JUPITER = 01 =

8.5K 364 17
                                    

Hanya Tuhan yang mampu membolak-balikkan hati manusia.

=JUPITER=

======[[======

Suasana pagi dirumah Gibran sunyi senyap,hanya ada suara garpu dan sendok yang beradu dengan piring. Gibran dan Alika menghela nafasnya pelan. Gibran tidak habis pikir kenapa sifat anaknya ini sangat jutek dan juga dingin. Apakah dulu dirinya juga seperti ini. Jika memang dirinya dulu memang seperti ini,tolong ingatkan ya!.

"Pah,itu anak kamu kok jutek sih?"tanya Alika dengan sedikit berbisik ke sang suami yang sedang duduk dan menikmati sepiring nasi goreng buatannya.

"Mana aku tau,emang aku dulu jutek ya"bisiknya bingung. Sedangkan Jupiter yang melihat kedua orangtuanya bisik-bisik langsung berdehem keras dan membuat kedua orangtuanya menunjukan deretan gigi nya

"Ekhem"Alika dan Gibran langsung mengalihkan pandangannya kearah sang anak yang tengah menatap keduanya datar.

"Piter mau berangkat"pamitnya dengan beranjak dari duduknya dan menyalimi kedua tangan orangtua nya.

"Kamu gak mau berangkat sama papah aja?"tanya Alika saat melihat anak laki-lakinya itu lebih memilih berangkat terlebih dahulu daripada menunggu sang ayah masih dengan santainya memakan nasi goreng.

"Enggak. Nanti Piter telat"jawabnya dingin. Namun baru beberapa dirinya melangkah suara milik Gibran kembali terdengar.

"Jangan terlalu jutek sama orang Piter. Nanti kamu gak punya temen!"instruksi Gibran membuat Jupiter menghela nafasnya panjang. Kenapa banyak sekali yang menganggap dirinya jutek dan juga dingin. Padahal menurutnya diri nya ini tidak terlalu jutek,namun hanya karena mukanya yang memang datar dan suara nya yang rendah dan berat yang membuat Jupiter dicap sebagai laki-laki jutek.

Apalagi dirinya memang memiliki kepribadian yang tertutup dan tak tersentuh. Kecuali dengan sang mamah juga dengan sang papah ketika dengan sang mamah dan juga papah nya ia bisa menjadi bunglon.

Jupiter berangkat ke sekolah menggunakan motor miliknya yang ia beli dengan uangnya sendiri saat kelas sebelas. Ia menabung dari sisa uang jajan nya.

Jadi, walaupun sang papah seorang pengusaha sukses. Dirinya jarang sekali menggunakan uang sang papah. Dirinya memang diajarkan mandiri sejak kelas lima sekolah dasar. Jupiter juga memiliki IQ diatas rata-rata dan ingatan nya yang sedikit tajam.

•••

Sesampainya di sekolah Jupiter langsung disambut dengan suara cempreng milik Faye. Gadis cantik yang mengejar-ngejarnya sejak kelas sebelas.
Awalnya memang dirinya cuek dengan sikap Faye yang selalu mengintili nya.

Namun lama-kelamaan dirinya juga menjadi risih sendiri. Gadis itu memang cantik namun karena sifatnya yang cerewet membuatnya menjadi risih. Namun tidak dapat dipungkiri kalau Faye adalah siswi tercantik menurutnya. Gadis itu berdandan sesuai umur nya.

"Piter,kamu udah tau belum kalo nanti lusa kita mau study tour ke Bandung?"tanya heboh dengan terus mengikuti Jupiter dibelakangnya.

"Tau"juteknya dengan tangan yang dimasukan kedalam saku celananya dan juga tas yang di gendong hanya dibahu sebelah kanannya.

"Piter mau ikut gak? Kalo Piter ikut Faye juga ikut!"gadis bernama Faye terus saja mengikuti Jupiter sampai laki-laki itu sampai didepan kelas nya. Barulah gadis itu diam.

"Gak tau. Mending lo ke kelas,gue mau masuk!"perintahnya.

"Ya udah deh kalo misalkan Piter mau masuk"

[2] JUPITER Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang