Tujuan hidup

457 50 23
                                    

~Pagi hari, di restoran eksklusif ternama~

"Bagaimana kabarmu mean?". Chloe mantan kekasih mean tersenyum begitu manis pada mean sembari menyerahkan anak laki laki yang begitu imut ke salah satu asistennya.

"Normal". Mean yang baru saja tiba mendudukan dirinya tepat didepan chloe.

"................................". Suasana yang cukup canggung saat itu membuat chloe sontak hanya bisa terdiam canggung dan sesekali melemparkan senyuman kepada mean.

"Chloe? Apa ada sesuatu? Katakan lah". Mean yang mulai tidak sabar akhirnya menanyakan kembali maksud chloe yang tiba tiba saja mengajaknya bertemu.

"Mean. Aku, hmn, tidak!, aku hanya penasaran dengan kabar terbaru mu. Karirmu semakin cemerlang dan  seka.......".

"Chloe.....". Mean memotong perkataan chloe karena tidak sabar.
"Katakanlah..., aku tau seberapa sibuk dan ekslusifnya kehidupanmu sekarang. Kau tidak akan mengajakku bertemu jika tidak ada yang sangat penting yang diingin kau sampaikan".

"Mean........,". Chloe menelan ludahnya gugup. "apa kau masih mencari cari p'plan?".

"Ya". Mean sedikit mengkerutkan dahinya."Kau tidak perlu menanyakan itu. Aku tidak akan berhenti sampai kapanpun dan kau tau itu".

"Berhentilah mean".

"Tidak! Aku tidak bisa. Sampai kapanpun tidak. Kecuali......, saat ini p'plan muncul dihadapanku dan menyuruhku berhenti". Mean berkata tegas pada chloe

"Kau tidak akan bisa bertemu dengannya mean. Kumohon, demi persahabatan kita. Berhentilah".

"Katakan padaku alasannya". Mean melipat tangannya didepan dada bidangnya dan menyenderkan punggungnya.

"Alasan?, sederhana, p'plan sudah tidak ada didunia ini".

"Maaf, aku tidak bisa menerima alasan seperti itu. Apalagi setelah ......".

"Kau percaya dengan pemberitaan itu? Mean, kau tau didunia ini banyak orang yang berwajah miripkan? Ayolah mean, aku tau kau adalah orang yang pintar".

"Aku tau orang itu p'plan. Aku akan segera tau itu dia bahkan jika wajah p'plan berubah!'.
"Maaf chloe, kau tidak bisa merubah pikiranku. Mencari p'plan saat ini sudah menjadi tujuan hidupku. Aku tidak akan berhenti sebelum menemukannya, atau setidaknya aku harus tau apa yang sebenarnya terjadi padanya malam itu".

"Mean.....". Chloe memohon dengan nada sedih.

"Alasan. Aku tau kau menyembunyikan sesuatu dariku". Mean tetap saja bersih kukuh dengan pendiriannya.

"Mean...., kumohon".

"Apa kau masih menyukai ku chloe?". Mean merasa ada sesuatu yang disimpan oleh chloe darinya. Chloe terlihat sudah tidak bisa menyimpannya namun takut mengatakannya.

"Cinta. Aku mencitai mu mean". Jawab chloe tanpa ragu pada mean.

"...................................". Mean hanya bisa terdiam menatap mata serius chloe padanya.

"Dulu..., dulu aku sangat mencintaimu mean. Tapi itu hanya masa lalu".

"Untuk ukuran mantan kekasih kau terlalu mencampuri urusan pribadiku. Berhentilah. Apapun alasan mu aku tidak akan berhenti".

"Mean, aku melakukan ini semua bukan untukmu, tapi untuk p'plan! Aku tidak ingin dia semakin menderita karena mu!". Chloe mengusap rambutnya karena kesal.

"Baiklah chloe, omongan mu semakin aneh saat ini. Tsk...!".
"Aku tidak ingin berpura pura saat ini. Mari kita sama sama jujur. Sejujurnya, Aku tau siapa suami mu saat ini, sangat kenal malah., dan aku tau identitas anak....., yang kau rawat saat ini".

Wish you were here  (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang