21

1.8K 287 54
                                    

jangan lupa vote dan komen

...

hyunjin menatap ke depan dengan alis terangkat.

"selamat pagi semuanya"

"pagi bu"

"perkenalkan nama saya ayujin. kalian bisa memanggil saya bu ayu. saya wali kelas kalian yang baru sekaligus guru kimia yang baru. ada yang ingin di tanyakan?"

"bu! pak lino kemana?"

"saya kurang tau. tapi, beliau mengundurkan diri dari sekolah, karena itu saya yang menggantikan"

hyunjin menatap kearah jendela. yah, lino sedang koma. tidak tahu kapan dia akan sadar.

.
.
.

lia menatap nalar keluar jendela. dia baru saja di kunjungi wali kelasnya. lia harus belajar ekstra agar bisa menyusul ulangan akhir semester.

dia menghela napas.

"mama masuk ya?"

tanpa lia menjawab pun, mama masuk sambil membawa paper bag.

"kamu bisa bantu mama?"

"bantu apa ma?"

"anterin ini ke rumah temen mama. kamu mau kan?"

lia tersenyum kemudian mengangguk. dia bergegas mengganti baju kemudian ke bawah menghampiri supir.

"aku berangkat mah"

mama mengangguk. tersenyum penuh arti. dia sudah berpesan kalau supir itu akan membawanya ke apartemen tempat tinggal lino.

.
.
.

mobil di hentikan di pinggir jalan. lia mengernyit. dia menatap kearah spion.

"pak, kok berhenti?"

"gamau duduk di depan"

lia membulat ketika mendapati han duduk di kursi kemudi. dia tersenyum kemudian berpindah ke depan.

"kok bisa?"

"bisa dong. gimana? mau jalan dulu atau nganterin itu?"

"jalan-jalan dulu!"

"siap bu bos!"

lia tertawa mendengarnya. han segera melajukan mobilnya. membawa lia untuk berkeliling jakarta. yah, sepertinya dia harus menghabiskan waktu dengan lia. karena waktunya tinggal sebentar lagi.

.
.
.

lia duduk di atas kap mobil. pemandangan sunset emang bener-bener bikin tenang. han senyum kemudian duduk di sampingnya. gadis itu menerima soda di tangan han dengan senang hati.

"seneng?"

"seneng. tapi, gapapa kalo gue telat nganter barangnya?"

"gapapa. orangnya juga gaada di rumah"

"tau darimana?"

"ya tau aja"

lia mendecak tidak suka. gadis itu menatap matahari tenggelam dengan senyum yang tidak pernah luntur. menoleh ketika merasa han terus menatapnya dari samping.

"kenapa?"

"lo cantik"

"kamu cantik"

"ngomong apaan sih?!"

lia mengedarkan pandangannya. apapun asal tidak mata han.

"gue serius lo cantik"

'saya serius, kamu cantik banget'

"sunset di depan aja rasanya kalah sama lo"

lia semakin blushing mendengar kalimat han yang di luar dugaan. dia emang nyaman kalo sama han, tapi entah kenapa dia ngerasa ada yang salah dengan kalimat han. semua itu gak bisa diterima otak dan hatinya.

"li, gue suka sama lo. mau gak jadi pacar gue?"

'jangan nolak saya lia, soalnya saya suka kamu'

lia sedikit terkejut ketika mendengar kalimat han. dia dengan cepat menoleh kearah han yang tengah menatapnya.

"han, gu-gue-"

lintasan memori muncul di kepalanya. kali ini tidak kabur, terlihat sangat jelas di otaknya.

"kenapa? lo nungguin bang lino? li, dia koma. gaada yang tahu dia bisa sadar ataupun enggak"

lia menggeleng.

"bukan gitu, han. walaupun gue gak inget sepenuhnya, tapi gue inget kalau dia yang gue cinta. seenggaknya aku liat keputusannya dulu"

"li, tapi-"

"sorry, han"

...

🖇KIMIAWhere stories live. Discover now