13

2.3K 341 12
                                    

jangan lupa vote dan komen

gek kerasa ujian akhir semester akan terjadi seminggu lagi. hal itulah penyebab lia uring-uringan di atas kasurnya sekarang.

dia melihat yeji dan teman-temannya tengah bermain. dia juga pengen. tapi, lino mencegahnya. menahan lia di rumah agar tetap belajar.

lino guru kalau kalian lupa.

"kenapa sih gue harus di jodohin sama guru?!"

dia mengambil hp nya yang berbunyi. mengangkatnya tanpa ragu ketika ada nama lino dilayarnya.

"lagi apa?"

"menurut bapak?"

lia dapat mendengar suara kekehan lino di seberang.

"saya sebentar lagi pulang. mau nitip apa?"

"gausah, fokus sama jalan aja"

lia mematikan sambungannya sepihak. lia sungguh bosan.

dia sudah belajar selepas pulang sekolah, dan dia butuh suata refreshing. tapi, lino malah mengurungnya di rumah.

kalo dilihat-lihat, dia itu termasuk santai. belajar dan bisa bermalas-malasan setelahnya. gak kaya lino yang langsung menuju kantornya setelah mengajar.

pasti cape.

lia beranjak dari kamarnya ketika mendapati suara bel terdengar. gadis itu sedikit berlari ke pintu. tersenyum ketika mendapati lino di depan pintu. pria itu tersenyum dengan tampilan yang berantakan.

"cape banget ya?"

lino mengangguk sambil memeluk lia. si gadis cuma terkekeh melihat kekasihnya manja kaya gitu.

lino menggiring lia untuk masuk tanpa melepaskan pelukan.

"sana mandi"

lino mengangguk kemudian memasuki kamar mandi.

.
.
.

lia lagi duduk di meja belajarnya. dia menoleh ke arah kamar mandi dan menemukan lino disana.

"lagi belajar?"

lia mengangguk. lino terkekeh kemudian menghampiri tunangannya itu. menatap mata pelajaran yang lagi lia pelajari.

"kalo ada yang gak paham tanya saya aja"

"gratis kan?"

"enggak"

lia mendecak kesal. lino tidak pernah membantunya secara cuma-cuma.

"kalo gitu gausah ngasih bantuan!"

"loh? kamu yang nanya. padahal saya gaada niatan gitu, tapi kamu malah nanyain. coba kamu langsung iyain"

lia mendengus.

dia berdiri kemudian mengambil jaketnya.

"mau kemana?"

"keluar, nyari angin malam"

"eh, kamu gak marah sama saya kan?"

lia tidak menyahut. lino menghela napas kasar. lia lebih sensitif dari biasanya. dengan tergesa pria itu berlari keluar menyusul lia.

lino sedikit panik ketika tidak mendapati lia di lorong. dengan tergesa dia memasuki lift dan mencari lia keluar.
.
.
.

lia berjalan dengan santai sambil memakan es krim yang baru saja di belinya. dia sedang tidak mood buat ngapa-ngapain. selain karena tamu tak di undang, lia juga pengen nyegerin otaknya.

karena terlalu fokus dengan es krimnya, lia tidak menyadari ada sebuah kendaraan yang melaju kearahnya.

dia tersadar ketika beberapa teriakan yang menyuruhnya untuk menjauh.

gadis itu membulat, kemudian menutup matanya. siap menerima. karena kalau lari pun badannya terlalu takut dan tidak bisa di gerakkan.

tapi, lia mendapati sebuah tarikan pada tangannya. setelahnya lia mendapati dia berada dalam pelukan hangat lino yang memeluknya begitu erat.

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
🖇KIMIAWhere stories live. Discover now