e

3.1K 372 18
                                    

Eunwoo menatap layar ponselnya, dilihatnya sebuah nomor yang diberi nama kontak Seungwan itu dengan bimbang. Ia tahu, ia melihatnya dari kaca spionnya kalau Chanyeol datang tepat setelah ia pergi. Ia juga melihatnya bagaimana Chanyeol menatap Seungwan dengan tajam dan Seungwan berlari mengejarnya masuk.

Hatinya saat ini hanya diliputi rasa bersalah.

Lagi. Belum genap 24 jam ia merasakan lega, tapi saat ini ia malah menanggungnya lagi. Semua ini salahnya, sudah pasti. Saat ini Eunwoo hanya bingung bagaimana ia akan menghadapinya.

Eunwoo menutup kembali ponselnya. Lalu menghembuskan nafasnya pelan. Kalau ia menghubungi Seungwan saat ini, sudah pasti wanita itu tidak akan menerimanya. Karena ia menjadi penyebab marahnya Chanyeol terhadap Seungwan saat ini.

Ia merebahkan tubuhnya, disamping Eunhee yang terlelap sejak beberapa menit yang lalu.

*

Chanyeol tak kembali ke kantornya. Pekerjaannya di kantor sudah setumpuk yang belum ia selesaikan, ditambah lagi masalah Seungwan baru saja. Ia marah sekali, tak menyangka Seungwan akan melakukan hal seperti ini padanya. Chanyeol memberhentikan mobilnya dan keluar dari mobilnya.

Ia jelas jelas butuh sesuatu yang dapat menyegarkan pikirannya. Pikirannya saat ini hanya tertuju pada Mia, wanita sibuk 29 tahun itu memang yang bisa diandalkan kalau ia sedang bad mood.

Chanyeol tak mau kembali kerumah. Melihat wajah istrinya lagi lagi yang membuatnya naik darah. Ia benar benar tak peduli sekarang.

Chanyeol hanya tak tahu, ini pertama kalinya ia mendapati istrinya mendua. Atau tidak. Ia tidak tahu apa yang Seungwan dan Eunwoo lakukan sebelumnya. Namun melihat laki laki itu, rasanya ingin memukulnya saja.

Seperti dulu.

Seungwan yang hanya memasang ekspresi datarnya saat Chanyeol datang untuk menghiburnya. Mengajarinya apa arti cinta sesungguhnya. Hingga perempuan itu tak bisa menahannya lagi, menangis dalam dekapannya. Dalam emosinya yang tak stabil, Chanyeol mendatangi tempat tinggal Eunwoo dan menghajar laki laki itu habis habisan.

Sampai Eunwoo meninggalakan apartemennya dalam keadaan terbuka dan melarikan dirinya entah kemana. Wajahnya yang babak belur pun sama sekali tak menunjukkan rasa bersalahnya sedikitpun.

Ia tak akan berhenti, kalau Seungwan tidak menengahinya. Mengelus punggungnya sambil berkata aku baik baik saja. Namun dengan air mata yang berderai.

Chanyeol kembali memasuki mobilnya, melajukan mobilnya kearah sebuah apartemen yang belakangan ini sering ia kunjungi. Apartemen Mia.

*

“Chanyeol?” Chanyeol masuk dan duduk di sofa empuk berwarna cokelat muda milik Mia, “Kamu nggak lagi sibuk?”

Mia menggeleng lalu ikut duduk disamping laki laki itu. Feelingnya saat ini, mengatakan Chanyeol sedang bertengkar dengan istrinya. Diam diam wanita itu bersorak dalam hatinya. Biarkan laki laki ini ditahan beberapa hari saja olehnya please. Mia ingin segera merebut Chanyeol dari eksistensi perempuan yang bernama Seungwan Seungwan itu. Biarkan saja ia dicap pelakor atau segala sebutan lainnya, Mia tidak peduli.

“Ceritakan masalahmu”, Mia mendekatkan duduknya pada Chanyeol dan mengelus punggung lebar Chanyeol lembut. Berusaha melakukan apa yang biasa Seungwan lakukan saat Chanyeol baru saja pulang dari kerjanya. Mia hanya menebak saja, ia bukan peramal atau sejenisnya.

Namun saat ia melihat foto Seungwan didalam dompet Chanyeol ia berkesimpulan Seungwan adalah wanita lembut yang dapat memberikan kenyamanan kepada suaminya kapanpun.

40 Years Old Chanyeol | wenyeolWhere stories live. Discover now