28

1.7K 275 17
                                    

dabel yeayyy !!!! 🎉🎉

cuma butuh 5 part lagi buat ending. wkwkwk, seneng gak, bisa ending?

...

"li, gue gabisa nemenin lo buat fitting baju. sorry ya"

"santai aja. emang mau kemana?"

"gue ada urusan sebentar. ntar kalo selesai gue samperin lo ke gedung resepsi"

lia mengangguk. dia menatap yeji yanh terburu-buru keluar mobil. berhenti di depan halte kemudian menaiki bus yang sampai.

lia hanya tidak tahu kalau yeji jadi sering mengunjungi han setelah hari itu.

.
.
.

lia tersenyum ketika lino memasuki butik. dia menghampiri si tunangan kemudian memeluk pinggangnya erat.

"tumben? biasanya aku meluk aja ada syaratnya"

lia mencebik kesal.

"aku bingung mau makai gaun apa pas upacara kelulusan"

dia menarik tangan lino untuk mengikuti langkahnya.

"nih, bagus yang mana? yang merah, pink, atau hitam?"

"apaan nih?! kalo kamu make ini talinya putus gimana?!"

"ck, berlebihan banget"

"gggg, gabisa yang ini"

lino mengeliminasi yang warna merah. membuat lia mendecak tidak suka.

"terus ini yang mana?"

"dua-duanya aja"

"kan aku makenya cuma satu!"

"aku lupa ngasih tau, abis upacara kelulusan kamu, kita ada pertemuan di hotel"

"hah?"

"nemenin aku. masa aku punya tunangan tapi sendirian?"

lia mengangguk paham. akhirnya mereka ke kasir dengan berakhir lino yang bayar. ya emang dia sih. soalnya tadi lia juga bawa kartunya lino.

"pesta kelulusan kakak dateng kan?"

"saya usahain ya?"

lia cemberut.

"masa gak dateng?! aku foto sama siapa?! sama tiang?! jangan salahin aku kalo foto sama haje. awas aja!"

lino meneguk ludahnya kasar. dari perubahan sikap lia, dia yakin kesayangannya ini lagi pms.

"iya-iya sayang. aku juga kangen sama guru-guru disana"

"sama semua guru apa bu sakura aja?!"

kan, lino salah ngomong.

"semuanya lah. emangnya bu sakura siapanya aku?"

lia diam. melipat kedua tangannya di depan dada. lino hanya terkekeh. andai dia tidak ingat mereka sedang di luar, dia pasti sudah mengigit pipi lia.

.
.
.

lino sedang rapat ringan bersama rekan bisnisnya di ruangan kantor. tapi, tiba-tiba hpnya berbunyi. beruntung rekan bisnisnya itu temen lino sendiri, kalo enggak lino gak bakal diizinin buat angkat telpon.

"kenapa?"

"BANTUIN PILIH GAUN!"

itu lia yang lagi mondar mandir di kamarnya. lino menghela napas.

"yang pink"

"gak terlalu soft?"

"yaudah yang hitam aja"

"kaya mau ngelayat"

"yaudah terserah kamu"

"OH GITU! KAKAK GAMAU BANTUIN?! HA-"

"kamu pakai baju apa aja bagus kok, aku suka"

lia tersenyum.

"yaudah aku make warna pink"

"iyaa"

"dah ganteng~ sana fokus kerjanya. jangan lupa jam 7 dateng"

"iya sayang"

sebelum ketahuan kalau dia tersipu, lia langsung mematikan sambungannya. lino senyum sambil geleng-geleng doang.

"gila ya, ternyata kalimat cowo selalu salah itu beneran ada"

lino mendudukkan dirinya di sofa. memijat pangkal hidungnya yang terasa sakit.

...

🖇KIMIAWhere stories live. Discover now