Chapter Duapuluh | Cinta Pria Pada Wanita

2.1K 262 16
                                    

-Special Song by-

🖤🖤🖤

Gila! Ini benar-benar gila. Yoo Ah Rim pertama kali mengalami insiden aneh dan begitu memalukan seperti ini.

Bagaimana bisa pria itu mengatakan tentang niat untuk mencari pengganti seorang Suzy dalam hati pria itu? Ah Rim tidak menyangka ia akan masuk dalam lingkaran sentimen yang rumit seperti ini.

"Kamu ... Maksudku, kamu dan Suzy eonnie dulu memiliki hubungan sebelum dia menikah?" tanya Ah Rim pelan. Dipikirannya sudah banyak spekulasi buruk dan ia harus memastikannya sekarang sebelum pikirannya meledak karena harus berurusan dengan hubungan mereka, apalagi sampai ikut menyaksikan retaknya hubungan Suzy dan suaminya.

"Lebih tepatnya, aku pihak ketiga."

Ah Rim tersedak dengan air liurnya sendiri setelah pengakuan gamblang dari Sehun. Ia benar-benar sangat terkejut dan tidak tahu harus menanggapi perkataan Sehun dengan apa, hanya mengerjap dan menatap pria itu tidak percaya. Ya Tuhan, dia benar-benar tidak punya urat malu.

"Eoh? Yaa, kenapa kau masih berada di sini?"

Sehun dan Ah Rim menoleh bersamaan ke arah samping saat mendengar sahutan dari Myungsoo yang berdiri bersama Suzy dan menatap mereka.

Sehun berdiri tegap setelah tadi pria itu bersandar dekat kulkas. Ia membaiki setelan jasnya dan memasang raut wajah santai, mengabaikan bagaimana mesranya sepasang suami-istri di depannya. "Mobilku tertinggal di basement dekat mall yang kalian datangi semalam. Semua barang-barangku ada di sana, jadi aku tidak bisa pulang. Aku mau minta tumpangan mobil denganmu."

Myungsoo berdecak. "Baiklah. Lagipula aku tidak ada mood untuk bertengkar denganmu setelah insiden tadi. Kajja."

Ah Rim dan Suzy saling melirik dan memandangi perubahan mereka. Padahal sejak mereka bangun sampai berlangsungnya sarapan, mereka terus beradu mulut tanpa henti.

Suzy bahkan tidak bisa menghitung berapa kali ia menegur dua pria dewasa itu agar berhenti bertengkar. Sedang Ah Rim, entah berapa kali wanita itu menghembuskan nafas dan menggelengkan kepala melihat pertengkaran mereka.

Sehun lebih dulu berjalan keluar dari dapur setelah tadi melirik Ah Rim yang juga ikut menatapnya.

"Aku pergi dulu. Jika butuh bantuan, langsung telpon aku," kata Myungsoo pada Suzy setelah memberikan kecupan di kening Suzy dengan lembut lalu membelai pipi istrinya.

Suzy mengangguk tersenyum. "Iya."

Myungsoo menunduk sedikit sebagai salam perpisahan pada Ah Rim dan dibalas wanita itu dengan anggukan pelan sebelum melewati wanita itu dan bergegas keluar rumah.

Setelah dua pria dewasa itu sudah tidak berada di rumah, Suzy menatap Ah Rim yang tampak terdiam dan memandang pintu. "Ah Rim, ada apa?"

Ah Rim menoleh padanya lalu menggelengkan kepalanya. Sebenarnya ia ingin menanyakan pikirannya tentang Sehun pada Suzy tapi takut itu akan menjadi canggung.

Suzy tersenyum tipis. "Tidak perlu menyembunyikannya. Aku tahu, Sehun pasti memberitahukanmu sesuatu yang membuatmu semakin berpikir keras."

"Eh, eonnie tahu?" tanya Ah Rim dengan wajah sedikit terkejut.

Suzy menggelengkan kepalanya. "Aku hanya menebak saja. Selama hampir dua bulan tahu tentang dia, kupikir Sehun memang memiliki sifat yang apa adanya dan mengatakan apa yang dipikirannya tanpa menyembunyikannya."

Raut wajah Ah Rim tampak berubah menjadi bingung. "Eonni baru mengenal Tuan Oh?"

Suzy menganggukkan kepalanya sebagai jawaban.

December [COMPLETED]Where stories live. Discover now