Chapter Duapuluh Dua | Kebahagiaan Kecil

1.9K 240 18
                                    

-Special Song by Suzy - Words I Want To Hear (While You Were Sleeping Ost)-

🖤🖤🖤

Suzy berjalan mondar-mandir di depan pintu kamar mandi. Menggigit-gigit ibu jarinya dengan raut wajah khawatir.

Pagi tadi, selesai sarapan Myungsoo tiba-tiba saja memuntahkan semua isi perutnya. Entah karena apa, padahal Suzy tidak membuatkan sarapan yang tidak baik pada pria itu.

Kim Myungsoo membuka pintu kamar mandi, mengusap perutnya dan meringis. Raut wajahnya terlihat pucat dan begitu lemas.

Suzy menghampirinya dengan cepat, menuntun pria itu untuk berjalan ke arah ranjang dan duduk di sisi ranjang itu. "Kau tidak apa-apa?"

Myungsoo menggelengkan kepalanya. "Aku tidak tahu. Rasanya ingin muntah saja melihat makanan."

"Baiklah. Istirahatlah sebentar, aku akan membuatkanmu teh hangat."

Myungsoo menganggukkan kepalanya dan menaikkan kaki ke atas ranjang, membaringkan tubuhnya dan menyelimuti dirinya dibantu oleh wanita itu.

Saat Suzy hendak pergi, Myungsoo menahan pergelangan tangan wanita itu.

"Ada apa? Kau membutuhkan sesuatu?" tanya Suzy.

"Aku ... aku ingin makan makanan yang Sehun buat."

Suzy mengerutkan keningnya dan sedikit terperangah. "Hah? Masakan Sehun? Ta-tapi ... kenapa harus masakan Sehun? Bukankah kalian ... "

"Ayolah, Zy. Aku benar-benar ingin memakan makanan yang Sehun buat. Aku juga tidak tahu kenapa aku ingin padahal aku tidak pernah melihat dia berkutat dengan dapur."

Suzy meringis dan hanya menganggukkan kepalanya. "Bagaimana caraku menghubunginya? Apakah kau punya kontak dia?"

Myungsoo mengangguk dengan wajah lemasnya. "Ada."

Suzy mengangguk meski wajahnya terlihat aneh dan tampak sedang berpikir keras. Ada apa dengan Myungsoo?

Padahal, jika dilihat dari hubungan dua pria itu, mereka tidak terlalu akrab. Apakah karena sering bertengkar seperti itu mengubah alur pertemanan dan kerja sama mereka dalam bisnis?

Aneh.

🖤🖤🖤

"Yaa! Aku sudah membuatnya dan kau bilang sudah tidak menginginkannya?!" seru Sehun tidak terima pada Myungsoo yang hanya duduk santai di sofa tanpa mau menanggapi kemarahan dan kekesalan Sehun.

Mata Sehun melotot tidak percaya dan mendengus gusar. Ia berdecak kesal dan berkacak pinggang di samping sofa yang diduduki Myungsoo dan menggemelutuk giginya.

Ia benar-benar tidak habis pikir bahwa Myungsoo akan mempermainkannya sedemikian rupa seperti ini. Lagipula, aneh sekali pria itu memintanya membuat dia makanan padahal dia memiliki Suzy yang setiap hari membuatkan makanan.

Pagi tadi, Suzy menelponnya dengan memakai ponsel Myungsoo, mengatakan kepada dirinya agar Sehun datang ke rumah dan membuatkan makanan untuk Myungsoo.

Sehun tentu saja tidak mau dan itu terasa aneh untuknya karena harus membuatkan makanan pada seorang pria, apalagi pria itu adalah rivalnya dalam merebut hari Suzy. Tapi karena Suzy memohon dengan sangat, Sehun mana mungkin menolak permintaan aneh itu dan dengan terpaksa ia harus membuatkan makanan untuk pria pecundang yang begitu mengesalkan.

Mengesalkan sampai Sehun ingin mencekik leher Myungsoo agar pria itu lenyap di bumi ini. Sialan! Sekarang, Myungsoo bahkan dengan tampang tak berdosanya menolak makanan yang ia buat seenak mungkin.

December [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang