h

3.6K 386 31
                                    

Chanyeol melangkahkan kakinya pelan, setelah membuka pintu rumahnya yang tidak terkunci. Ia berjalan mencari Seungwan dan anak anaknya. Suara alunan musik pelan yang terdengar hingga ke telinganya, hingga ia mendapati keempatnya terlelap diatas kasur tipis yang digelar di ruang tengah.

Mereka tidur bersama, dengan alunan instrumen piano yang disetel dari ponsel Seungwan. Tampak sedikitpun tak terganggu dengan kehadiran dirinya. Chanyeol tak dapat berkata apa apa, ia merindukan mereka. Terlebih anak anaknya, seperti sudah lama sekali mereka tak bermain bersama.

Ia menaruh ranselnya dan berjongkok, menaikkan selimut yang tidak menutupi tubuh Renjun dan Jackson dengan baik. Memandangi sebentar wajah kedua anak laki lakinya yang kelewat mirip dengan dirinya dan Seungwan. Chanyeol mengulas senyumnya tipis lalu beralih menatap Hani. Gadis kecil itu tidur membelakangi Renjun dan menghadap ibunya. Tubuhnya sudah terbungkus selimut tebal berwarna pink hingga sebatas pundaknya. Ia tampak kedinginan.

Pandangannya beralih lagi ke istrinya, yang menggunakan daster lengan pendek dengan selimut tipis yang menutupi hingga sebatas pinggulnya. Chanyeol mengamati wajah istrinya yang putih dan bersinar cerah. Wajahnya tampak tenang dan kalem. Kehidupanya nampak bahagia, walau Chanyeol tahu Seungwan saat ini pasti mencemaskannya. Berusaha menutupinya dengan senyum manis dari anak anaknya. Dan bertanya tanya kapan semua ini akan berakhir.

Hatinya berdesir, memikirkan seluruh perlakuannya bejatnya selama beberapa minggu terakhir. Hatinya panas, hanya dengan membayangkan ekspresi wajah istrinya jika ia ketahuan berkhianat saja sudah tidak kuat. Chanyeol tertunduk, air matanya ia rasa mulai bergerumbul menyelimuti kedua bola matanya. Ia membiarkan airmatanya lolos. Mulutnya sedikit terbuka. Mencoba menahan getaran yang terjadi seiring dengan jatuhnya tetesan air mata itu.

Chanyeol berpindah posisi, terduduk tepat disamping Seungwan. Ia mengambil alih ponsel wanita itu dan mematikan musik yang dimainkan. Hatinya tergores semakin dalam saat melihat lockscreen yang ia gunakan. Fotonya dan anak anaknya. Tanpa Seungwan sendiri. Dengan sedikit ia edit, ia menambahkan tulisan ‘my happiness’ tepat diatas dan ditengah foto tersebut.

Seungwan, maafkan aku.

Chanyeol menaruh ponsel Seungwan dan menatap Seungwan. Sisa sisa air matanya masih terus mengalir melewati pipinya. Pandangannya sedikit berkabur namun Chanyeol tak peduli. Ia mengangkat satu tangannya dan menyingkirkan beberapa helai rambut yang menutupi wajah cantik Seungwan.

Membelai pipinya lembut sambil terus mengucapkan 3 kata itu didalam hatinya. Dalam hati Chanyeol berjanji, ini akan menjadi kali terakhirnya ia menangis menyesali perbuatannya. Ia tak mau lagi mengulangi kejadian ini lagi.

*

Seungwan membuka matanya. Sinar mentari oranye yang menerobos lewat jendela terasa sangat mengganggu matanya. Kedua tangannya terjulur, sedikit mengucek matanya yang masih berkabur. Ketiga anaknya masih terlelap, namun dengan selimut yang rapi. Ia mengernyit heran, kedua anak laki lakinya ia kenal sekali kalau tidur tak pernah bisa diam.

Seungwan terduduk. Mencoba untuk menepis masalah yang seharusnya tak perlu repot repot ia pikirkan. Ia memalingkan wajahnya, menatap jam dinding yang menunjukkan hampir pukul 6. Lalu melihat sekeliling, sepi.

Wanita itu menghela nafasnya pelan. Jika dugaannya benar, Chanyeol belum pulang. ia beranjak dari duduknya. Ia harus bangun. Membersihkan keadaan rumah yang pasti sudah mengotor lagi karena debu walau baru beberapa jam lalu ia membersihkannya. Ia juga harus membuat makan malam untuknya dan anak anaknya.

Seungwan melangkahkan kakinya pelan menuju dapur. Mulai menyiapkan bahan bahan yang mungkin ia butuhkan untuk persiapan makan malam.

Pandangannya bertabrakan dengan fotonya dan Chanyeol yang ia tempel di kulkas. Fotonya beberapa saat setelah ia melahirkan Jackson. Gerakannya terhenti. Tangannya mengambil foto itu dan menatapnya. Seungwan rindu Chanyeol. Seungwan rindu Chanyeol yang selalu mengatakan ia mencintainya. Seungwan merindukan Chanyeol yang selalu memeluknya erat. Seungwan selalu merindukan Chanyeol yang selalu mencuri curi ciuman baik di pipinya atau dikeningnya saat ia memasangkan dasinya untuk pergi bekerja.

40 Years Old Chanyeol | wenyeolWhere stories live. Discover now