24 November : Berapi-api

225 61 19
                                    

Mereka dalam perjalanan menuju Sumatera Barat. Zhafran, Umar dan Guntur. Sesuai pesan Syeikh Abdullah, mereka perlu berkumpul di sana sebelum memulai pencarian cincin di Ibukota. 

Dalam perjalanan, Guntur bercerita bahwa dulu Syeikh Adnan beberapa kali didatangi almarhum kedua putranya dalam keadaan setengah sadar.

"Abi, bersabarlah dalam sakitmu. Sebentar lagi insyaallah akan datang seorang anak kecil bersorban hijau. Guntur bin Akbar namanya. Kesembuhan akan diturunkan Allah melalui dia. Kedatangannya sekaligus menjadi tanda, bahwa tak lama lagi kita akan berkumpul."

Guntur sudah tahu. Maka sebelum mengobati, dia berkata pada Syeikh, "Setelah ini insyaallah Syeikh akan bugar dan bisa berjalan lagi. Namun tidak lama."

Pria berjanggut putih itu mengangguk. "Tak apa. Waktunya insyaallah cukup untuk 'membekali' Zhafran."

Malamnya, Syeikh menjelaskan bahwa cincin itu kini dikuasai oleh iblis beserta puluhan jin yang menjadi pasukannya.

"Syeikh, aku sendirian. Bagaimana caranya merebut cincin itu?"

"Kamu tidak sendirian," jawab gurunya sambil menatap Guntur. Zhafran dan Umar serempak menoleh ragu ke arah Guntur.

"Aku masih kecil, tapi akan kubantu semampuku," ujar bocah itu sambil membungkuk sopan.

Syeikh Adnan menyerahkan botol kaca berisi pasir putih. "Simpan ini. Beberapa orang wali sudah menitipkan do'anya. Kamu akan paham sendiri bagaimana cara memanfaatkan pasir ini."

Setelah perjalanan panjang, mereka tiba di Sumatera Barat. Tanpa membuang waktu, pertemuan serius digelar di gazebo. Semangat mereka berapi-api.

"Kemarin Dokter Bagas ditangkap atas tuduhan meracuni seorang wanita hingga tewas. Dokter itu mengaku alasan membunuhnya adalah ingin merebut cincin dari sang wanita," seorang Ustad bernama Adam memulai pertemuan mereka dengan menyampaikan berita di televisi.

"Apa cincin itu ada padanya?" Syeikh Abdullah bertanya.

Pria itu menggeleng. "Tidak. Cincin itu sudah hilang saat dia ditangkap polisi."

"Berarti kemungkinan cincin itu sudah berpindah tangan lagi," gumam Umar.

Suasana mendadak muram.

Syeikh mengambil keputusan, "Zhafran dan Guntur, berangkatlah besok ke Jakarta. Mulai pencarian dari Rumah Sakit tempat Dokter Bagas ditangkap."

***

CINCIN MATA SEMBILAN - RAWS Festival 2019Where stories live. Discover now