Chapter Lima | Salju dan Pertemuan

2.3K 343 18
                                    

-Special Song by Chen [EXO] - Cherry Blossom Love Song (Ost 100 Days My Prince)-

🖤🖤🖤

Salju mulai turun saat Suzy baru saja keluar dari rumah. Ia tersenyum sumringah setelah mengetahui bahwa hari ini sudah turun salju.

Suzy kembali memasuki rumah untuk mengubah pakaiannya agar tubuhnya tetap hangat lalu kembali keluar dari rumah setelah selesai. Ia melangkahkan kakinya keluar dari kawasan tempat tinggalnya untuk mencari taksi karena kawasan di tempat tinggalnya hanya sedikit kendaraan yang berlalu lalang. Apalagi, Myungsoo melarangnya untuk menggunakan mobil selain memakai taksi atau bus saja.

Suzy tidak tahu apa alasannya walaupun sudah berkali-kali ia pertanyakan alasan mengapa Myungsoo melarangnya. Ia juga sudah tidak memikirkannya, yang terpenting adalah Myungsoo tidak memarahinya.

Suzy berseru pelan melihat pemandangan jalan besar setelah keluar dari wilayah tempat tinggalnya disaat malam hari. Ia tidak menyangka bahwa niatnya untuk keluar berbelanja dimalam hari begitu mengesankan, meskipun harus rela menggigil karena suhu udara yang mulai dingin karena angin malam.

Suzy duduk di kursi halte yang panjang seraya memperhatikan keadaan di sekelilingnya. Ada banyak kendaraan yang berlalu lalang dengan suara bising yang begitu mengganggu, namun Suzy tidak keberatan, setidak ia masih bisa mendengar suara keramaian, berbeda saat ia di rumah tanpa ada suara gelak tawa dan perbincangan panjang yang menyenangkan.

Ia memang berharap bisa memiliki kehidupan yang baik bersama Myungsoo. Berharapa Myungsoo membalas cintanya juga karena perasaan sayang dan takut kehilangan yang dirasakan Suzy untuk Myungsoo sudah tumbuh tanpa ia sadari.

Mungkin ia naif dan bodoh, namun siapa yang bisa menebak dengan benar tentang masa depan. Suzy hanya mengikuti alur hidupnya saja, jikapun nanti ia semakin terluka karena cinta itu, dia tetap mencintai pria itu.

Suzy menarik nafas panjang kemudian menghembuskannya pelan. Ia mengulum bibirnya tipis seraya tersenyum. Tidak ada gunanya untuk berpikir banyak hal saat ini karena sekarang ia perlu menikmati malam bersalju saat ini.

Suzy berdiri dari duduknya saat bus yang ditunggunya sudah datang dan berhenti di depannya. Saat hendak memasuki bus setelah pintunya terbuka, seorang pria dari belakang tanpa sengaja menabrak bahunya hingga membuat Suzy hampir terjungkal ke depan. Beruntung tangan pria itu menahan lengannya.

"Ah, jweongseohamnida, ahgassi," ucap pria itu sesal.

Suzy yang terkejut langsung menoleh dan tersenyum terpaksa. Ia menarik kembali lengannya yang dipegang pria itu dan kemudian mundur selangkah. "Tidak apa-apa. Silakan masuk lebih dulu."

Pria itu dengan wajah merasa bersalah menganggukkan kepala. Ia bergumam kata maaf sekali lagi pada wanita itu sebelum akhirnya naik.

Suzy menghembuskan nafasnya pelan sebelum akhirnya ikut memasuki bus itu dan duduk di salah satu kursi kosong.

🖤🖤🖤

Teriakan nyaring tersirat akan keputus asaan, frustasi, dan marah menggelegar di kamar yang sudah tidak rapi seperti biasanya, yang ada lebih terlihat seperti kapal pecah.

Hara menatap benci pada figura foto yang ia ambil dengan kasar di meja riasnya. Mencengkeramnya dengan erat sampai akhirnya membuangnya ke lantai dengan keras seraya berteriak kencang. "Brengsek! Beraninya oppa mencampakkanku."

Go Hara mengepalkan kedua tangannya erat, menatap nyalang pada figura foto yang hancur itu. Ia tertawa dengan raut wajah terluka dan tidak terima, dan semakin mengeraskan tawanya seolah kerasukan.

December [COMPLETED]Where stories live. Discover now