3. Human Error Issue : Jangan Main Instagram diawal hari kerja

22.5K 375 13
                                    

Hai gue April, perempuan yang baru saja sadar bahwa dirinya telah melakukan hal paling gila selama hidup di dunia.

Gue nggak ngerti harus pasang wajah gimana pagi ini di depan Alvin. Haruskan gue nyapa dia di ruangan, atau cuek aja, atau sekalian bikinin dia kopi sebagai start how to make him falling in love with me. Tentu saja, membayangkan poin terakhir malah bikin gue jijik. Nggak gitu caranya, tapi gue juga nggak tau gimana caranya. 

Gue nggak kenal dia siapa, minimal punya nomornya aja enggak. Ya meskipun pasti ada di grup IT tapi ya masa ngambilnya dari sana terus tiba-tiba chat "selamat pagi". Anjay, lebih mirip PDKT ala anak SD, terlalu bocah untuk usia kayak gue ini sekarang Fix, Gue butuh something different.

"Mo ikut nggak? Gue mau ke Mall belakang" ajak Radit. Bener-bener, orang ini tau banget apa yang gue butuhin.

Mall yang dimaksud adalah ruangan luas divisi Analis, pajak, accounting, budgeting, yang nggak dikasih sekat. Jadi tiap kali mau ke pantry, ya mau nggak mau lo harus melewati banyak banget orang seperti kebanyakan Mall pada umumnya. cuma bedanya orang-orang ini sibuk sendiri dengan laptop mereka. Tapi ketika lo melakukan satu kesalahan, misal apesnya kesandung atau hak sepatu lo tiba tiba patah, ya lo pasti langsung jadi pusat perhatian puluhan orang dan sore nanti, nama dan insiden tersebut bakalan langsung ada di headline news Pharma. Alias semua orang sekantor bakalan tau.

"skuy" Jawab gue.

Akhirnya gue mengikuti si Radit ke pantry melewati Mall yang mulai rame. sungguh sweet escape yang nggak banget, padahal gue nggak ngerti mau ngapain. Akhirnya gue cuma ngambil permen dan beberapa camilan buat gue bawa ke meja.
Gue balik, meninggalkan Radit yang pasti bakalan salting lewat Mall yang dimaksud sendirian. Doi ngajak gue karena emang malu aja. Doi pemalu banget, polos juga, sumpah pengen banget gue racun.

Meskipun tadi udah minum air segelas dan makan coklat di pantry, tapi tetep aja, jalan mendekati ruangan tiba-tiba jadi hampa udara dan gue sesak, rasanya masih gila, nggak ngerti harus gimana depan Alvin yang gue yakin doi sekarang sudah ada di mejanya.

Dan bener, ketika pintu samping mejanya gue buka...

Brakkk

Pintu yang gue dorong nabrak punggung,..

"aduh sori sori..." refrek gue

Dan pemilik punggung membalikan badan, menatap gue.

"gapapa.." katanya. Alvin menahan pintu agar gue lewat.

"thankyou" kata gue dan langsung ngacir ke meja dengan jantung yang udah mau lompat keluar. Luar biasa, tadi kehabisan napas, sekarang jantungan dan tubuh gue sempurna beralih fungsi karena perlakuan kecil dari orang yang gue tabrak punggungnya tadi. Astaga doi cuma nahan pintu buat gue lewat. Just it...

Gue duduk, dan reflek ngeliat ke mejanya. Sialnya mata kita bertemu lagi.... Oh my gosh, apakah gue pernah bilang kalo dia punya mata yang enak dipandang ? harusnya gue udah bilang dari awal sih kalo dia emang ganteng. Dan gue nggak menyesal dengan insiden bodoh kemarin.

Ngomong-ngomong soal Alvin itu ganteng, sekarang laptop gue lagi buka Instagramnya doi lagi.. Gue skip foto yang ada pacarnya, gue lihat foto-fotonya dia yang sendirian. Disini gue dipaksa untuk melihat sisi lain darinya. Dia adalah orang yang hangat, murah senyum dan bucin. Kenapa gitu karena hampir 75% postingannya adalah bersama dengan pacarnya dan mereka totally terlihat begitu bahagia.

Gue merasakan berbagai hal di hati. Apakah gue salah ada di posisi sekarang ? apakah gue sebenarnya akan merusak hubungan orang ? apakah gue beneran suka atau hanya sebuah ambisi ?

Ada satu foto yang diambil candid, foto ketika dia sedang presentasi. Wajahnya serius ambisius. Gue bersumpah gue nggak like itu foto, sorry gue masih punya harkat dan martabat. Gue cuma screenshoot dan gue save ke folder pribadi gue.

"main instagram mulu, kayak anak muda aja".

Gue reflek mengganti tab dengan kecepatan cahaya dan menoleh ke arah sumber suara.

Radit, berdiri di belakang kursi gue sambil membawa gelas berisi kopinya.

"Sori sori, gue cuman lagi ke distract dikit."

"What happen ?" Radit bertanya setelah ia kembali ke kursinya yang letaknya tepat di sebelah gue.

"Somethings happen, dan hati gue lagi gundah gulana"

"Wahahha, sok puitis, galauin apa kok sampe screenshoot fotonya Avin ?"

Love IssueWhere stories live. Discover now