Prologue : Carousel

19.6K 1.8K 155
                                    

[Song : Melanie Martinez - Carousel]

***

"Round and round like a horse on a carousel, we go. Will I catch up to love? I could never tell, I know."

Mansion ini mulai terasa bagai neraka. Sang Nyonya tak lagi merasa betah tinggal di dalam bangunan yang hampir menyerupai penjara, tempat di mana ia mesti menahan diri dan berpura-pura terlihat baik dalam kondisi hati yang sebenarnya amat rumit.

Shin Jihwan, sang nyonya yang menjadi satu-satunya ratu di mansion itu nyaris ingin melarikan diri beberapa waktu lalu. Melewati dua tahun pernikahannya adalah hal yang menyenangkan, namun kini tidak lagi saat ia harus menghadapi suatu kerumitan yang mau tidak mau terus membuatnya merasa khawatir serta ragu ketika mencium aroma kecurangan dari pria tercintanya.

Sebagai seorang istri, sebenarnya Jihwan bisa saja mencari tahu pun bukti untuk dapat menunjukkan fakta busuk yang Kim Namjoon lakukan di belakangnya. Namun saat ini, wanita itu memilih untuk diam sejenak sambil menikmati permainan. Sebab apa pun yang disembunyikan Namjoon darinya, Jihwan pasti akan segera menemukan lalu menangkap pria itu untuk diadili.

Jihwan akan mendapatkan Namjoon kembali. Karena ia akan melakukan segala cara untuk mendapatkan apa yang ia mau, meski harus dengan cara yang sedikit kotor sekalipun.

Pukul sembilan malam berjalan, Jihwan telah memosisikan dirinya di atas ranjang, terlihat sangat menggoda dalam balutan lingerie hitam berbahan tipis serta g-string dengan warna senada. Tangan kanannya menopang sisi kepala saat rungunya mulai mendengar suara ketukan pantofel semakin mendekat menuju kamar. Sepasang higheels yang ia kenakan usai pulang bekerja sengaja tetap dikenakan agar tampak semakin menggoda. Terlihat sedikit nakal, namun ia jelas tahu apa yang paling Namjoon sukai. Pulang dan dihadapkan pada sesuatu yang panas sekaligus seksi adalah favorit Namjoon.

Namun begitu pintu kamar dibuka, bukan sapaan hangat serta penuh hasrat yang merasuki pendengarannya. Justru Namjoon tiba-tiba melempar sebuah amplop cokelat berisikan beberapa lembar kertas tepat di wajah Jihwan.

"Apa yang kau lakukan?" tanya Namjoon dengan nada dingin sehingga membuat Jihwan mengerutkan keningnya bingung. Senyuman nakalnya berubah drastis menjadi kerucut bibir. Netranya mendapati raut tak menyenangkan dari Namjoon yang kini berkacak pinggang sambil memainkan lidah dalam mulut, enggan menatapnya sedikit pun.

"Darling⸺ada apa? Kenapa kau terlihat sangat marah?"

"Siapa pria itu? Apa maksudmu?" Namjoon bertanya dengan nada tenang sekalipun wajahnya menunjukkan kemarahan yang tertahan. Sejemang Jihwan melirik amplop cokelat di dekatnya lalu mengambil posisi duduk di tepi ranjang. Ia jelas tahu amplop tersebut berisi apa. "Kenapa kau tidak bilang padaku?"

"Bilang apa?" tanya Jihwan tak mengerti.

"Shin Jihwan!" kali ini Jihwan mengerucutkan bibirnya tak senang saat mendengar prianya memaki jengkel. Kemungkinan, Namjoon sangat ingin meremas wajah istrinya sampai puas, namun pada faktanya, ia tidak mampu melakukan tindakan kasar pada wanita itu.

Jihwan berpura-pura menunjukkan wajah murung sekaligus manja. "Kenapa Daddy memarahiku. Katamu aku bisa melakukan apa pun yang aku suka."

"Tapi tidak dengan menyewa seorang bodyguard baru! Untuk apa kau melakukannya?!"

"Karena aku butuh," sahut Jihwan beriring menyulam senyuman dan tatapan ceria yang justru malah membuat Namjoon menganga tak percaya lalu menyemburkan napas panjang. "Aku bosan dengan pengawal kita yang lama. Dia sudah semakin tua dan dia baru saja mengatakan bahwa dia ingin pensiun. Kak, ayolah⸺aku butuh bodyguard yang lebih muda dan energik. Yang tidak mengeluh soal penyakitnya atau⸺"

"Lalu kau bisa mengajaknya bercinta, begitu?"

"Astaga! Aku sama sekali tidak berniat demikian!" kilah wanita itu dengan mata melotot tak terima. Namjoon mengusap kasar wajahnya seakan menyerah lalu tiba-tiba mendekat dan meraih dagu istrinya cepat, menyorot ke dalam manik cokelat itu untuk menemukan kebohongan kemudian melipat bibir rapat-rapat sebab tak mendapati kelicikan apa pun di dalamnya.

"Jika dia berani macam-macam denganmu, aku pastikan akan menguburnya ke dalam tanah secara hidup-hidup, Hwan," ujar pria itu langsung memberi ancaman telak yang membuat Jihwan merasa agak ngeri. "Pastikan saja kau tidak akan tertarik padanya. Dalam sebulan ini, aku akan mengamati pekerjaannya. Kalau dia tidak becus, aku akan memecatnya. Kalau dia berani menyentuhmu⸺" Namjoon menahan kata-katanya sesaat untuk menarik napas dalam.

"Aku akan membunuhnya. Aku tidak peduli jika tanganku harus kotor dengan darah."

Jihwan tersenyum begitu manis sebelum akhirnya menarik dasi yang melingkari leher Namjoon sehingga membuat pria itu limbung dan jatuh menindihnya di atas ranjang.

"Dia seorang profesional, Joonie. Tidak ada yang perlu kau khawatirkan."

Sesaat sebelum Namjoon kembali membalas perkataan itu, Jihwan telah lebih dulu menempelkan jari telunjuknya pada pucuk bibir sang suami. "Jangan terlalu cerewet padaku. Aku hanya mencintaimu. Hanya Kim Namjoon. Kau percaya padaku kan, Hubby?"

"Y-yeah, I trust you, Wifey."

Jihwan mematri senyum sekali lagi sehingga Namjoon menciumnya begitu lembut dan dalam sebelum berubah menjadi teramat ganas, menekan kepalanya agar tenggelam di atas seprai, membuat Jihwan tertawa renyah beberapa kali yang berikutnya berubah menjadi suara desahan nikmat dalam kamar mereka.

Mari bermain, Kim Namjoon. Mari kita lihat, siapa yang akan merangkak lalu bertekuk lutut dan memohon. Aku akan mendapatkanmu, seutuhnya. Tenggelamlah dalam mantra⸺cinta dan tubuhku akan menyihirmu. Larilah dan aku akan menangkapmu. []

***

Kalau ada yang nanya "Ini apa lagi Kik?" well, anggap aja ini pengganti Adore, Floating atau apalah judul yang sebelumnya aku ganti-ganti sampai membingungkan semua orang. Intinya tetap satu kok, si Jeon jadi pebinor, titik.

Plotnya bakal gimana, ikutin aja pokoknya ya. Semoga suka! Maybe ini yang nantinya bakal gantiin Young Lady.

Tentunya bakal ketemu sama Jungkook yang lebih manis lagi 😏

Big Luv,

Kiki

Boss LadyWhere stories live. Discover now