31

1.7K 284 26
                                    

asik besok ramadhan. kalian udah lunas belum utang puasa taun kemaren?

jangan lupa vote dan komen ya gaes. berbagi itu indah

...

lia baru aja mau buka pintu salah satu bilik toilet, tapi dia malah denger ada cewe-cewe yang lagi ngomongin dia.

"eh eh, kalian liat gak sih cewe yang dateng sama lino tadi?"

"liat lah. bocil banget gak sih? kok lino mau ama dia"

"ah lo kaya gatau keluarga aja. pasti di jodohin lah"

"anjir, mending lino ama gue. lebih dewasa"

lia terkekeh pelan. dia membuka pintu bilik. tersenyum pada cewe-cewe yang tadi ngomongin dia. sopan banget, bahkan sampe bungkukin badan.

cewe-cewe tadi cuma memutar bola mata malas. lia naruh tasnya di pinggir westafel kemudian mencuci tangannya.

dia melirik sebentar ke cewe-cewe yang ngomongin dia.

"maaf ya ka, tapi lino gasuka sama cewe yang make lipstick merah"

setelah mengatakan itu, lia beranjak pergi darisana.

kebetulan lia lagi nyari hp di tasnya, makanya dia gak merhatiin jalan. alhasil dia gak sengaja nabrak orang yang bawa air.

"eh, maaf ka maaf. saya gak liat jalan"

menggigit bibirnya gugup. dia mengambil tissue yang ada di meja kemudian mengelapkannya di pakaian si cowo.

"lia ya?"

lia mendongak kemudian mengangguk.

"iya. kenapa ka?"

"pergi sama kaka yu malam ini"

"maksud kaka?"

"saya tertarik sama kamu. temenin kaka malam ini ya?"

"ma-maaf ka. tapi aku bukan cewe yang kaya gitu"

"gausah malu. saya tau kamu sering ngelakuin itu sama lino. kamu cuma cewe bayaran dia kan?"

lia membuka mulutnya tidak percaya. bagaimana bisa ada orang berpikiran kaya gitu.

"maaf ka. tapi saya bener-bener bukan cewe kaya gitu. kaka bisa nyari cewe lain buat menuhin nafsu bejat kaka"

lia beranjak pergi. tapi, lengannya di cekal sama si cowo itu.

"ayolah! apa salahnya nyoba?!"

sekarang mereka udah jadi pusat perhatian. lia meringis ketika genggaman di tangannya mengeras. lia yakin sehabis itu tangannya bakal memerah.

"saya gamauu!"

lia udah pengen nangis rasanya. dia cuma bisa berharap ada yang mau nolongin dia, tapi sayangnya orang-orang cuma merhatiin dia.

apa orang-orang disana juga berpikiran hal yang sama dengan si cowo bejat ini?

"lepasin tangannya"

si cowo menoleh. disana lino menatapnya dengan datar. terlihat menahan murkanya.

"ayolah, jangan membelanya. aku tahu dia tidak sesuci itu"

lino melirik kearah tangannya.

"saya bilang lepasin tangannya"

si cowo mengalah. dia melepaskan tangan lia. membuat lia segera menjauh dari sana. gadis itu menunduk. takut dengan semua yang ada di hadapannya.

bruk

suara gumaman lantas terdengar ketika lino berhasil memberikan tinjunya ke cowo tadi.

"saya bahkan gak berani nyentuh dia, dan kamu seenaknya? inget satu hal. saya gasuka ada yang nyentuh milik saya"

setelah mengatakan kalimatnya.

lino segera berjalan kearah lia. menggendong kesayangannya itu kearah mobil. tatapan lino terlihat tidak ramah. semua orang menyadarinya.

...

🖇KIMIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang