Chapter Tujuh | Pernyataan Yang Salah

2.4K 359 24
                                    

-Special Song by Sohyang - Close Your Eye (Ost Time)-

🖤🖤🖤

Terangnya cahaya dari balik retina mata pria itu membuat tidurnya terusik. Ia meregangkan otot tubuhnya sebelum akhirnya mendesah pelan seraya membuka perlahan kedua matanya.

Ia sedikit menyipit kala cahaya terang yang berasal dari balik tirai jendela itu mengusik retinanya yang baru saja menerima cahaya. Myungsoo mengucek pelan mata kanannya sebelum akhirnya membalikkan tubuhnya untuk melihat jam.

Sudah hampir pukul enam pagi. Tubuhnya yang begitu lelah sepertinya belum terobati, ia masih ingin melanjutkan tidurnya berjam-jam namun sepertinya itu tidak bisa.

Mata Myungsoo bergerak kearah ranjang besar yang tidak jauh dari tempatnya berbaring. Di atas ranjang itu terlihat Suzy yang masih menyelami mimpi dengan wajah damai. Ini sudah menjadi rutinitas paginya setiap hari selama mereka tinggal bersama. Aneh rasanya membuka mata saat bangun dan mendapati wajah damai seorang wanita asing, padahal dulu ia hanya memikirkan tentang bagaimana bahagianya Myungsoo jika disaat ia bangun, wanita pertama yang akan dilihatnya adalah wajah Go Hara.

Mgungsoo memperhatikan wajah polos itu dalam diam sampai akhirnya ia kembali memejamkan kedua matanya perlahan saat melihat pergerakan kecil dari wanita itu. Myungsoo tahu, Suzy pasti akan bangun setelah itu.

Suzy menyipitkan kedua matanya sambil berusaha mengumpulkan kesadarannya. Mata hazelnya bergerak memandang selimut yang sekarang dipegangnya dan bangkit bangun dari tidurnya saat menyadari sesuatu hal yang aneh. Setahunya, semalam ia tidur di sofa dan menonton televisi, setelah itu Suzy ketiduran.

Kelereng matanya bergerak kearah ranjang mini yang dipakai Myungsoo, menatap pria itu penuh arti sambil memikirkan kemungkinan-kemungkinan yang terjadi tadi malam. "Apa dia yang membawaku masuk?" gumam Suzy dengan wajah berpikir.

Tapi itu tidak masuk akal jika sampai Myungsoo mau menggendongnya masuk ke dalam kamar. Saat diajak mengobrol saja, Myungsoo lebih banyak mencari alasan.

Karena tidak mau memikirkan hal-hal yang bisa saja membuat hatinya dipagi hari tidak baik, Suzy akhirnya turun dari ranjang dan bergegas masuk ke kamar mandi setelah tadi memandang wajah damai milik Myungsoo.

🖤🖤🖤

"Selamat siang, Presdir Kim," sapa Sehun pada Kim Seokbin saat mereka tidak sengaja berpapasan di koridor kantor Myungsoo.

"Eoh, Oh Sehun-ssi, lama tidak berjumpa denganmu. Rupanya sekarang kau bekerja sama dengan perusahaan putraku juga, ya," tukas Seokbin seraya terkekeh pelan.

"Iya, Presdir Kim. Ketua Oh merekomendasikan perusaahn Kim Myungsoo-ssi untuk diajak bekerja sama dengan perusahaanku, selain visi-misi dan cara kerja perusahaan ini, Kim Myungsoo juga adalah putra anda, jadi saya tertarik untuk bekerja sama dengan ayah-anak hebat dari perusahaan KMS."

Seokbin tergelak. "Kau bisa saja. Kau dan ayahmu memang memiliki banyak kesamaan, pandai memuji seseorang dan memiliki kepercayaan diri yang begitu baik."

"Presdir Kim juga seperti itu, aku melihat beberapa kesamaan di dalam diri Myungsoo-ssi saat rapat kemarin."

"Yaah, kalau itu sudah tidak diragukan lagi, sudah banyak orang yang mengatakan hal yang sama."

Mereka tertawa kecil dan kembali melanjutkan perbincangan mereka sampai akhirnya Myungsoo datang menghampiri mereka dan memberi salam hormat pada ayahnya lalu Sehun.

"Bagaimana dengan Gyu kwajang-nim, sudah menyelesaikan laporan yang kuberikan?" tanya Seokbin pada Myungsoo.

"Ye, Presdir. Mereka sudah menunggu di ruang seminar untuk mempromosikan sedikit tentang luas tanah dan perpajakan yang akan ditanggungi."

December [COMPLETED]Where stories live. Discover now