11 November - Kematian

257 65 16
                                    

Arka menemukan sebuah koper berisi tumpukan uang. Asli! Bukan uang monopoli! Dia membeli sebuah rumah mungil di pinggiran kota, dan membuka bisnis bandar judi kecil-kecilan.

Sebulan berselang, bisnisnya untung besar. Dia kemudian bergabung dengan bandar judi besar. Tak lama, dia pindah ke sebuah mansion mewah. Setiap harinya, minuman keras, wanita cantik dan uang, menjadi mainannya.

Arka merasa semua keberuntungan ini terlalu aneh untuk disebut kebetulan. Ini pasti karena cincin itu, pikirnya.

Suatu malam sepulang dari bar, Arka mengajak rekan bisnisnya ke mansion.

"Aku ke toilet dulu. Duduklah di mana kamu suka, Tom."

Tommy duduk di sofa putih ruang tamu. "Oke bos."

Mata pria itu memperhatikan saat Arka melepas cincin dan meletakkannya di atas meja nakas. Kebiasaan yang sudah dipelajarinya. Dia pernah menanyakan tentang itu pada Arka. Dan alasan Arka kala itu mengherankan buatnya. "Aku merasa, cincin ini tidak suka kalau kubawa ke toilet."

Belakangan dia mendengar desas-desus bahwa cincin mata sembilan didapat Arka dari dukun. Cincin yang membuat Arka kaya mendadak. Membuat Tommy ingin memiliki cincin itu.

Pintu toilet ditutup. Tommy berjalan mengendap sambil mengecek pintu kamar mandi. Aman, pikirnya.

Tangannya menyentuh cincin di atas meja. Matanya berbinar. Akhirnya ... cincin ini jadi miliknya! Dia ingin kaya melebihi siapa pun!

Baru saja Tommy akan bergegas pergi, Arka menahan pundaknya. "Mau ke mana, pencuri?"

"A-aku cuma mau pegang cincinmu. Aku suka modelnya. Ha ha," reaksi itu disambut dingin tak percaya. 

Nekat, dengan cincin di genggaman tangannya, Tommy berlari ke arah pintu. Arka mengejarnya. Mereka berkelahi di lantai. Tommy sempat melepaskan diri, tapi kemudian terpojok di pintu.

Adegan saling hajar membuat cincin terpental jatuh ke lantai.

Amarah menguasai Arka. "CINCIN ITU MILIKKU, BRENGSEK!!" Dia meraih sebuah pajangan batu alam, menghantamkannya ke kepala Tommy. Darah segar bermuncratan, turut menodai wajah Arka.

Setelahnya, Tommy tak bergerak sama sekali. Arka kini seorang pembunuh.


CINCIN MATA SEMBILAN - RAWS Festival 2019Where stories live. Discover now