p

3.2K 319 66
                                    

Special update buat kalian karena ini hari ulang tahunku~ enjoy 💙

*

Seungwan tak berhenti menangis. Tangannya menggenggam erat besi brankar dorong dengan Chanyeol yang tak sadarkan diri. Sementara dibelakangnya dua orang perempuan yang kelihatannya baru menginjak umur 20an itu ikut berlari dibelakangnya dengan Hani digendongannya. Mereka tak kalah khawatir dan takutnya dengan situasi menegangkan di saat saat seperti ini. Walau ia tak mengenal sepasang suami istri didepannya kini.

"Ibu bisa menunggu disini", seorang perawat laki laki berusaha menghalangi langkah kaki Seungwan yang ingin mengikuti Chanyeol hingga kedalam ruangan. Seungwan dengan seluruh wajahnya yang basah hanya bisa menggeleng kecil. Ia terisak dan nyaris jatuh jika tidak segera ditahan.

Ia membantu Seungwan untuk duduk dan menenangkannya. Ia tertunduk dengan tubuhnya yang sesenggukan dan sangat berantakan. Ia sempat mengabaikan kedua perempuan muda disebelahnya, hingga ia tiba tiba teringat dengan anaknya yang mulai menangis karena keadaannya yang kacau.

"Hani? Sayang", Seungwan menegakkan tubuhnya kembali dan mengambil Hani yang mulai menangis kencang.

Disela sela menenangkan Hani, Seungwan mendongak dan menoleh pada dua perempuan muda yang duduk didekatnya. Mereka hanya diam dan tatapan kasihan bercampur dengan khawatir ketara jelas sekali.

"Maafkan saya, mengabaikan kalian."

Seungwan menarik nafasnya sebentar. Berusaha untuk tetap terlihat tenang walau pikirannya kacau dan melayang kembali pada kejadian beberapa waktu lalu.

Seorang perempuan muda diseberangnya berusaha tersenyum, "Boleh... saya memanggilmu unnie?

Seungwan terdiam sebentar. Lalu mengangguk dan tersenyum tipis.

"Semuanya pasti akan baik baik saja unnie. Unnie boleh khawatir, tapi unnie harus percaya kalau suami unnie akan sedih jika unnie begini", perempuan itu berlutut didepan Seungwan. Seungwan menatapnya terharu, air matanya kembali turun dan ia terisak pelan. Sambil mendekap Hani erat, ia mengangguk kecil.

"Benar, Chanyeol akan sedih kalau melihatku begini."

Seungwan kembali menyeka air matanya. Chanyeol memang akan memasang wajah sedihnya dan mengelap air matanya hingga kering. Lalu ia akan menariknya kedalam pelukannya. Membelai lembut rambutnya dan akan mendorong kecupan yang lama sekali. Ia tak mau melepasnya sampai Seungwan berhenti menangis.

Yang ia rasakan saat ini, hatinya sakit dan teriris dalam sekali. Mengapa semuanya harus terjadi pada Seungwan? Melihat orang yang ia cintai berbohong, ketahuan selingkuh, ditambah lagi tertabrak mobil tepat didepan matanya. Apalagi setelah ini? Seungwan hanya ingin hidup normal. Ia ingin bahagia dan tentram selamanya sampai tua dengan Chanyeol. Namun semakin kesini hanya semakin rumit.

Tuhan sedang mengujinya, dan Seungwan harus bertahan. Tuhan sedang menguji kesetiaannya.

Ia kecewa, ia marah saat Chanyeol membohonginya. Namun saat ia melihat pria itu terbaring tak berdaya hingga tak sadarkan diri, semua rasa kecewa yang ia rasakan meluap entah kemana. Seharusnya ia tak begini. Seharusnya ia memberitahu pria itu kalau ia pergi berbelanja sepagi itu dengan mengajak Hani. Seharusnya ia tak menggunakan kunci cadangan rumahnya untuk membuka pintu rumah yang dikunci rapat. Seharusnya ia membangunkan Chanyeol terlebih dulu sebelum ia pergi.

Seungwan yakin Chanyeol pasti mencarinya. Tanpa melihat jalanan kanan dan kiri. Kini Chanyeol harus berakhir begini.

"Ah. Aku harus menghubungi seseorang untuk memeriksa rumah", Seungwan mengubah posisinya, hendak mengambil ponselnya yang ia kantungi.

40 Years Old Chanyeol | wenyeolWhere stories live. Discover now