Kau dan aku. Dulu sering berebut selimut dalam kabut.
Berpencar. Saling mencari dan menemukan.
Bermain dengan bayangan. Menunggu kantuk.
Aku dapat kantuknya, kau dapat batuknya.
Lalu tertawa haha hihi hingga berbagi air mata.
Kau suka membaca mataku, tapi dasar kau sok tahu.
Kutantang kau berduel denganku.
"Siapa yang jadi orang duluan, dia yang menang."
Gila, pikirmu. Pikirmu hanya kau yang bisa membaca mata.
Aku bisa membacamu, sekarang kau ngantuk.
Hanyut dalam dongeng, fantasi, dan drama yang kauimpi,
Menuju angkasa nun jauh di sana.
Sementara aku di sini, takut dengan bayangan sendiri.
Linglung. Bingung membedakan
Antara kapan dan kapan-kapan.
Selamat jalan.
(D.F. Rost, diunggah pertama September 2013, didaur ulang Desember 2019)
![](https://img.wattpad.com/cover/56374298-288-k833392.jpg)
YOU ARE READING
Onomatopoeia
PoetryKau boleh menganggapku absurd. Kau boleh menilai karyaku jelek atau bagus. Kau boleh menganggap ini sebagai lelucon, guyonan. Kau boleh menganggap ini sebagai ironi, sinisme, sarkasme. Kau boleh menganggap ini memiliki makna yang dangkal atau dalam...