26

775 130 0
                                    

"Xin! Woi bangun! Eh jangan pingsan, eh!"

Xinlong terbangun mendengar suara teriakan Zihao, dan sebuah tangan yang menepuk-nepuk bahunya.

"Nah, bocahnya bangun juga." ujar Zihao lega. "Lo liat, sekarang kita dimana?"

Xinlong menatap sekitarnya. Gelap, seperti tidak ada apa-apa didalamnya. Hanya ada cahaya matahari yang menerangi dari lubang tempat mereka jatuh.

"Ga ada apa-apa disini, anjir." ucap Mingrui. Ia melempar batu ke arah depan, dan menyadari kalau batu itu terlempar jauh.

"Kayaknya masih ada jalan," ucap Xinlong sambil berdiri. "Ada yang punya senter ga?"

"Gue ada handphone," jawab Hanyu sambil menyalakan senter dari ponselnya. "Lo depan, Xin." Ia menyerahkan ponsel itu pada Xinlong.

Shuyang menatap keatas, lubang tempat mereka jatuh. "Wih, tinggi juga itu. Kita keluarnya gimana?"

"Lah iya, ya." Zihao ikut mengamati.

"Woi, cepetan!" seru Zeyu. Zihao dan Shuyang sedikit terkejut saat menyadari mereka tertinggal cukup jauh.

"Anjir, the flash." gumam Zihao sambil berlari mendekati mereka, diikuti oleh Shuyang dibelakangnya.






Jika Xinlong hitung, mereka sudah berjalan selama 4 menit dan Xinlong merasa mereka berjalan semakin jauh. Terowongan bawah tanah ini sangat panjang.

Krak!

"Aish anj—" Xinlong menghentikan ucapannya ketika melihat benda yang ia pijak.

Sebuah lolipop, kesukaan Rina. Xinlong tidak sengaja menginjaknya sampai hancur.

"Rina ada di sekitar sini!" ucap Xinlong lega.

"Lah ngapa lo bang?" kata Zeyu heran sambil menghampiri Xinlong.

"Cepetan! Gue tau Rina ada disekitar sini!" seru Xinlong, berlari mendahului mereka.

Hanyu menghela napas. "Anak durhaka, udah ditungguin malah lari duluan," ucapnya yang membuat Zihao tertawa.

Tak lama kemudian, mereka ikut mengejar Xinlong yang berlari cepat.







Dan langkah mereka terhenti ketika melihat sebuah hutan didepan mereka.

[✓] 𝐓𝐎𝐔𝐂𝐇 | xinlong ft. boystoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang