Kita akan berpisah dalam ...
Sepuluh,
Mungkin ini bakal berat buatku. Mungkin aku akan lenyap dalam waktu yang lama.
Sembilan,
Umm ... hei, mau kopi?
Delapan,
La la la. Lagunya bagus.
Tujuh,
Halo?
Enam,
Cek, cek.
Lima,
Dan tak ada yang peduli.
Empat,
Pffft.
Tiga,
O.K. Fine!
Dua,
Saatnya menyiapkan kata-kata perpisahan.
Satu,
Hmm ... sudahlah.
Nol,
Aku sengaja menunggu sampai detik terakhir. Orang biasanya mendapatkan keajaiban atau kekuatan super pada detik-detik ini, seperti di tv-tv.
Negatif satu.
Lupakan. Televisi itu penipu. Aku tidak mendapat apa-apa. Sepatah kata mutiara pun tidak.
Negatif dua.
Aku mau latihan mati. Sampai jumpa.
(D.F. Rost, pertama kali diunggah di Facebook pada Mei 2014, didaur ulang pada Desember 2019)
YOU ARE READING
Onomatopoeia
PoetryKau boleh menganggapku absurd. Kau boleh menilai karyaku jelek atau bagus. Kau boleh menganggap ini sebagai lelucon, guyonan. Kau boleh menganggap ini sebagai ironi, sinisme, sarkasme. Kau boleh menganggap ini memiliki makna yang dangkal atau dalam...
