News

397 44 5
                                    

~Masih flash back~

~Gun Pov~

"Huft.......". Aku menghembuskan nafasku cukup panjang karena terlalu gugup.

Kenapa?
Karena saat ini aku ada didepan rumahku.

Aku telah berdiskusi dengan p'type mengenai kondisiku. Aku memutuskan untuk pulang ke rumah orang tuaku.

Sejujurnya p'type sudah menawariku pengawalan namun aku menolaknya. Lagipula untuk apa? Aku bukan p'plan yang sedang dicari cari.

Aku akan bertemu dengan keluargaku dan mengarang cerita bahwa aku selama ini hanya bersembunyi karena takut pulang. Aku harap aku bisa melindungi p'raph dengan cara ini.

*klik*

Aku membuka pagar besi pemisah antara halaman depan rumahku dengan sisi luar jalan.

"Huh?, kenapa.....". Aku mengkerutkan dahiku mendapati mobil yang familiar terparkir didalam halaman rumahku.

Itu adalah mobil p'raph. Tapi bagaimana bisa?.

"Shit! Jangan bilang?. No plis.......". Aku berkata takut. Bahkan air mataku nyaris menetes.

Aku takut p'raph marah padaku dan membalasku melalui keluargaku. Aku tau p'raph orang yang sangat baik, dia tidak mungkin berbuat buruk padaku, tapi......, shit! Tetap saja aku takut!.

*klik*

Mendapati pintu rumahku yang tidak terkunci membuatku semakin gugup. Perlahan dengan kaki sedikit gemetar aku melangkah masuk.

"Percaya padaku bi. Aku akan menemukannya dan membawanya pulang".

Aku mendengar suara yang familiar ditelingaku. Karena terlalu fokus mencari sumber suara aku tidak sadar akan sekitarku.

"G....gun?". Dari belakang muncul ayah memanggilku.

"Ayah.....". Kataku pelan.

*hug*

Ayah menjatuhkan barang bawaannya dilantai dan memelukku erat.

Diluar dugaanku, ayahku terlihat baik baik saja. Meskipun terlihat sedikit menua tapi dia terlihat sangat sehat dari terakhir aku meninggalkannya.

"Wait....., kalau dipikir pikir berdasarkan info p'type keluarga tidak lagi mencariku. Jangan bilang mereka senang aku menghilang!". Pikirku.

"Gun?. Apa benar itu kau nak?. Oh tuhan....". Mendengar ayah, ibu juga berlari menghampiri kami dan langsung memelukku.

Wajah ibu memang terlihat sembab dan sedih. Tapi dia terlihat baik baik saja. Dia bahkan terlihat semakin cantik dan muda.

"Oh shit! Jika mereka memang lebih sehat sejak aku menghilang mungkin sebaiknya aku tidak kembali saja!". Yups, aku semakin kesal.

"Apa yang kau pikirkan anak bodoh!. Kenapa kau selalu saja memutuskan semuanya sendirian?. Kau malah pergi dari Raphael dan membuatnya semakin repot?".

Aku menunduk menyesal karena membuat kedua orang tuaku sedih. Eh.... tunggu dulu......

"Ibu...., mengenal P'Raph?".

Ibu tidak menjawabku dan menatap wajah ayah.

"Iya..., mereka mengenalku".

"P'Raph !". Mataku terbelalak menatap sosok tampan didepanku itu. Ternyata benar, mobil didepan adalah milik p'raph. Tapi.... "S....sedang apa p'raph disini?". Tanyaku penasaran.

*plak*.

"Aw......". Aku meringis merasakan pukulan dari ibu dipantatku. "Ibu kenapa memukulku...".

Wish you were here  (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang