Unexpected

642 66 5
                                    

E maaf, maaf, nyampah notif... Gue gabut soalnya◐.̃◐

———————————————————

"BANGSAT!!!"

PRAK!




Jihoon menghentikan langkahnya saat pendengarannya menangkap suara teriakkan itu juga suatu barang yang kemungkinan baru saja pecah.

Otaknya menyuruh dirinya untuk segera pulang, karena bagaimanapun ini sudah pukul setengah satu pagi. Namun, hati nya menyuruh untuk dirinya mendekati asal suara itu.

Tunggu? Hati?

Tak ingin berlama-lama berpikir, akhirnya ia memutuskan untuk menghampiri asal suara itu.

Kaki pendeknya berjalan menelusuri taman komplek dan berhenti saat melihat sosok lelaki itu sedang duduk menghadap air danau buatan itu.

Ia melanjutkan langkahnya hingga ia berada tepat disamping lelaki itu. Kemudian ia ikut mendudukkan dirinya dengan kepala ia miringkan agar bisa menatap jelas paras lelaki disampingnya.

"Hai, kenapa malem males sendirian disini?"

Lelaki itu tersentak kaget dan melayangkan tatapan sinis pada Jihoon. "Bukan urusan lo! Pergi sana jauh-jauh!"

Jihoon melayangkan tatapan kesal pada lelaki itu, ia menepuk dengan cukup kencang lengan kanan lelaki tersebut hingga ia mengaduh kesakitan.

"Cuma tanya tau! Biasa aja kenapa sih, kesel deh!"

Lelaki itu memandang aneh pada Jihoon, "Lo waras gak sih?"

"WARAS LAH! Emangnya kamu malem-malem teriak 'bangsat-bangsat!' Orang mau lewat kaget tau, untung aku gak punya jantung."

Lah? Sedeng kali ni orang. "Gak waras lo! Kalo lo gak punya jantung mana bisa lo hidup!"

"Suka-suka aku."

Keduanya terdiam setelah perdebatan yang tidak ada maknanya itu, akhirnya Jihoon memilih membuka kantung plastik yang ia taruh disampingnya, tadi, kemudian ia mengambil sekaleng soda juga permen lolipop.

Ia menarik tangan kanan lelaki itu kemudian meletakkan soda dan lolipop itu disana.

"Buat kamu, siapa tau bisa balikin suasana hati kamu. Kalau butuh soda sama lolipop lagi bilang sama aku aja ya, nanti aku kasih. Oh iya sebentar."

Jihoon merogoh kantung celana miliknya kemudian mengeluarkan dompet cokelat itu. Ia mengambil satu buah kartu nama dan kembali menyerahkannya pada lelaki tersebut.

"Kartu namaku, siapa tau suasana hati kamu udah baikkan dan tertarik buat cerita sama aku atau engga kamu mau nagih soda sama lolipop juga gak apa-apa. Aku duluan ya, udah malem banget ini. Bye! See you soon!" Jihoon langsung berlari meninggalkan lelaki itu yang memandang ia dan kartu nama itu bergantian.

'Park Jihoon S.H'
+82-10-6695-****

———————————————————

Guanlin baru saja keluar dari toko elektronik, habis membeli ponsel baru untuk kesekian kalinya.

Bukan!

Dia bukan penggila ponsel yang kalau merek ponsel tersebut me-launching produk baru ia akan membelinya, bukan!

Ponselnya kemarin sudah tidak dapat digunakan kembali, iya kemarin yang ia lempar gitu aja ke aspal, yang malem-malem itu loh.

One Of Our Love [Panwink]✓Where stories live. Discover now