End of Magical

473 64 15
                                    

“Black Shine Pearl, Mutiara kematian.”

↕️ ↕️ ↕️

M

A

G

[I]

C

A

L

↕️↕️↕️


   Guanlin merapikan beberapa kertas laporan yang baru saja selesai ia buat, setelahnya ia menyandarkan tubuhnya pada bangku kekuasaannya, pandangannya pun menatap pada café yang berada tepat dihadapan kantor miliknya.

Café bergaya village, yang akan membuatmu merasa seperti akrab dengan suasana desa, terlebih dengan adanya danau yang menjadi spot utama dari café tersebut. Menjadi gaya khas dari Café bernama ‘Zana's Café’ itu.

And yeah, itu café miliknya. Setelah ia kehilangan Jihoon didalam hidupnya, Guanlin yang saat itu berada di tingkat akhir sekolah menengah atas meminta orang tuanya untuk mendirilan sebuah café didekat danau tersebut.

Untuk mengenang sang pujaan kekasih.

Guanlin menyaksikan sendiri bagaimana kepergian Jihoon dalam pelukannya.

A year when Jihoon passed away...


“Black Shine Pearl, Mutiara kematian.”

Guanlin menatap manik mata Jihoon yang meredup, rasa bahagia itu menghilang. “Ji.” panggilnya demi membuat Jihoon menatapnya.

Dan ia menyesal sekarang, karena kedua mata Jihoon yang sama-sama berwarna pekat itu perlahan memudar. Bibir kemerahannya pun perlahan menjadi pucat pasi.

Jihoon menutup kedua matanya kala kedua bola matanya berwarna putih, total semua putih. Tapi sedetik kemudian, ia kembali membuka matanya.

Dan Guanlin termenung, kedua manik Jihoon berwarna gold. “Guanlin, terimakasih sudah mencintaiku. Ku harap kau mau menunggu hingga aku kembali.”

Tubuh Jihoon secara perlahan melayang, melepas pelukan keduanya, ekor Jihoon pun kembali menjadi tungkainya. Hingga Jihoon jatuh pada pelukan Zana yang sudah berdiri tak jauh dari Guanlin.

“Kami akan kembali.” ucapan anggun sang Zana pun menjadi akhir dari pertemuan mereka, karena tubuh Jihoon dan Zana yang perlahan terlihat samar sampai serbuk halus emas bercahaya itu mengelilingi keduanya dan menghilangkan Zana juga Jihoon.

◽ ️◽ ️◽️ ◽️ ◽️ ◽️ ◽️ ◽️ ◽️ ◽️ ◽️

Guanlin menatap snow globe yang berada dimejanya, tangannya pun terulur mengambil benda tersebut.

Ia memutar benda itu hingga terbalik dan mengembalikan posisinya seperti semula, membuat butiran-butiran emas yang berada didalam sana bertaburan.

Snow globe dengan mutiara emas bersinar didalamnya, juga butiran emas yang berperan menjadi snow di dalam.

Butiran emas juga Mutiara yang membuktikan bahwa Jihoon pernah ada dalam hidupnya.

Dan seperti orang bodoh, ia benar-benar menunggu seperti apa yang dikatakan Jihoon, menunggu hingga pemuda manis itu kembali.

One Of Our Love [Panwink]✓Where stories live. Discover now