Selamat Jalan

453 64 3
                                    

Kau dan aku. Dulu sering berebut selimut dalam kabut.

Berpencar. Saling mencari dan menemukan.

Bermain dengan bayangan. Menunggu kantuk.

Aku dapat kantuknya, kau dapat batuknya.

Lalu tertawa haha hihi hingga berbagi air mata.

Kau suka membaca mataku, tapi dasar kau sok tahu.

Kutantang kau berduel denganku.

"Siapa yang jadi orang duluan, dia yang menang."

Gila, pikirmu. Pikirmu hanya kau yang bisa membaca mata.

Aku bisa membacamu, sekarang kau ngantuk.

Hanyut dalam dongeng, fantasi, dan drama yang kauimpi,

Menuju angkasa nun jauh di sana.

Sementara aku di sini, takut dengan bayangan sendiri.

Linglung. Bingung membedakan

Antara kapan dan kapan-kapan.

Selamat jalan.

(D.F. Rost, diunggah pertama September 2013, didaur ulang Desember 2019)

OnomatopoeiaWhere stories live. Discover now