga Arkan dan Bimo.

"Ready" mereka bertiga nenyatukan tanganya masing-masing.

"Ready" ucap mereka serentak.

•••

Aura saat ini sedang berjalan menuju kelas Arion, ia baru saja mendengar dari temanya bahwa Arion sudah masuk sekolah hari ini.

"Hai Arion, kamu kemarin kemana, kok nggak masuk? " tanya Aura dengan nada sok imut.

"Bukan urusan lo" sentak Arion ketus.
"Kok kamu gitu sih, aku kan khawatir sama kamu" ucap Aura dengan memegang tangan Arion.

Belum sampai 1 menit, Arion langsung menepis tangan Aura yang mengenggam tanganya.

Sementara Aura yang merasa kesal, akhirnya tetap memaksa untuk memegang tangan Arion meskipun Arion telah melarangnya.

"Ikut gue sekarang, Kan Bim, lo pada ikut gue juga" Arion menarik tangan Aura kasar dan keluar dari kelasnya.

Saat ini Arion, Aura, Arkan dan Bimo sedang berada dilorong sekolah, mereka bertiga sedang mengintrogasi Aura tentang masalah yang menimpa Arion saat ini, karena Arion curiga bahwa Aura adalah dalang dari semua masalah yang menimpanya.

"Kamu mau ngapain Yon, ajak aku kesini? " tanya Aura dengan nada dibuat-buat.

"Oh atau kamu mau nembak aku, terus kamu bawa Arkan sama Bimo kesini supaya mereka jadi saksi bahwa kita udah jadian" tebak Aura asal.

"Pd banget lo ratu drama" cibir Bimo.

"Eh apa lo bilang barusan, ratu drama elo kali yang raja drama" ucap Aura kesal.

"Udah cukup lo berdua, DIEM" bentak Arkan yang membuat Aura dan Bimo terdiam.

"Jadi, kamu nunggu apalagi Yon, ayo sekarang aja aku udah siap nih buat jadi pacar kamu" Aura tersenyum senang.

"Nggak usah mimpi kalo gue bakal nembak lo, gue ngajak lo kesini karena gue curiga sama lo, gue curiga kalo lo adalah dalang dari semua masalah gue" Arion menatap Aura tajam, seperti singa yang ingin menerkam mangsanya.

"Aku nggak ngerti maksut kamu apa? " tanya Aura sok polos.

"Nggak usah drama lagi, sekarang lo jujur aja sama gue, kalo nggak gue yang akan maksa lo buat jujur" ancam Arion yang tidak membuat Aura takut sama sekali.

"Heh, ternyata lo semua udah tau rencana gue, jadi buat apalagi gue tutup-tutupin toh kalian juga bakal tetap maksa gue kan" Aura tersenyum sinis.

"Oke gue ngaku, kalo gue adalah dalang dari semua ini, tapi gue ngelakuin ini karena gue nggak mau bokap gue masuk penjara"

"Kenapa kita akan masukin bokap lo ke penjara, emang bokap lo punya salah apa sama kita? " kali ini Arkan yang angkat bicara.

"Karena... " Aura menjeda ucapanya.

"Karena bokap gue yang udah ngebunuh bokap lo Yon"

Deg

Amarah Arion memuncak seketika, ketika ia mendengar bahwa ayahnya Aura yang telah membunuh papanya.

Flashback on

Aura telah masuk ke rumahnya saat ini, lalu ia melihat kearah ruang tengah dan disana ia melihat ada papanya yang sedang duduk sambil memegangi jarinya ketakutan.

"Pa" Aura menepuk pundak papanya, hal itu membuat Boby kaget.

"Aura, papa kira siapa" ucap Boby.

"Papa kenapa? Apa papa ada masalah, soalnya daritadi Aura liatin kayaknya papa lagi ketakutan gitu" Aura lalu duduk disamping papanya.

"Ra, papa takut, papa takut masuk penjara" Boby mengenggam tangan putrinya dengan ketakutan.

"Masuk penjara? Emangnya papa salah apa? " tanya Aura bingung.

"Papa udah ngebunuh rekan kerja papa karena papa kesel sama dia, karena cuma dia yang selalu dipuji sama orang sementara papa enggak"

Aura membulatkan matanya sempurna mendengar bahwa papanya telah membunuh seseorang.

"Siapa yang udah papa bunuh? "

"Rafael direktur dari PT. ANGKASA PUTRA" Aura mulai menbayangkan sesuatu dipikiranya.

"Bukanya itu nama papanya Arion" batin Aura.

"Ini bisa jadi alat buat gue untuk misahin Kayra dari Arion" batin Aura lagi.

"Papa tenang aja, Aura bakal pastiin kalo papa nggak akan masuk penjara"

Boby memeluk putrinya erat, sambil menangis bahagia.

"Makasih sayang"

Flashback off


Bersambung...

Akhirnya Aura udah mulai ngaku kalo ternyata dia adalah dalang dari semua masalah ini.

ILY KETUA OSIS [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang