Tawaran

49.8K 2.5K 106
                                    

20:00 di jakarta

Mobil sport revan baru saja sampai di halaman bagasi rumah nya di kawasan perumahan elit.

Dengan rambut yang acak acakan, dasi yang sudah tidak terpasang rapi, dua kancing atas kemeja nya yang dibuka dan jas yang dijingjingnya, revan memasuki rumah yang bernuansa modern itu.

Cklek

"Assallamuallaikum"

Jika memasuki rumahnya ini saat sehabis pulang kerja, revan selalu merasa sedih. Pasalnya dulu saat nadhifa masih ada semalam apapun revan pulang nadhifa akan menunggu dan menyambutnya dengan hangat dan melayaninya dengan tulus tanpa merasa lelah seharian mengurus rumah. Tapi kini hanya kehampaan yang ia dapat dan juga penyesalan yang membelenggu.

"ehh, baru pulang van?" kata mamahnya yang ternyata ada di rumahnya sedang menonton tv.

"hmm"

revan lalu berjalan ke dapur untuk minum menyegarkan tenggorokan dan otaknya. Dan kalau bisa hatinya juga.

"kamu udah makan van?"

"udah, barusan. Mamah dari kapan disini?" tanya revan sambil menuangkan air ke gelas.

"dari tadi sore jam 5. Eh van inget ga tante vanya temen mamah, anaknya itu cantik tau van baik la--"

Brakk

Ucapan mamah revan terhenti ketika revan dengan tiba tiba menyimpan gelas nya degan keras.

"mah, udah... Revan udah muak mamah nge jodoh jodohin revan kayak gini. Nadhifa aja masih belum ketemu mah..." jawab revan dengan nada sendu dan tatapan yang kecewa.

"van.. Udahlah ngapain kamu cari nadhifa sampe segitunya. Dia aja tega minta cerai dari kamu kan."

"kalo mamah lupa, mamah yang udah buat nadhifa minta cerai dari revan gara gara obsesi mamah pengen cucu dan minta revan nikahin sesil yang jelas jelas mandul itu" kata revan kesal dengan ucapan ibu nya

"wajar dong van mamah minta cucu, kalian menikah udah setahun tapi nadhifa belum juga hamil.."

"tapi mamah bisa kan nunggu, revan sama nadhifa kan juga lagi usaha..."

"usaha apaan ga ada hasilnya, mamah udah duga pasti nadhifa mandul makanya ga hamil hamil.." ucap ibu revan ketus

"terus apa bedanya sama sesil yang kata mamah baik cantik ga mandul tau taunya nusuk kita dari belakang.!"

Hening.

"udahlah mah, revan cape mau istirahat" lanjut revan yang lalu pergi ke kamarnya di lantai 2

Mamah revan hanya menatap anaknya yang beranjak pergi.

Sejujurnya dia juga merasa bersalah pada anak dan menantunya.

karenanya, kini anaknya harus menderita karena menyesal menceraikan istri yang di cintainya.

Karenanya, menantunya menghilang bagai ditelan bumi dengan rasa kecewa dan sakit hati.

Dia pun tidak menutup mata, dia tau anaknya mencari istri lebih tepatnya mantan istrinya sehabis pulang kerja dan membayar orang untuk mencari mantan istrinya tersebut selama 2 tahun ini.

Tapi apa daya, ibarat nasi sudah menjadi bubur.

❄❄❄❄❄❄❄❄❄❄❄❄❄❄❄❄❄❄❄

20:00 di kalimantan

Suara tawa seorang anak kecil masih terdengar nyaring dengan seorang perempuan.

"hihihihi... Tyy.. iii..hahaha"

"tadi katanya kuat di gelitikin.." kata tata yang berhadap hadapan dengan rafa si bocah kecil lucu itu.

"udahh udahh jangan di gelitikin lagi rafanya aunty nanti pipis di celana"

"sekarang rafa bobo yuk, udah malem loh.." kata nadhifa yang muncul dari dapur dengan dot yang berisi susu.

"bo.. Da..!" jawab rafa yang langsung merentangkan tangannya ke arah nadhifa yang lalu di sambut bundanya tersebut.

"ta, nginep kan? Jangan pulang malem loh bahaya, nginep aja.." kata nadhifa sambil menimang rafa yang meminum susu dotnya agar tertidur.

"iya, gue nginep aja. Tapi gue minjem baju tidur ya, ga bawa baju gue..hehe"

"ambil aja di lemari, gue nidurin dulu rafa ke kamar ya, lo tidur sama kita aja di kamar gue" kata nadhifa yang melihat rafa sudah terlelap dengan dot yang sudah kosong.

"sipp.. Gue mau nonton tv dulu bentar" jawab tata

Nadhifa pun berlalu ke kamar dan membaringkan rafa lalu menyelimutinya.

Mirip ayahnya, batin nadhifa tersenyum miris.

Ketika ia melihat rafa ia selalu ingat mantan suami yang menghianatinya, pasalnya rafa seperti revan versi kecil. Ga jauh beda.

Cklekk

Tiba tiba pintu kamar di buka, sontak nadhifa yang berbaring di samping rafa menoleh.

"fah..."

"hmm?"

"gue mau ngomong.." kata tata yang lalu duduk di pinggir ranjang, sontak nadhifa pun terduduk.

"tentang..??"

Tata diam.

Nadhifa menyernyit bingung dengan tata yang tiba tiba menunduk.

"jangan bilang soal yang itu lagi.."

"bu-bukan kok" jawab tata cepat.

"ya terus apa..?"

"hmm gini... lo mau ga nemenin gue?" tanya tata was was.

"kemana?" kata nadhifa heran

"ja-jakarta" jawab tata gugup sambil menatap nadhifa yang mengerutkan keningnya

"maksud lo?"

"gini, gue kan setiap kesana selalu tinggal di rumah tante. Nah kebetulan tante gue harus ke luar negri lusa selama sebulan nemenin om gue, otomatis di rumah nya ga ada siapa siapa sedangkan gue masih ada kerjaan dan harus ke sana lusa selama seminggu... Maksud gue, lo mau ya nemenin gue disana selama seminggu itu..??" kata tata cemas cemas melihat ekspresi nadhifa.

"lo kan tau ta gue-"

"iya fan gue tau, gue pastiin lo ga bakalan ketemu dia ataupun dia ga bakalan nemuin lo" potong tata

"tapi rafa gimana ta..?"

"kita bawa, sekalian liburan... Mau ya fah??"

Nadhifa menghela nafas panjang, banyak yang harus ia pikirkan soal kembali menginjak kota itu.

Ia takut.

Lanjut jangan??

Jangan lupa vote nya ya😁

My Ex Husband Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang