Chapter Enambelas | Cinta Bersemi

2.8K 313 13
                                    

-Special song by Bae Suzy - Good Day (Ost Uncontrollably Fond)-

🖤🖤🖤

Suzy memandang bahan makanan dan sayur yang lengkap di kulkas. Selama beberapa menit ia masih bingung untuk menyiapkan sarapan seperti apa dan dengan porsi berapa, karena jika sampai porsi yang ia buat lebih banyak, itu akan terbuang percuma.

Ah, tidak. Sebenarnya, sejak tadi Suzy hanya bingung sekaligus gelisah menyiapkan sarapan untuk Myungsoo. Meskipun mereka sudah menghabiskan malam pertama, bukan berarti hubungan mereka tampak baik, Suzy hanya berpikir seperti itu. Ia tidak ingin berharap banyak sekalipun ia ingin.

Myungsoo memang mengatakan bahwa pria itu mencintainya, tapi bisa saja itu hanya semalam, tidak untuk sekarang. Kepribadian pria itu memang suka berubah-ubah dan itu membuat Suzy kebingungan sendiri.

Suzy menghela nafas pelan, ia benar-benar tidak tahu harus menyiapkan sarapan apa saat ungkapan tiba-tiba dari Myungsoo semalam membuatnya terkejut setengah mati. Suzy pikir pria itu akan sangat sulit untuk ditaklukkan, selain karena pria itu membencinya akibat pernikahan yang terjadi, yang pastinya Myungsoo mempunyai wanita masa depannya tapi Suzy menghancurkannya dalam sekejap. Itu membuat Suzy merasa bersalah telah memisahkan dua orang yang saling mencintai hanya karena wasiat dan keinginan orang tua Myungsoo.

Grep!

Suzy berjengkit kaget dan menoleh ke arah belakang saat sepasang tangan memeluk pinggangnya. "Myu-Myungsoo, kau sudah bangun?"

Myungsoo menganggukkan kepalanya pelan, wajah pria itu terlihat segar dan bersinar, bahkan pria itu tidak melupakan bagaimana cara untuk tersenyum ceria seperti sekarang.

Seolah senyum pria itu seperti penyakit tertular hingga membuat wajah Suzy yang terkejut dan gelisah langsung memudar dan digantikan dengan senyum mengembang dari wanita itu.

"Kau ingin membuat sarapan?" tanya Myungsoo, memandang bahan makanan yang ada di dalam kulkas kemudian menatap wajah wanita itu dari samping saat memiringkan sedikit wajahnya.

"I-iya ... " Suzy mengangguk dengan wajah kakunya. Bukan karena merasa tidak nyaman dengan skinship natural seperti ini, hanya saja terasa mimpi untuknya setelah sekian berminggu-minggu menghadapi Myungsoo yang bersikap tidak baik padanya.

Myungsoo menggumam tidak jelas, wajahnya perlahan bersembunyi di ceruk leher Suzy dan mengecupnya singkat membuat wanita itu meremang seketika. "Jika kau tidak nyaman, katakan saja. Aku tahu, hatimu pasti masih terluka dengan sikapku selama ini."

Suzy diam, menundukkan wajahnya dan memandang sepasang tangan yang memeluknya dari belakang. Ia lantas memegangnya seolah ikut memeluk dirinya. "Aku hanya merasa takut dan tidak percaya bahwa selama ini kau tidak membenciku. Ini terasa seperti mimpi untukku."

Myungsoo semakin mengeratkan pelukannya, memundurkan tubuhnya dengan menarik tubuh Suzy agar ikut menjauh, tangannya lalu menutup pintu kulkas di hadapan mereka. Setelah itu, Myungsoo melepaskan pelukannya dan membalikkan tubuh Suzy menghadap ke arahnya. "Aku tahu. Mungkin kau juga akan merasa seperti itu di masa depan, entah kapan itu, tapi ... aku tidak ingin kau berpikir bahwa Myungsoo yang sedang mengungkapkan isi hatinya pada seorang Bae Suzy adalah sebuah mimpi. Itu kenyataan dan selamanya akan seperti itu, percayalah."

Suzy tersenyum memandang wajah pria itu yang memasang mimik serius. Ia jadi teringat bagaimana sosok Myungsoo sebelum saat ini. "Arraso. Aku percaya."

Kim Myungsoo mendesah pendek, menatap mata hazel itu yang tampak berbinar. Tangannya perlahan menangkup pipi Suzy dan membelainya dengan lembut. "Jangan pergi dariku, Zy. Jangan pernah berpikir seperti itu apalagi melakukannya. Aku benar-benar akan menyesali diriku seumur hidup jika itu terjadi."

December [COMPLETED]Where stories live. Discover now