Not so easy....

418 47 3
                                    

~1 bulan kemudian~

Waktu menunjukkan hari sudah mencapai senja. Tiba tiba saja hujan turun deras mengguyur tanah yang yang cukup kering.

"Hujan.....". Kata plan menatap guyuran hujan di kaca villa yang cukup besar itu.

"Hmn. Memang sudah masuk musim penghujan". Kata mean bersiap menyiapkan makan.

"Apa kau tidak apa begini terus mean?". Plan menoleh menatap mean. Kini ditempat itu hanya ada mereka berdua tanpa gun, tanpa crow tanpa siapapun.

"Tidak p'. Jadwalku sudah lama dikosongkan. P' mau makan sesuatu? Aku akan membuat makan malam kita p' ".

Plan menatap mean serius hingga membuat mean menjadi bingung.

"P'?".

"Mean, ayo kencan. Aku ingin makan diluar dan mengganti suasana".

Ekspresi mean langsung menyeringai senang mendengar nada ceria plan yang sangat disukainya. Tapi, tiba tiba mean teringat bahwa saat ini mereka belum bisa bebas kemanapun.

"Kenapa? Tidak boleh?". Tanya plan ketika tiba tiba saja wajah mean berubah ekpresi.

"P' masih berbahaya jika kita keluar saat ini".

"Aku tau. Tapi tenang saja. Hari ini perasaanku sedang bagus. Instingku berkata hari ini akan menyenangkan".

".........................". Mean hanya terdiam dan menatap wajah plan serius. "Ok p'. Baiklah!. Ayo siap siap". Kata mean tersenyum lebar.

Plan tertawa lucu melihat mean yang langsung berlari ke kamarnya hendak menyiapkan diri.

"P', ayo !!". Mean keluar lagi dari kamarnya dan menarik plan agar segera bersiap siap.

Mereka bersiap siap untuk kencan pertama mereka tahun ini. Mandi, memilih pakaian dengan warna senada, dan memutuskan destinasi yang akan didatangi.

"P'. Pakai ini". Mean menyerahkan oversize hoodie pada plan. Meskipun sekarang plan tidak memancarkan aura imut seperti dulu namun mean tetap ingin plan mengenakan hoodie itu.

"Punyamu?". Dahi plan mengkerut melihat warna pada hoodie itu.

Hijau muda dengan beberapa motif animasi singa dibeberapa bagiannya.

"Bukan p' ". Mean menggeleng dan tertawa sedikit. "Kemari p' ".

Mean menarik tangan plan membawanya ke ruangan dimana semua aneka baju dan koleksi kebutuhan fashion mean berada.

Plan menganggukkan kepalanya sedikit menyukai desain tata letak diruangan itu. Mean yang sekarang memang luar biasa, selain memiliki apartemen besar miliknya sendiri, bahkan dia memiliki villa pribadi yang dirahasiakan. Bahkan keluarganya pun tidak tau keberadaan villa itu. Hanya type, dan kini plan juga one, yang tau villa itu.

"Mereka memiliki selera yang sama". Pikir plan dalam hati. Memasuki tempat itu membuat perasaan familiarnya muncul kembali.

"Lihat p' ". Mean memperlihatkan koleksi baju, sepatu, dan beberapa box yang masih tertutup kertas kado.

"Apa ini?". Tanya plan tidak paham.

"P' ini semua punya p'plan".

"Huh?". Plan mengkerutkan dahinya. "Tidak. Aku tidak ingat memiliki barang barang ini".

"Huft....., p'. Ini semua adalah pemberian fans p'plan selama kurang lebih 3 tahun ini. Setelah villa ini selesai direnovasi sesuai keinginanku, aku membawa semua barang barang ini kesini. Villa ini adalah tempat aku menyimpan hartaku". Kata mean dengan senyum diwajahnya.

Wish you were here  (End)Where stories live. Discover now