Spesial

29.7K 1.2K 35
                                    

Gimana? Mau lanjut??

Jangan lupa vote nya kalo suka 😁

Dan jangan lupa komen kalo mau next 😂

.
.
.
.
.

Pukul 07:00 pagi, Revan terbangun karna cahaya matahari yang keluar dari sela sela gordeng jendela menyilaukan matanya.

Saat masih menyesuaikan penglihatan, ia meraba tempat sebelahnya. Kosong.

Sontak Revan membuka matanya lebar, ia memgedarkan penglihatannya mencari Nadifah. Di rasa tak ada, ia pun memungut boxser yang tergeletak di ujung kasur dan memakainya.

"Fah!!"

"Nadifah!!"

Ia mencari Nadifah di kamar mandi namun kosong, ia pun bergegas keluar kamar menuruni tangga dengan cepat.

"FAH!!"

"NADIFAH!!" teriak Revan khawatir, ia takut Nadifah meninggalkannya. Ia takut kejadian semalam adalah salam perpisahan dari Nadifah. Otaknya tak bisa lagi berfikir jernih.

"Apasih Mas!! Berisik! Pagi pagi udah teriak teriak!" kata Nadifah kesal yang keluar dari arah dapur membawa spatula di tangannya.

Revan terkejut, ternyata Nadifahnya sedang memasak di dapur. Revan cengegesan sambil mengusap tenggkuknya malu. Nadifah pun kembali kedapur untuk melanjutkan masaknya.

"Yahhh kok marah sih" ujar Revan mengejar Nadifah lalu memeluknya dari belakang, menyimpan kepalanya di bahu wanita itu.

"Siapa yang marah si!"

"Mas ngapain lagi ga pake baju segala, sana ah pergi pake baju, ganggu aja" lanjut Nadifah melepaskan tangan Revan yang melilit di perutnya.

"Lah kamu sendiri, cuman pake kemeja aku" balas Revan tak mau kalah mengeratkan pelukannya.

"Ya kan dirumahnya juga ga ada siapa-siapa Mas"

"Kan ada aku, gimana kalo aku kegoda trus mau lagi" goda Revan jail membuat wajah Nadifah seketika bersemu merah.

"Apaan sih Mas, awas ahh dasar mesum! Aku deket ke piso loh Mas, mau aku tusuk!" ancam Nadifah pada Revan yang kini malah mencium-cium basah leher Nadifah.

Revan pun melepaskan pelukannya dan berdecak kesal.

"Iya iyaaa.."

Tapi bukan Revan namanya kalau tidak mencari kesempatan dalam kesempitan.

Revan dengan cepat mengecup bibir Nadifah singkat lalu beranjak pergi dengan santainya sambil senyum-senyum meninggalkan Nadifah yang melotot kesal.

Setelah sarapan dan mencuci piring, saat Revan dan Nadifah akan pergi ke kamar untuk mandi, tiba tiba sebuah suara mengintruksi mereka.

"DA!!!!!" teriak Rafa melengking memenuhi ruangan, bocah lucu itu berlari merentangkan tangan menuju Nadifah.

Nadifah sontak terkejut dan dengan antusias menyambut Rafa kedalam pelukannya.

"Ummm Anak Bunda yang ganteng... Bunda kangen bangettt, Rafa kangen ga sama Bunda?" tanya Nadifah menggendong Rafa kepelukannya. Sedangkan Rafa memeluk erat leher Nadifah.

"Iaa... Ngen da!" jawab Rafa antusias membuat Nadifah tertawa lalu menciumi seluruh wajah Rafa gemas.

"Sama Ayah ga kangen nih?" tanya Revan yang sedari tadi hanya melihat Nadifah dan Rafa yang sedang melepas rindu.

Rafa terlihat berfikir mengetukan jari mungilnya ke dagu lalu menatap ke atas, untuk menggoda Ayahnya.

"Hahaha Anak Ayah udah bisa jail yaa" kata Revan gemas lalu memeluk Rafa sekalian dengan Bundanya, dan menciumi wajah Rafa membuat bocah itu terkikik geli.

"Kalian udah sarapan?" tanya Ibunya Revan yang sedari tadi hanya melihat tingkah anak dan cucunya bercanda dengan tersenyum.

"Eh, udah Mah.. Mamah udah sarapan?" balas Revan menatap Ibunya.

"Udah tadi di jalan, sekalian"

"Yaudah kalian sana gih mandi, sini Rafa sama Nenek dulu main. Biarin Ayah sama Bundanya mandi dulu" ujar Ibunya Revan yang lalu mengambil alih Rafa di gendongan Nadifah.

"Ayah sama Bunda mandi dulu ya" kata Revan pada Rafa yang mengangguk lucu.

Saat Revan akan pergi dengan merangkul Nadifah, tiba tiba telinganya di jewer Ibunya.

"Eh eh eh eh mau kemana kamu heh?!"

"Adududuh Mah sakitttt... Katanya tadi di suruh mandi, ini mau mandi" balas Revan memegang tangan Ibunya yang menjewer telinganya. Nadifah hanya menahan tawanya melihat Revan, sedangkan Rafa sudah tertawa melihat Ayahnya.

"Mandi dimana?" pancing Ibunya Revan tanpa melepaskan jewerannya.

"Di atas lah mah sama Nadifah, sekalian biar hemat waktu. Duh mah sakittt lepasin" rintih Revan mengaduh.

"Enak aja! Ga ada! Kamu mandi dikamar mandi bawah! Ayo!" kata Ibunya Revan ketus lalu mulai menyeret Revan ke kamar mandi yang ada di kamarnya sambil menuntun Rafa yang kini berjalan di pinggirnya tertawa.

"Asuh mahhh ish.. Fahh tolongin.. Dududuh sakit Mah jangan di kencengin" rintih Revan berjalan terseok seok di seret Ibunya.

"Bodo!"

Nadifah tertawa pelan sambil menggelengkan kepalanya melihat Ibu dan Anak itu. Ia pun bergegas pergi ke atas untuk mandi.

.
.
.
.
.
.
.
.
.

Hehehe lanjut jangan nih?? 😁

Jangan lupa vote nya ya😄

Hari ini aku udah up berapa kali ya 😂😂

Spesial part malam terakhir dibulan november, bulan kelahiran aku😁

Selamat malam minggu 😂

See you 😘

My Ex Husband Where stories live. Discover now