loey

3.1K 353 24
                                    

Vomments please💙 thank you!

*

Chanyeol menghempaskan tubuhnya disebelah Seungwan. Yang kini sudah terlelap dan memunggunginya. Chanyeol menorehkan kepalanya sebentar, menatap tubuh kecil Seungwan.

Terkadang Chanyeol berpikir, seberapa banyak beban yang ia tanggung dipundaknya. Seungwan begitu banyak mengalami kejadian yang tak diinginkan. Dibandingkan dengan dirinya.

Pengkhianatan, perpisahan, dan hal hal mengerikan lainnya sudah wanita itu alami.

Maka saat kini ia menyadari ia telah mengecewakan dan menyakiti hati perempuan itu, ia merasa sangat bersalah.

Ia melayangkan tangannya dan mendekatkan tubuhnya pada Seungwan. Ia mendekap erat tubuh itu. Bahkan ia tak menaikkan selimutnya. Tak memikirkan bagaimana kondisi tubuhnya nanti kalau terlalu lama terkena angin malam.

Saat Chanyeol baru saja hendak memejamkan matanya, sekilas ia melihat laptop lamanya yang tidak tertutup dengan sempurna. Matanya menangkap benda abu abu itu yang tak jauh darinya.

Laki laki itu sedikit mengernyitkan keningnya. Mungkin sudah 1 tahun ini ia membiarkan Seungwan menggunakan laptop lamanya hanya sekedar untuk menonton film atau hal lainnya. Dan tak biasanya Seungwan akan menggeletakkannya begitu saja di meja setelah digunakan.

Bukan. Seungwan bukan tipe wanita seperti itu. Ia akan membereskan kembali barang barang yang digunakannya dan mengembalikannya ke tempat semula.

Perlahan Chanyeol melepaskan dekapan eratnya pada Seungwan yang sudah mendengkur halus dan turun dari kasurnya.

Chanyeol semakin menautkan alisnya, saat lampu yang berada di sisi kiri laptop berkedip putih. Tanda belum di matikan. Ia membuka layar laptop dan menekan tombol power. Sementara didalam batinnya tak berhenti berucap. Berperang kata kata dengan otaknya tentang apa yang terjadi.

Seharusnya ia tak perlu berpikir sampai berlarut larut tentang masalah sepele ini. Namun Seungwan yang membuatnya begini. Semenjak pertanyaannya tentang Mia semalam, wanita itu jadi bersikap membingungkan.

Dan yang lebih membuatnya semakin bingung, pertanyaannya tentang hubungannya dengan Eunwoo.

Apa apaan?

Chanyeol bahkan yakin Seungwan tak tahu Eunwoo meneleponnya dan meminta untuk bertemu dengannya. Entah untuk apa. Mungkin tujuan mereka berbeda. Hubungannya dengan Eunwoo saat ini mungkin tanpa status. Bahkan terakhir mereka bertemu saat di jembatan dan terjadi baku hantam antar 1 pihak tersebut.

Chanyeol juga tak mengerti apa maksud dari pesan Eunwoo tadi. Ia mengirimnya email? Emailnya ada dua, satu untuk individu dan satu untuk perusahaan. Dan tidak ada pesan baru darinya di kedua email tersebut.

Chanyeol menggelengkan kepalanya kecil. Kembali memfokuskan pandangannya pada layar laptop yang sudah menyala. Layar terang seketika memenuhi pandangannya. Chanyeol melirik kebawah, satu aplikasi yang belum ditutup oleh Seungwan.

Keningnya kembali berkerut. Saat yang dilihatnya tampilan inbox email.

Ah!

Chanyeol baru ingat ia menyimpan email lamanya di laptop ini. Mungkin Eunwoo mengirim emailnya kesini?

Matanya kembali bergerak, menelusuri keatas menuju ke email paling baru.

Pandangannya tertahan pada satu email baru yang sudah dibuka. Benar, itu email dari Cha Eunwoo. Namun seketika jarinya berhenti bergerak.

Chanyeol belum membukanya, pandangannya terhenti pada email yang mengirim dirinya foto itu. Entah apa itu. Rasa takut tiba tiba memenuhi relungnya. Jantungnya tiba tiba berdegup tak tahu arah. Seungwan mungkin sudah membuka sebelumnya.

40 Years Old Chanyeol | wenyeolрдЬрд╣рд╛рдБ рдХрд╣рд╛рдирд┐рдпрд╛рдБ рд░рд╣рддреА рд╣реИрдВред рдЕрднреА рдЦреЛрдЬреЗрдВ