⬛Monochrome⬜

1.8K 208 19
                                    

Diharapkan memberi 👉🌟 sebelum membaca, terimakasih 😊






























Kamu dan aku adalah warna monokrom. Warna paradoks. Begitu kontradiktif namun sangat mutual. Rumit. Kita saling bertolak belakang dan terpaut jauh, namun diam-diam terikat dalam suatu hubungan mutlak. Terikat oleh benang merah tak kasat mata. Benang merah itu tidak bisa terputus dan tetap menyambungkan kita yang terpisah menjadi satu.

Kamu dan aku, adalah monokrom yang penuh warna.—






























































Ada sebuah pepatah yang mengatakan, bahwa setiap mahluk diciptakan berpasangan. Tidak ada manusia yang selama hidupnya hanya terdiri dari 'aku' saja, pasti 'dia' miliknya ada di suatu tempat, dan ketika bersatu, maka keduanya akan menjadi 'kita'. Anehnya, pasangan yang ideal itu diciptakan untuk saling melengkapi. Kekurangannya ditutupi dengan kelebihanmu, dan sifat dua insan itu saling bersebrangan. Lebih mudahnya, katakan saja seperti inti pada dua kutub yang berbeda. Kalau sama jenisnya, mereka tidak akan saling tarik menarik seperti magnet, bukan?

Ada juga pepatah lain yang mengatakan, bahwa kalau sudah jodoh tak akan lari kemana. Memang, selama ini sosok yang ia anggap jodohnya itu tidak terpaut jauh dari dirinya; malah, mereka satu sekolah. Namun, walau fisik mereka dekat, ada jurang pemisah diantara keduanya yang telah lama ada. Eksistensi seorang lelaki lugu yang mengikat benang merah, sekaligus membuat jalan mereka berdua saling bersilangan.

Ada sebuah fakta di balik layar yang selama ini tidak diketahui orang. Ketika matahari sudah lelah menyinari bumi, lalu bersembunyi di balik lembah-lembah perbukitan—atau ketika beludru hitam yang terhias permata kelap-kelip berada di atas kepala, di balik buku-buku berdebu dan susunan rak berkayu rapuh, dua anak adam sedang berdekapan mesra. Menghangati tubuh satu sama lainnya, tak mau melepaskan, seakan waktu mereka untuk bersama demikian sempit dan terlalu sayang untuk disia-siakan.

Pemilik surai hitam menekan tengkuk pemuda bersurai cokelat, semakin merapat padanya, membenamkan wajah itu pada kehangatan dadanya. Tubuh keduanya memang masih tertutupi dengan seragam, namun kancing-kancingnya telah lepas. Desau napas terburu-buru mengisi keheningan, membelai kulit pada dada bidang yang ditumpanginya. Terkadang rintihan kecil terdengar, ketika si tinggi menggoda si mungil dengan meremas pinggangnya.

"Minkyu!"

bisikan kerasnya seolah menggema dalam ruangan besar itu.

"Jangan melakukannya, kau tahu aku sulit untuk menahan suara."

"Kita tidak akan ketahuan, dan tak akan pernah ada yang mengetahuinya jinnie jangan terlalu khawatir."

"Ya, ya. Aku tahu. Kita sudah sepakat atas hal ini."

"Nikmati saja waktu yang diberikan untuk kita, Jinnie. Kau tahu apa akhir yang tersedia untuk kita."

"Aku tahu."

Suara kecilnya terbenam dalam kehangatan tubuh yang ia peluk

"Hubungan ini tidak akan membawa kita kemana-mana."

"Apa kau menyesal?"

Wonjin -si mungil- terdiam

"Tidak sama sekali."

Lama mereka tetap diam, dalam hening saling meresapi rasa yang memancar pada setiap sentuhan. Malam semakin larut, namun kerapatan itu enggan melonggar. Benar-benar melekat, sampai rasanya wonjin sulit untuk bernapas. Dua dada yang naik turun saling mendorong satu sama lainnya, menciptakan kehangatan tak terhingga bagi keduanya. Karena mereka adalah mahluk hidup, dan mereka diberi kesempatan langka untuk bisa merasakan bagaimana rasanya cinta.

MOON AND STAR || {Kim Minkyu x Ham Wonjin}Where stories live. Discover now