29 November : Pasangan Kembar

246 61 4
                                    


Guntur tidur. Zhafran kasihan padanya. Meski kuat, namun Guntur tetaplah anak-anak.

Zhafran merapalkan ayat dalam hati. Amalan menjelang tidur. 'Memagari' dirinya dan cincin. Kantuk menyerang. Pandangannya kabur.


Aku harus menuntaskannya. Jika tidak, 'pagar'nya ... 


Dia tertidur.


Zhafran dilingkupi kegelapan. Makhluk bertanduk muncul. Zhafran mengenalinya sebagai dalang pencuri cincin. 


"Mau apa? Jangan pikir aku takut!"

'Aku hanya ingin membuat kesepakatan.' 


"Aku tidak membuat kesepakatan dengan iblis!"


Iblis tersenyum. Zhafran berbeda, dia tak bisa digertak. 


'Aku tahu masa lalumu. Kamu ingin tahu siapa orang tua kandungmu?' 

Zhafran terdiam. Gamang.

.


.


Dini hari. Guntur terbangun gelisah. Aura busuk tercium. Zhafran tertidur dengan wajah pucat. 


Guntur mengguncangnya. "Ustad Zhafran! Ustad!" Guntur mengecek jantungnya. Lemah. 


Guntur berlari mencari santri. Minta diantar ke kediamannya. 


Petir bersahutan. Hujan turun melengkapi kegelisahan. 


.

Dua lilin menyala dalam ruang tertutup. Zhafran dibaringkan. 


"Aku akan mencari Ustad Zhafran di kegelapan. Tolong jaga jasad kami!" 


Slamet menyanggupi.


Guntur berbaring. Merapalkan do'a dalam hati, hingga kesadarannya berada di luar jasad. 


.

Zhafran melihat semuanya. Wanita berambut panjang meletakkan kardus berisi bayi di teras Panti Asuhan. 


Potongan film berpindah ke gubug reyot. 


"Ikhlaskan. Kita tak mampu merawatnya." seorang pria berkumis terbaring sakit. Ayah kandungnya.

'Kamu bukan anak haram. Mereka hanya keluarga miskin,' iblis berbisik.


Air mata Zhafran menetes. 


'Aku bisa merubah jalan hidupmu. Akan kubuat mereka kaya, hingga mereka tak membuangmu.' 


"JANGAN PERCAYA!!," Guntur berteriak menghampiri. 


Iblis kesal. Dia sembunyi dalam gelap. 


"Ustad, ayo kembali!" Baru saja Guntur akan menarik tangan Zhafran, tiba-tiba ada pembatas tak terlihat di antara mereka.

"USTAD ZHAFRAN!!" Guntur mencoba mencari celah namun nihil! Mereka juga tak bisa saling mendengar suara. 


Pembatas berubah menjadi cermin. Guntur di dalam cermin, tidak bersorban dan bergamis. Hanya kaus dan celana, seperti anak normal lainnya.

Zhafran berhadapan dengan dirinya. Zhafran di cermin tidak mengenakan baju muslim, melainkan setelan kantoran seperti pria normal seumurnya. 


"Siapa kamu?"

CINCIN MATA SEMBILAN - RAWS Festival 2019Where stories live. Discover now