Isi hati plan

464 49 27
                                    

Waktu semakin telat dan plan masih saja betah mengesap wine dan rokoknya. Dia menjelaskan lebih detail pada gun mengenai rencana mereka. Jujur saja gun tidak suka dengan rencana plan karena terkait dengan nyawa lily, tapi saat ini dia terlalu takut untuk mengintrupsi omongan plan.

"Rokok?". Tawar plan pada gun.

"Thank p' ". Gun menerima tawaran plan karena tidak berani menolak. "What the... uhuk! Uhuk........!!".

"P'! Kau ...... ini ganja?!". Teriak gun tanpa sadar. Bagaimana tidak? Biasanya saja dia dilarang keras oleh Raph untuk merokok, tapi kali ini dia langsung diberikan ganja.

"Kau tidak?". Jawab plan setengah bercanda.

"P'! Kau tau barang ini bisa merusak otak dan tubuhmukan?". Gun melempar kebawah ganja tersebut dan menginjaknya."untuk apa kita berusaha untuk bebas jika ujung ujungnya akan mati karena ganja p' ".

"Santai..... aku hanya butuh sedikit relaksasi saja. Aku tidak selalu menghisapnya kok". Plan masih saja tidak serius.

"P'!. Oi....., crow!!!". Gun beranjak dari posisinya dan mendatangi crow yang berada didalam ruangan restoran dan menariknya keluar.

Plan hanya memainkan gelas winenya yang berisi es sembari menunggu gun selesai menyampaikan komplainnya pada crow. Saat ini plan merasa melayang. Dia menutup matanya sembari melantunkan lagu metal dikepalanya.

*creak*

"Pft.... selesai? Ini bukan salah crow". Kata plan sembari tertawa kecil tanpa membuka matanya ketika merasa gun kembali dan duduk di posisinya tadi.

Tanpa ada balasan dari gun, plan merasakan tangan yang hangat menyentuh tangan kirinya yang tergeletak bebas di meja.

"P'plan.....". Plan mendengar suara yang sangat dikenalnya. tubuh plan seketika menegang dan plan menolak membuka matanya.

"Pergi". Bisik plan dengan seluruh tubuhnya yang bergetar marah.

"P' mengapa p'plan seperti ini?! ". Suara itu menjawab dengan intonasi tinggi.

"Fuck off bastard!!!". Plan berdiri dari posisinya dan meneriaki suara yang entah dari mana asalnya.

Plan berhalusinasi mendengar suara mean. Masa lalu buruk plan. Sosok yang mempermainkannya dulu bagai dia tidak ada harganya.

"P'!". Suara itu mengejar plan yang berjalan pergi dengan cara yang tidak stabil.

"CROW!!!!". Plan berteriak memanggil crow ketika dia berada dibagian dalam restauran.

"P' jangan pergi. Jawab pertanyaan ku. Kenapa p' seperti ini? Kenapa p' tidak pulang? Kenapa p' tiba tiba kembali?".

"SHIT!!". Teriak plan kesal dan keluar dari restoran itu.

Plan menatap sekelilingnya yang gelap dan tidak mendapati crow dimanapun. Dia semakin kesal dan mengeluarkan pistolnya.

"Oi..! Berikan kuncimu jika tidak ingin mati". Plan menodongkan senjatanya pada pria yang wajahnya tidak dia kenal itu.

"K..... kau ". Pria itu mengangkat kedua tangannya dan memperlihatkan kunci mobilnya di antara jari jarinya.

"Tsk! Banyak bicara!". Plan merebut kunci itu dan menendang pria didepannya manjauh darinya.

"Fuck!! Fuck!!". Plan menyalakan mesin itu dan mengemudikannya dengan kecepatan penuh. "Pergi! Pergi! Pergi kalian!!!".

Sepanjang jalan yang mulai sepi plan melaju sendian begitu cepat sembari berteriak memukuli setir mobilnya. Wajah plan terlihat memerah karena amarah dan matanya terlihat tidak fokus.

Wish you were here  (End)Where stories live. Discover now