Kemarahan Revan

43K 1.8K 29
                                    

Haloo ada yang kangen ga?

Engga?!

Ga apa apa saya kuad :')

Jangan lupa vote nya ya kalau suka ceritanya💃
.
.
.
.

Di bandara soekarno-hatta. Nadifah, Tata, dan Rafa yang baru saja 10 menit yang lalu sampai, kini mereka sedang duduk mengobrol sambil menunggu penerbangan. Sebenarnya hanya Nadifah dan Tata yang mengobrol sedangkan si lucu Rafa sedang bermain dengan mobil mobilannya.

Sampai seseorang tiba tiba mengendong Rafa dan tentu mengejutkan Nadifah beserta Tata.

"Mas?!!" kata Nadifah terkejut langsung berdiri, begitupun Tata yang terbelalak melihat Revan.

Sedangkan Revan sendiri, ia menatap tajam Nadifah dengan raut muka yang benar benar tidak bersahabat dan aura yang mematikan. Sedetik kemudian sebuah seringaian muncul dibibir nya.

"Mencoba kabur,heh?"

wajah Nadifah langsung memucat saat mendengar Revan mengetahui tujuannya. Niat Nadifah kabur untuk menghindari Revan, tapi kini niatnya ketahuan oleh lelaki itu.

"Yahh?" hingga suara Rafa membuyarkan ketegangan diantara mereka.

"Iya, sayang? Ayo, kita pulang ke rumah Ayah" jawab Revan yang langsung bergegas pergi tanpa mengidahkan teriakan Nadifah dan Tata.

"Mas!!"

"Mas Revan!!"

"Mas jangan bawa Rafa!! Mas!!"

"Kak Revan!!"

Nadifah dan Tata terus mengejar Revan tapi naas, lelaki itu langsung masuk ke sebuah mobil dan melesat pergi dari sana.

"MAS REVAN!!!" teriak Nadifah tanpa menghiraukan kini mereka menjadi pusat perhatian orang orang disana.

"Ta, gimana dong Ta... Hiks hiks" wajah Nadifah yang kini sudah berderai air mata. Yang ia khawatirkan terjadi, Revan membawa anaknya.

"Udah Fah tenang, lo jangan nangis, kita susulin ke rumahnya ya" balas Tata yang tak kalah cemas. Yang dibalas anggukan Nadifah.

"Hiks hiks.. Lo gausah ikut Ta, biar gue aja hiks hiks.. Gue titip koper yah"

"Lo yakin Fah? Gimana kalo nanti dia macem macem?" tanya Tata khawatir.

"Ga apa apa Ta, ini masalah gue hiks... Gue pergi dulu hiks" kata Nadifah yang langsung menyetop taxi dan pergi melesat ke rumah Revan.

"Semoga ga terjadi apa apa Fah" kata Tata lirih saat melihat taxi yang di tumpangi Nadifah pergi.

Sementara itu 20 menit kemudian mobil Revan sudah sampai di kediamannya.

"Ayo, turun sayang" kata Revan yang langsung menggendong Rafa.

Sedangkan Rafa sedari tadi hanya cemberut menahan tangis saat tadi melihat bundanya mengejar.

"Yahh.. Da hiks hiks" kata Rafa lirih, pipi beserta hidung nya sudah memerah dan air matanya sudah menumpuk di pelupuk mata. Revan yang melihatnya pun tak tega, tapi bagaimana lagi.

"iya, nanti Bunda Rafa nyusul kesini kok. Jangan nangis ya, masa jagoan Ayah nangis sih" jawab Revan lembut mengelus pipi Rafa sambil berjalan menuju pintu utama.

Amarahnya seketika mereda melihat Rafa yang menangis karena ia membawa paksa Raafa pergi tanpa Nadifah.

Saat membuka pintu, ia melihat Ibunya sedang duduk di ruang tamu sambil membaca majalah, dan sang Ibu pun yang mendengar pintu di buka sontak menoleh dan terkejut melihat Rafa yang hampir bahkan sudah menangis berada di gendongan Revan.

My Ex Husband Onde histórias criam vida. Descubra agora