Love The Way You Lie III

341 53 34
                                    

I try to run but i don't wanna ever leave~🎶

°°°

   Jihoon menyibak gorden apartemen sahabatnya, melihat langsung kearah parkiran dari tempatnya berada, ia berada di lantai lima, dengan pandangan datar.

“Udah puas? Aku bilang juga apa Hoon. You should take a break for a while.”

Jihoon tak langsung menjawab, ia masih asik memandangi pemandangan dibawah sana sampai objek pemandangannya menghilang. “Gak semudah itu. Aku yakin keluargaku dan keluarga Guanlin udah merencanakan acara pernikahan. Everything is not as easy as you imagine, Sua.” ia berbalik dan menatap Shuhua, sahabatnya.

“Lagipula, seperti apa yang aku katakan sebelumnya. Itu sama aja aku ngasih dia kesempatan buat gak terbiasa sama kehadiranku dan semakin dekat dengan Elkie.”

Jihoon berjalan mendekat kearah Shuhua dan menjatuhkan dirinya disamping sang sahabat yang sedari tadi memperhatikannya dengan bantal sofa dalam pelukannya. “Papi juga udah marahin aku habis-habisan kemarin.”

“Karena kau membentaknya?”

Jihoon menggeleng, “Karena aku bersikap lancang seperti kemarin juga meninggalkan acara begitu saja. Katanya buat malu saja. Ya you know lah, keluargaku seperti apa.”

Jihoon dan Shuhua terdiam tak saling menyaut, perbincangan keduanya terhenti sejenak disana. Jihoon sibuk mengotak-atik ponsel miliknya, sedangkan Shuhua sibuk memikirkan jalan keluar dari permasalahan hubungan sang sahabat.

By the way, aku tak habis pikir dengan Elkie, teman tersayang mu itu. Masa iya ia tak menyadari kehadiranku disini. Padahal aku sempat pergi kedapur untuk mengambil beberapa camilan. Bodohnya.”

Shuhua menatap Jihoon sanksi, tangannya terulur melempar bantal sofa dalam dekapannya. “Cih, temen tersayang matamu! Kalau bukan karena balas dendam pun aku tak mau berteman dengan seorang perebut.”

Jihoon tertawa garing, “Well, Sua. Mau membantuku?”

“Bukankah dengan kau kesini aku juga sedang membantumu?”

“Ini berbeda. Aku serius Sua.”

“Baiklah, apa?”

“Mau membantuku pergi dari negara ini? Mungkin beberapa waktu untuk menjernihkan hati dan pikiranku. Kau mau?”

°°°

   “Kamu serius akan mengakhiri hubunganmu dengan Jihoon kan Lin? Lalu kamu akan membawaku pergi dari negara ini kan? Aku khawatir tentang keselamatanku jika publik mengetahui hubungan kita. Bagaimanapun banyak orang-orang yang mendukung hubunganmu dengan Jihoon.”

Guanlin menaruh kembali potongan steak itu, ia akan memakannya tadi tetapi tidak jadi, dan menatap perempuan dihadapannya. “Ya, tentu saja. Tapi sekarang mungkin agak sedikit sulit. Ya seperti yang kamu tau, aku sudah akan masuk tahap pernikahan, meski belum tau pastinya kapan. Dan tak perlu khawatir tentang keselamatanmu karena aku pasti akan melindungimu.”

Guanlin menggengam tangan kanan Elkie, dan mengusapnya pelan. Seperti memberi kekuatan untuk perempuannya itu.

Cih! Perempuan'nya' katanya!!!

“Terimakasih banyak, tak peduli berapa lama kapan itu aku pasti menunggu. I love you.”

Love you more.”

°°°

   “Kau serius ingin pergi?”

Elkie menatap Jihoon yang baru saja memasuki mobil setelah mengambil uang tabungannya dari ATM. Persediannya, karena ia yakin saat ia sudah berada di luar negeri dan keluarganya mengetahui itu kartu kredit maupun debit miliknya akan diblokir.

“Ya, aku juga sedikit muak disini. Hanya beberapa waktu, sampai keluargaku memohon padaku untuk kembali dan mau mendengarkan penjelasanku mengapa aku menolak pernikahan gila itu.”

“Kau gila.”

“Mereka jauh lebih gila Sua. Lagipula didunia ini apa yang tidak gila? Omong-omong koper berisi baju-bajuku yang ada di apartemenmu masih ada kan?”

Shuhua menggeleng mendengar kalimat yang Jihoon lontarkan, dan ia lebih memilih menjawab pertanyaan kedua sang sahabat. “Ada, aku masih menyimpannya.”

“Bagus besok aku akan langsung berangkat. Aku juga sudah memesan tiket pesawat.”

“Jihoon?! Kau tidak bilang padaku  bahwa kau akan pergi besok? Lalu kau akan pergi kemana?”

“Tak perlu tahu, kau hanya perlu menutupi kepergianku Sua, itu tidaklah sulit.”

°°°

   Shuhua mengerjap berulang saat merasakan hangat sinar matahari menusuk keretinanya melalui sela sela gorden miliknya. Pagi yang cerah.

Dirinya menggeliat pelan dalam balutan selimut putih tebal itu, namun ia menyerit heran merasakan kejanggalan. Ia meraba-raba kasur didebelahnya, dan matanya membulat sempurna saat merasakan kekosongan disana.

Dengan kelabakan Shuhua bangun dan mencari Jihoon, yang seharusnya berada disampingnya. “Oh sial. Jangan katakan jika ia pergi saat aku masih tertidur!” Shuhua mendengus kesal saat tak menemukan sosok Jihoon disetiap sudut apartemennya. Kaki jenjangnya melangkah kembali memasuki kamarnya, dan netranya menangkap ponsel Jihoon yang berada diatas nakas.

Ia mengambil benda pipih itu yang ternyata ada kertas dibawahnya.

Sua, ini aku.

Maaf tidak memberitahumu tentang akan kemana aku pergi dan harus meninggalkanmu dini hari. Aku benar-benar tak bisa mengatakan padamu kemana aku akan pergi, demi kelancaran misiku.

Aku membawa ponselku yang satunya, karena aku yakin ponselku yang ini sudah diberi alat pelacak agar mereka mengetahui dimana keberadaanku. Dan dengan berat aku harus meninggalkannya disini, hehe...

Tapi jangan khawatir aku akan menghubungimu segera. Oke? Oke!

Terimakasih sudah mau membantuku untuk menutupi segalanya dari keluargaku.

Kau sahabat terbaik.

Jihoon♡

Shuhua mendengus membaca pesan dari Jihoon. “Kau benar-benar licik Park. Awas saja jika kau tak menghubungiku, aku akan membunuhmu jika kau kembali ke Korea.”

°°°

   Jihoon merebahkan tubuhnya diatas kasur hotel. Dan tanpa membutuhkan waktu lama, ia sudah terlelap menjelajahi alam bawah sadarnya.

Jika kalian berpikir bahwa Jihoon sudah berada dibelahan dunia lainnya, kalian salah besar. Karena nyatanya ia masih berada di Korea, tepatnya di sebuah hotel dekat bandara.

Ia tak bodoh jika keluarga juga keluarga Guanlin pasti akan menyuruh anak buah mereka untuk memeriksa data penerbangan keluar negara selama dua tiga hari sampai seminggu saat mengetahui niatnya untuk kabur. Itu sebabnya ia masih berada di sebuah hotel berbintang lima untuk beberapa hari kedepan.

Oh, lihat betapa jeniusnya anak bungsu keluarga terhormat kita ini.

So, mari kita tinggalkan si manis kesayangan kita untuk beristirahat sejenak, sampai jumpa di part selanjutnya.





















To be continued...

SooOoo... Karna sekolahku libur, dan otomatis ujianku di undur, here i am! Bakal diusahain buat update kok, lumayan gais 2 minggu hehe, aku pencinta libur sekolah😂

Betewe, stay save semuanya... Terutama buat Jakarta dan sekitarnya, jaga kesehatan ya... I wish that everything will be okay, dan semuanya bisa kembali seperti semula♡

One Of Our Love [Panwink]✓Where stories live. Discover now