Page 20

177 25 6
                                    

Pagi yang indah dengan kicauan burung yang merdu menemani Sungmin dan Heechul sarapan hari ini.

Senyuman hangat tak pernah lepas dari bibir keduanya. setiap percakapan yang terjadi terasa hangat dan nyaman. Bahkan beberapa kali Heechul sengaja menyuapkan makanan di sendoknya untuk Sungmin.

Bagi keduanya, waktu menjadi sangat berharga. Tak mau sedikitpun waktu terlewat tanpa dilewati bersama. Keduanya tahu bahwa kebersamaan ini tak akan berlangsung lama, maka dari itu mereka sebisa mungkin melakukan apapun bersama.

"Kenapa kau menatap eomma seperti itu, Ming?" tanya Heechul ketika mendapati Sungmin yang menatapnya lama.

"Eomma yakin dengan keputusan eomma?"

Heechul tersenyum. "Eomma hanya ingin melewati hari-hari terakhir eomma bersamamu, Ming.." Heechul menyentuh lembut jemari Sungmin. putri tercinta yang kini sudah menjadi yeoja yang memukau akan kecantikannya yang natural. Tanpa polesan make up dan apapun itu. Sungmin memang lebih suka berpenampilan natural tanpa make up. Kulit putihnya sudah mewakili make up untuk menunjukkan kecantikannya yang natural dan cenderung menggemaskan itu.

Hati kecil Sungmin merasa tak enak.

Bagaimana tidak? ketika eomma nya mengatakan akan berhenti dari dunia Entertaimant dan meninggalkan segala kesuksesan yang sudah diraihnya dengan susah payah untuk bisa menghabiskan waktunya bersama dirinya.

Ia yakin itu bukan hal mudah bagi eomma nya.

Namun melihat bagaimana eomma nya yang sudah bulat akan keputusannya, maka yang bisa dilakukannya hanya mendukung setiap keputusan eomma nya. Apapun itu.

"Habiskan sarapanmu. Kita harus segera pergi ke agency.. eomma harus menyelesaikannya dengan cepat.." ujar Heechul kemudian kembali menikmati sarapannya.

Benarkah sudah tak ada lagi kesempatan kedua bagi eommanya?

Kembali menjalani hidupnya lebih panjang? Tanpa takut malaikat maut datang tiba-tiba?

Bisakah tuhan memberikan belas kasihnya untuk eommanya? Membiarkan eommanya hidup lebih lama, bersama dirinya..

Dengan hati yang berat, Sungmin kembali melanjutkan sarapannya dan menyembunyikan kesedihannya. Tak mau menunjukkan wajah sedihnya dihadapan eommanya.

Bagaimanapun, eomma nya tak boleh bersedih karena itu akan mempengaruhi kesehatannya. Dan Sungmin tak mau kesehatan eommanya terganggu.

Bagaimana dengan Heechul? Tentu saja ia tak berbeda jauh dengan Sungmin. ia tahu benar apa yang berkecamuk dalam benak putri tercintanya itu. sekuat tenaga berusaha untuk meyembunyikan kesedihannya akan kenyataan yang begitu pilu ini.

Biarkan keduanya menyimpan kesedihan itu sendiri dan hanya menunjukkan senyuman bila saling menatap. Karena memang itulah yang harus dilakukan.

...

.

"Jadi, apa yang eomma lakukan nanti di Agency?" tanya Sungmin yang saat ini tengah duduk dengan nyaman di jok mobil bagian belakang bersama Heechul untuk menuju Agency dimana Heechul selama ini bernaung.

"Bertemu dengan pimpinan Agency, lalu menyerahkan surat pengunduran diri.." Heechul tak mau melepaskan genggaman jemarinya dengan Sungmin. betapa kini jemari Sungmin sudah sama besarnya dengan miliknya. Padahal dulu sepertinya tak sebesar ini. Masih sangat kecil dan mungil.

"Oh.."

Interaksi ibu dan anak itu tak lepas dari perhatian Manager Ooh dan sopir Jang yang ada di jok bagian depan.

Keduanya saling tersenyum lega. Betapa indahnya melihat ibu dan anak itu akur seperti itu setelah melihat semua drama dalam hidup keduanya.

Sayang memang bila akurnya keduanya itu dibayang-bayangi kenyataan menyakitkan akan kesehatan Heechul yang tak baik.

Hate U Love U [Kyumin]Where stories live. Discover now