27

850 135 5
                                    

"Really, dude? Di bawah tanah begini ada hutan?" ucap Mingrui, napasnya memburu karena mengejar Xinlong.

"Wow, magic. And now we're far away from the way out," timpal Zihao.

"Pasti ada sesuatu disana. Ayo, jangan nyerah," ucap Xinlong menyemangati teman-temannya, sebelum akhirnya kembali berlari memasuki hutan tersebut.

Shuyang menepuk dahinya. "Nah kan, ninggalin lagi. Bocah ambyar dasar."






Kini, mereka sudah berada didalam hutan. Sudah lama mereka berjalan namun rasanya hutan itu tidak berujung. Hanya pepohonan lebat yang menyapa mereka di setiap langkah.

"Kalau gue hitung, kita udah 6 menit disini." ujar Zihao yang paling belakang.

"Eh, itu kayak rumah." kata Shuyang yang membuat mereka berhenti.

Xinlong menatap kearah yang dimaksud Shuyang. "Kok ada rumah?"

Mereka berjalan menuju rumah usang tersebut. Dindingnya berwarna putih dan atapnya berwarna hitam. Temboknya sudah banyak retak dan atapnya bolong-bolong.

Xinlong mengetuk pintu. "Halo? Ada orang didalam?"

Merasa tidak mendapat jawaban, ia kembali mengetuk pintu dan mengulang kata-kata tadi.

Hanyu memutar kedua bola matanya jengah, kemudian menarik Xinlong mundur.

"Lo kalau begitu terus sampe tahun jebot pun kagak bakal ada yang bukain."

Kemudian, Hanyu mendobrak pintu dengan sikunya sampai pintu tersebut terjatuh.











Namun didalamnya, hanya terdapat banyak foto Xinlong dan Rina yang dilingkari oleh lilin.

[✓] 𝐓𝐎𝐔𝐂𝐇 | xinlong ft. boystoryKde žijí příběhy. Začni objevovat