i

3.6K 342 10
                                    

Wenyeol special chapter, enjoyy!!

*

“Sayang”, Chanyeol berdiri dibelakang Seungwan dan memeluk tubuh mungil itu. Wajahnya ia benamkan pada ceruk leher wanita itu. Hidungnya tak berhenti mengendus endus wangi yang terkuar.

Seungwan hanya tersenyum kecil dan bergumam. Chanyeolnya memang sudah 100% persen kembali. Hal hal seperti ini, yang biasa Chanyeolnya lakukan. Dimanapun dan kapanpun. Seolah Chanyeol sedang menunjukkan pada dunia bahwa ia merasa sangat beruntung dapat menikahi Seungwan.

Iya, Seungwan tahu. Mungkin Chanyeol saat menyatakan cinta padanya sangat senang karena Seungwan tak menolak pernyataan itu.

Seungwan? Tentu saja ia juga senang. Saat itu, Seungwan selalu berharap bahwa memang Chanyeol lah yang terakhir dalam hidupnya. Bahwa kelak yang menjadi ayah dari anak anaknya adalah Chanyeol. Dan itu terjadi, mereka berkomitmen untuk akan selalu mau melewati masa suka dan duka bersama.
Kejadian beberapa waktu lalu itu, seakan menampar keduanya bahwa memang tak selamanya sebuah hubungan itu berjalan manis. Batu besar menghadang tepat dihadapan mereka. Jika salah satu menyerah untuk menyingkirkannya agar dapat berjalan lurus, mungkin mereka tak dapat bermesraan lagi sekarang.

Chanyeol menggerakkan tangannya. Menuju perut sedikit buncit Seungwan. Akibat ketiga anaknya lahir dengan sehat dan selamat. Perut dan tubuh Seungwan yang menjadi korbannya.

Namun Seungwan tak pernah mempermasalahkan itu, begitu pula Chanyeol. Laki laki itu tak pernah memandang bagaimana bentuk fisik wanita yang ia cintai. Yang Chanyeol tahu hanya bila itu Seungwan. Son Seungwan, ya wanita itu yang Chanyeol cintai. Yang Chanyeol relakan dan mau korbankan segala hal agar dapat terus bersamanya.

Gerakan tangannya tak berhenti, ia mengelus perut itu. Wajahnya sedikit ia dongakkan dan bibirnya maju untuk mengecup kecil kecil pundak istrinya.
Setahu Chanyeol, Seungwan sudah 7 jam yang lalu mandi dan membersihkan dirinya. Namun wangi itu masih ada, seperti memabukkan jalan pikirannya untuk tak berhenti menghirup wanginya.

“Kenapa Chan?” tangan wanita itu masih terus bergerak. Melipat lipat jemuran yang baru saja diambilnya dan membalikkan kembali pakaian pakaian itu agar gampang diseterika.

“Nggak apa apa”, Chanyeol melepas dirinya dari pelukannya dengan Seungwan. Lalu berdiri tepat disamping wanita itu. Ia membantu istrinya melipat pakaian pakaian itu. Chanyeol pikir, mengerjakan seluruh pekerjaan rumah tangga ditambah mengurusi ketiga anaknya jauh lebih susah daripada menjalankan suatu perusahaan.

Ajaibnya Seungwan tak pernah mengeluh, senyumnya selalu terpatri lebar di wajahnya. Aura yang ia pancarkan seperti menyilaukan Chanyeol. Laki laki itu tak dapat berpaling lagi dari Seungwan. Chanyeol janji. Bunuh saja laki laki itu kalau ketahuan mendua lagi.

“Tadi katanya Njun pingin nggambar sama kamu lo”, Chanyeol mengangguk angguk. Iya, tapi perhatian Njun padanya malah teralihkan karena tiba tiba Jack datang dan merebut seluruh crayon yang Chanyeol pegang. Yasudah, ia sebagai ayah mengalah saja. Membiarkan kedua putranya kini berbincang seru tentang gambar robot yang dibuatnya.

Seungwan menatap Chanyeol dan mengernyitkan dahinya. Lalu bagaimana? Chanyeol tidak jadi menemani Renjun? Seungwan memundurkan langkahnya, melongokkan kepalanya pada ruang tengah yang kini samar samar terdengar suara kedua anaknya berbincang.

Ah pantas saja

Seungwan tertawa kecil. Anak pertamanya memang nakal sekali. Lihatlah sekarang, bukannya menggambar di kertasnya sendiri Jackson malah menggambar di kertas milik adiknya. Membuat anak laki laki yang lebih kecil itu bersungut pelan.

“Wan, nanti malem jalan yuk. Tapi anak anak gausah ikut”, kata Chanyeol tiba tiba. Tanpa menghentikan gerakannya pada pakaian pakaian.

Seungwan mengernyitkan dahinya, “Ih kamu ngajak aku kaya kita masih pacaran aja”, Seungwan memajukan sedikit bibirnya. Lalu kalau anak anaknya tidak ikut harus ditaruh mana? Tidak mungkinkan mereka meninggalkannya sendiri dirumah. Lagipula Chanyeol itu tidak pernah mengajaknya keluar malam malam hanya berdua saja. Selalu siang. Karena kedua anaknya masih sekolah, dan Hani yang bisa dititipkan sebentar di rumah orang tua Seungwan. Itupun Seungwan harus memikirkan alasan yang kuat.

40 Years Old Chanyeol | wenyeolWhere stories live. Discover now